Liputan6.com, Makassar - Makassar Half Marathon (MHM) 2025 siap digelar akhir pekan ini, tepatnya pada 31 Mei hingga 1 Juni 2025. 10.000 pelari yang berasal dari berbagai daerah di Tanah Air dan mancanegara pun siap mengikuti event lari terbesar di kawasan Indonesia Timur ini.
Direktur MHM, Ki Harry Ramadhan, mengungkapkan antusiasme peserta tahun ini meningkat drastis dibanding tahun sebelumnya. Tercatat sebanyak 10.000 pelari telah mendaftarkan diri untuk ambil bagian dalam ajang ini.
"Sebagian besar peserta masih didominasi pelari dari Sulawesi, sekitar 60 persen. Tapi kami melihat tren positif dari peningkatan peserta luar daerah," ujarnya saat konferensi pers di Customer Xperience Center, Jl Metro Tanjung Bunga, Rabu (28/5/2025).
Dia menjelaskan bahwa pelari dari luar provinsi datang dari berbagai daerah seperti Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Kalimantan Timur, Papua, hingga sejumlah provinsi di Pulau Jawa seperti DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Yogyakarta.
Tak hanya itu, para pelari internasional juga turut ambil bagian. Mereka datang dari Malaysia, Kenya, Jepang, Ethiopia, Brasil, Belanda, Singapura, hingga Denmark.
"Kehadiran mereka menjadikan MHM sebagai event yang benar-benar berkelas internasional," imbuh Ki Harry.
MHM 2025 juga mendapat perhatian dari para pelari elite nasional. Banyak atlet papan atas yang dijadwalkan turut berlaga, menjadikan ajang ini layaknya ‘perang bintang’ di dunia atletik.
Untuk menjaga kualitas lomba, panitia akan menggunakan teknologi terkini seperti pistol gun time hasil kolaborasi dengan PB PASI, serta stopwatch printer untuk akurasi pencatatan waktu para pelari.
"Makassar Half Marathon sudah jadi rujukan utama bagi pelari nasional, termasuk dari kategori master," tambah Ki Harry.
Makassar Half Marathon 2025 Usung Teknologi Mutakhir, Inklusif dan Profesional
Lebih jauh, Ki Harry memastikan bahwa MHM 2025 bakal tampil lebih profesional dan inklusif dengan dukungan teknologi terkini. Dia menyebut sejumlah inovasi disiapkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi peserta dan masyarakat.
"Makassar Half Marathon bukan sekadar lomba lari, ini adalah wajah baru sport tourism yang mengedepankan kualitas, keselamatan, dan inklusivitas," ujar Ki Harry.
Salah satu terobosan utama adalah penggunaan rute bersertifikat Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI). Hal ini menjamin bahwa seluruh jarak tempuh sesuai standar nasional, baik untuk kategori half marathon maupun 10K dan 5K.
"Kami juga menyiapkan podium hingga peringkat ke-8, bukan hanya tiga besar. Ini bentuk apresiasi lebih bagi atlet yang berjuang maksimal," tambahnya.
Di sisi keamanan dan medis, MHM 2025 menggandeng tenaga medis profesional, termasuk direktur medis dari Jakarta, serta menyediakan 10 unit Automated External Defibrillator (AED) di berbagai titik strategis. Peserta dengan rentang usia tertentu juga diwajibkan mengikuti uji kesiapan fisik melalui PAR-Q test.
"Kami ingin semua peserta, baik pemula hingga elite runner, merasa aman dan nyaman sejak start hingga finish," jelasnya.
Salah satu hal yang menarik adalah kemampuan peserta untuk mengikuti dua kategori lomba di hari berbeda, yang disebut sebagai tantangan “double category”. Ini dinilai memberi pengalaman yang lebih menantang bagi pelari serius.
MHM 2025 juga menggandeng brand global Pressio untuk apparel resmi seperti race tee dan finisher tee, serta menyediakan medali eksklusif dengan desain khas Makassar sebagai cendera mata.
Penonton pun tak luput dari perhatian panitia. Didesain sebagai festival kota, MHM menghadirkan zona interaktif di sepanjang rute, termasuk pertunjukan seni dan budaya lokal yang tidak mengganggu jalur lari.
"Atmosfernya kami buat semeriah mungkin. Ada pos guyur, water station, zona cheering, dan rute yang sepenuhnya mendukung kenyamanan peserta," imbuhnya.
Event Sport Tourism, Dorong Ekonomi Daerah
Tak sekadar soal lari, MHM juga digadang-gadang mampu menjadi penggerak ekonomi lokal khususnya di Kota Makassar. Sekretaris Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Makassar, Andi Tenri Lengka, menyebut event ini membawa dampak besar bagi berbagai sektor usaha.
"Kami mengalokasikan dana sekitar Rp2 miliar untuk mendukung acara ini. Target kami, ada sekitar 7.000 wisatawan yang datang dari luar kota," kata Andi Tenri dalam konferensi pers tersebut.
Dispora Makassar memperkirakan rata-rata peserta luar daerah bakal menghabiskan sekitar Rp3 juta selama berada di Makassar. Artinya, potensi perputaran uang dari event ini bisa mencapai lebih dari Rp21 miliar.
Mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga pusat oleh-oleh dipastikan ikut merasakan manfaatnya. Belum lagi para pelaku UMKM yang terlibat langsung selama event MHM 2025 berlangsung.
"Ini bukan event seremonial semata, tapi memiliki efek nyata pada ekonomi lokal," tambahnya.
Terpisah Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menyambut hangat pelaksanaan Makassar Half Marathon tahun ini. Menurutnya, kegiatan ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga sarana promosi budaya, gaya hidup sehat, dan pariwisata Kota Daeng.
Ia berharap MHM bisa menjadi batu loncatan bagi atlet-atlet lokal untuk unjuk gigi di level nasional maupun internasional. "Kami ingin Makassar dikenal dunia, bukan hanya lewat kuliner dan wisatanya, tapi juga dari semangat warganya yang aktif dan sehat," tutupnya.
"Event ini memberikan multiplier effect yang luar biasa. Dampaknya terasa di sektor ekonomi, sosial, bahkan budaya," kata Munafri.
Maraton Tembok Besar Huangyaguan ke-22 di Tiongkok berlangsung pada hari Sabtu di Jizhou, Tianjin, di pinggiran kota Beijing. Sebanyak 1.219 pelari dibawa ke bangunan bersejarah ini dan harus menaklukkan 5.164 anak tangga.