Pameran 'The Cosmos Project 2025' Resmi Dibuka, Rayakan Hari UFO Nasional di Yogyakarta

8 hours ago 4

Liputan6.com, Yogyakarta - Setiap 21 Juli di Indonesia diperingati sebagai Indonesia UFO Day, atau sering disebut juga Hari UFO Nasional. Demikian juga dalam penyelenggaraan Indonesia UFO Festival kali ini, peringatan Indonesia UFO Day ini dinyatakan dalam sebuah perhelatan sebuah Pameran Space Art, dengan tajuk 'The Cosmos Project 2025', seperti yang juga telah diadakan setiap tahunnya.

The Cosmos Project adalah sebuah bentuk pameran dan presentasi karya-karya Space Art yang pada tahun ini melibatkan lebih kurang 40 seniman dari berbagai daerah dan beragam latar belakang keilmuan. Pameran ini tidak hanya menampilkan ragam seni rupa saja, tetapi juga berbagai kegiatan dan program riset dari indivisu maupun oleh komunitas, yang opening pamerannya bertepatan dengan Hari UFO Nasional.

Dalam The Cosmos Project 2025 ini, kurator Venzha Christ pada hari Senin, 21 Juli 2025 mengatakan bahwa tema yang diangkat Adalah tentang penemuan garis VORTEX LINE, dan diterjemahkan dalam berbagai bentuk karya, seperti : ada kegiatan OTS (On The Spot) oleh 12 seniman seni visual yang mengadakan perjalanan kegiatan di ketiga titik VORTEX LINE tersebut, ada juga riset pengembangan bio-material alternatif untuk Space Suit, karya viseo art dengan tema Antariksa, riset tentang tanaman purba dan bahasa alien, riset tentang mitos dan sains, serta masih banyak lainnya.

Indonesia UFO Festival 2025, yang sedang berlangsung dan  diselenggarakan sebulan penuh mulai tanggal 2 sampai 30 Juli 2025 ini mengusung tema VORTEX LINE. Festival kali ini sedang diadakan di 7 tempat berbeda, diikuti oleh lebih dari 100 partisipan, dan dikemas dalam 12 acara yang beragam. Festival ini meliputi ranah Astronomi, Sains Antariksa, SETI, UAP, ET, dan Space Art.

Venzha Christ selaku Direktur dari ISSS (Indonesia Space Science Society) mengatakan, ke 12 acara yang akan digelar sepanjang bulan Juli, antara lain adalah Presentasi inovasi teknologi dalam ranah Sains Antariksa, Workshop Gegana Agung, Workshop Space Suit, Pameran Space Art, kegiatan UFO Camp di Kampung Alien, Space Sound, Indonesia UFO Day, Street Art di Kampung UFO, Pengembangan Bio-material alternatif untuk eksplorasi ruang angkasa di Indonesia, sampai kepada penyelenggaraan SETI Conference #07 2025. SETI adalah kependekan dari Search for Extra-Terrestrial Intelligence. 

Peserta terbanyak untuk festival kali ini berasal dari ranah pendidikan, praktisi, dan akademisi yang tergabung dalam berbagai komunitas independen dari seluruh Indonesia. Tema VORTEX LINE ini melibatkan berbagai komunitas dan institusi non profit juga turut terlibat dalam penyelenggaraan festival kali ini, seperti komunitas street art, seniman independen, komunitas UFO/UAP, seniman Space Art, komunitas astronomi amatir, dan juga para periset yang akan mempresentasikan karya-karya inovasinya di ajang Indonesia UFO Festival 2025 ini.

Kegiatan riset dan workshop tentang Space Suit (pakaian ruang angkasa) ini adalah merupakan turunan dari Proyek VMARS (v.u.f.o.c Mars Analogue Research Station). Kegiatan ini akan mempresentasikan keberlanjutan dari penelitian dan pengembangan Space Food (makanan ruang angkasa) yang sudah dimulai dari tahun 2023 lalu dan berkerja sama dengan beberapa Universitas dan Perguruan Tinggi di Indonesia dan ini akan menjadi yang pertama di Indonesia.  

VMARS merupakan sebuah master plan dan blueprint untuk membangun Analog Mars yang pertama di Asia Tenggara. 

Penyelenggaraan pameran Space Art tahun ini dilakukan secara Open Call supaya menjaring lebih luas lagi potensi dari banyak seniman dan periset dari berbagai latar belakang keilmuan. Pameran ini akan dibuka pada tanggal 21 Juli 2025 di Galeri IFI Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan “Indonesia UFO Day” (Hari UFO Nasional) yang diperingati setiap tanggal 21 Juli. Venzha Christ selaku curator dari pameran Space Art ini mengatakan bahwa ini akan membuka peluang lebih lebar lagi untuk berbagai kegiatan kolaboratif antara seni, teknologi, dan bidang Space Science (Sains Antariksa)

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |