Serupa tapi Tak Sama, Keunikan Nasi Berenang Kuliner Khas Sulawesi Barat

1 day ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Nasi berenang sebuah kuliner Mandar yang namanya cukup unik dan mengundang rasa penasaran, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan menu nasi soto yang sudah lama dikenal masyarakat di berbagai penjuru Pulau Jawa.

Sekilas memang tampak seperti soto ayam biasa, namun nasi berenang memiliki daya tarik tersendiri yang terletak pada cara penyajiannya yang khas dan menggugah selera. Dalam sajian nasi berenang, nasi putih diletakkan dalam sebuah mangkuk besar, bukan piring seperti kebanyakan sajian soto lainnya.

Di atas nasi tersebut kemudian ditambahkan berbagai isian yang memperkaya rasa dan tekstur makanan ini. Suwiran daging ayam yang lembut menjadi komponen utama, berpadu dengan mie yang kenyal, irisan kol segar, dan tauge yang memberikan sensasi renyah saat disantap.

Beragam topping seperti irisan daun bawang dan daun seledri memberikan aroma segar yang khas, sedangkan kacang tanah goreng serta bawang merah goreng menambah tekstur kriuk yang kontras dengan kelembutan kaldu panas yang disiramkan kemudian.

Siraman terakhir inilah yang menjadi penentu kelezatan nasi berenang kuah kaldu ayam berbumbu yang mendidih disajikan langsung ke atas isian, menjadikan nasi seakan benar-benar "berenang" dalam kuah hangat yang harum dan menggoda.

Keunikan sajian ini tidak hanya berhenti pada tampilannya yang mencolok dan menggoda selera, melainkan juga pada cita rasa yang ditawarkan. Kaldu ayam yang digunakan sebagai penyiram utama merupakan hasil rebusan tulang ayam yang dimasak dalam waktu lama bersama racikan bumbu khas, seperti bawang putih, bawang merah, kemiri, jahe, dan sedikit merica.

Hasilnya adalah kuah yang kaya rasa dan gurih, mampu menyatu dengan berbagai komponen lain dalam mangkuk tanpa menutupi rasa aslinya. Di balik kesederhanaannya, nasi berenang menyimpan kehangatan tradisi dan kreativitas lokal dalam memadukan bahan-bahan yang tersedia di dapur menjadi sajian yang nikmat dan memikat.

Karena disajikan dalam keadaan panas mengepul, nasi berenang sangat cocok disantap saat udara dingin atau pada pagi hari sebagai penghangat tubuh. Dalam sekali suap, rasa gurih dari kaldu, renyahnya tauge, lembutnya ayam, hingga aroma harum dari seledri dan bawang goreng menyatu dalam harmoni rasa yang sulit dilupakan.

Simak Video Pilihan Ini:

Heboh Polisi Bergelantungan di Kap Mobil Ngebut di Kudus, Pelaku Nyaris Jadi Bulan-bulanan Warga

Pelengkap

Menu nasi berenang kini menjadi salah satu sajian kuliner yang cukup mudah ditemui di daerah-daerah tertentu, salah satunya di kawasan Desa Sugihwaras, Kecamatan Wonomulyo.

Di tempat inilah berdiri sebuah warung sederhana namun legendaris yang bernama Warung Pojok. Warung ini telah melayani pelanggan setianya selama belasan tahun, dan tetap konsisten menyajikan nasi berenang sebagai menu andalan.

Keberadaan Warung Pojok tidak hanya memperkaya ragam kuliner lokal, tetapi juga menjadi simbol ketekunan dan cinta terhadap tradisi makanan khas daerah. Setiap mangkuk nasi berenang yang disajikan di sana tak hanya diracik dengan keterampilan, melainkan juga dengan sepenuh hati.

Banyak pelanggan yang datang dari berbagai penjuru bukan hanya karena rasa nasi berenangnya yang khas, tetapi juga karena suasana warung yang hangat dan penuh nuansa kekeluargaan.

Di tengah derasnya arus modernisasi kuliner dan gempuran makanan cepat saji, Warung Pojok tetap bertahan sebagai penjaga cita rasa lokal yang autentik.Tak berhenti sampai di situ, untuk meningkatkan kenikmatan sajian, seporsi nasi berenang di Warung Pojok biasanya ditemani dengan potongan tempe goreng tepung yang gurih dan renyah.

Kehadiran tempe goreng ini menjadi pelengkap yang sempurna karena memberikan sentuhan rasa khas nusantara yang menyeimbangkan kelembutan nasi dan kuah dengan tekstur kriuk yang menggoda. Tidak ketinggalan, sebuah elemen rahasia yang menjadi ciri khas Warung Pojok adalah kecap buatan sendiri yang diolah langsung oleh pemilik warung.

Kecap ini bukan kecap biasa, melainkan hasil rebusan gula aren yang dipadukan dengan aneka rempah-rempah pilihan, menghasilkan rasa manis yang kompleks dan aroma yang memikat. Kecap ini tidak hanya digunakan sebagai penambah rasa, melainkan juga sebagai penguat karakter dari nasi berenang itu sendiri.

Biasanya pelanggan juga menambahkan sedikit kecap manis dan sambal rawit yang pedas menyengat, seperti halnya ketika menyantap soto ayam, agar rasa yang hadir semakin kaya dan menggugah selera.

Semua elemen ini berpadu menciptakan sebuah pengalaman bersantap yang bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga meninggalkan kesan mendalam yang sulit dilupakan bagi siapa saja yang mencicipinya.

Penulis: Belvana Fasya Saad

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |