Liputan6.com, Bandung - Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi buka suara usai dituduh bohong karena mengaku tidak tahu soal adanya acara makan gratis dalam pernikahan anaknya, Maula Akbar Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Diketahui, tiga orang meninggal dunia akibat berdesak-desakan saat mengantre makanan gratis di kawasan Alun-alun Pendopo Kabupaten Garut pada Jumat, 18 Juli 2025.
"Jadi memang saya tahunya acara itu malem. Makanya ada kalimat makan sepuasnya, tertawa sepuasnya. Artinya kegiatan makan bakso, makan mie ayam, makan sate, makan seblak di counter-counter UMKM di halaman pinggir jalan depan Balai Niskala," kata Dedi dalam unggahan di akun Instagram @dedimulyadi71 pada Senin, 21 Juli 2025.
Dedi mengatakan, kegiatan makan gratis itu bukan merupakan bagian dari jadwal resmi yang diketahui olehnya. Sebab sepengetahuannya, acara tersebut seharusnya digelar pada malam hari.
"Dari jejak itu (video di kanal YouTube miliknya), jelas bahwa pengetahuan saya tentang kegiatan itu adalah hari Jumat, 18 Juli 2025 jam 19.00 WIB malam di lapangan Alun-alun Pemda Garut," pungkasnya.
Sementara kegiatan yang menelan korban jiwa itu, kata Dedi, diselenggarakan di dalam kawasan pendopo pada siang hari.
"Jadi peristiwa yang kemarin terjadi itu di dalam pendopo jam 13.00 WIB siang," ucap dia.
Maka dari itu, Dedi membantah dirinya berbohong. "Insya Allah saya tidak ngibul (bohong), dan itu yang saya ketahui peristiwanya," tandasnya.
Siap Diperiksa Polisi
Sebelumnya, Dedi Mulyadi mengaku siap memberikan keterangan kepada pihak kepolisian terkait insiden dalam pesta rakyat saat pernikahan anaknya, Maula Akbar Mulyadi dan Wakil Bupati Garut, Putri Karlina.
Diketahui, kegiatan yang digelar di kawasan pendopo Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Jumat, 18 Juli 2025 itu berakhir ricuh hingga menyebabkan tiga orang meninggal dunia. Saat ini, Polda Jawa Barat masih melakukan pendalaman terkait peristiwa tersebut.
"Kan semua orang kedudukannya sama di depan hukum. Mau anak saya, mau diri saya sendiri, kan kalau dipanggil harus datang dan memberikan keterangan secara benar," ucap Dedi di Bandung pada Sabtu, 19 Juli 2025.
Dedi mengaku akan terbuka mengenai insiden tersebut sebagai upaya untuk mendukung penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
"Saya orang yang ingin selalu terbuka, setiap problem yang terjadi, yang itu menjadi peristiwa hukum, saya dengan lapang dada dan dengan tangan terbuka bahkan mendukung upaya investigatif atau upaya penyelidikan yang dilakukan oleh Polda Jabar," kata dia.
Mantan Bupati Purwakarta ini berharap, proses penyelidikan dapat berjalan dengan transparan dan objektif.
"Lakukan secara transparan agar publik mendapat penjelasan yang objektif," kata dia.
Penulis: Arby Salim