Ada Potensi Konflik Suksesi Penguasa Keraton Solo, Jokowi Emoh Cawe-Cawe

1 day ago 6

Liputan6.com, Solo - Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo atau Jokowi, merespons terkait munculnya potensi konflik suksesi penguasa di Keraton Kasunanan Surakarta sepeninggal Sinuhun Pakubuwono XIII yang wafat pada Minggu (2/11/2025) silam. Jokowi menegaskan bahwa mekanisme suksesi tersebut merupakan urusan internal pihak keraton.

"Ya, ini masalah internal keraton. Kita menghargai keluarga besar keraton dan juga adat istiadat yang ada, saya kita itu," kata Jokowi kepada wartawan di kediaman pribadinya, Kamis (6/11/2025).

Menanggapi munculnya kabar perpecahan di tubuh Keraton Kasunanan Solo pasca wafatnya Raja Sinuhun Pakubuwono XIII, mantan Wali Kota Solo itu kembali menekankan persoalan tersebut merupakan urusan di kalangan kerabat keraton.

Namun, ia berpesan agar kepada semua pihak untuk tetap menjaga kerukunan.

"Itu, sekali lagi urusan internal keraton. Yang paling penting, kita semua bisa menjaga kerukunan dan masalahnya bisa terselesaikan," harap Jokowi.

Seperti diketahui saat masih menjabat sebagai Wali Kota Solo, Jokowi pernah menjadi mediator untuk meredam dualisme kepemimpinan antara kubu Pakubuwono XIII Hangabehi dan Pakubuwono XIII Tedjowulan setelah wafatnya ayah mereka, Sinuhun Pakubuwono XII pada 2004. Saat itu Jokowi menemukan kedua kubu di Balai Kota Solo saat itu.

Hanya dalam persoalan konflik yang terjadi setelah Sinuhun Pakubuwono XIII mangkat pada Minggu (2/11/2025), Jokowi menyerahkan permalasahan tersebut kepada pemerintah.

"Itu nanti pemerintah (yang mempertemukan)," ujarnya.

Sebagai orang yang mengenal dekat dengan mendiang Raja Paku Buwono XIII, Jokowi mengenang bahwa sang raja tersebut sebagai sosok yang arif.

"Beliau sosok yang sangat bijaksana," kata Jokowi.

Pasca wafatnya Pakubuwono XIII, seperti diketahui putra bungsunya KGPH Purboyo yang juga putra mahkota mendeklarasikan diri sebagai Raja Pakubuwono XIV, sebelum jenazah yang ayah tercinta diberangkatkan menuju pemakaman raja-raja di Pajimatan Imogiri.

Sedangkan Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta, Kanjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan yang merupakan paman Purboyo juga menyatakan sebagai ad interim Raja Keraton Solo.

Jokowi diketahui memiliki hubungan dekat dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Semasa menjabat sebagai Wali Kota Solo, ia pernah berperan sebagai mediator untuk meredam dualisme kepemimpinan yang terjadi setelah wafatnya PB XII pada 2004.

Namun, ketika disinggung apakah dirinya akan kembali berperan seperti masa lalu, Jokowi menegaskan bahwa hal tersebut kini menjadi kewenangan pemerintah pusat.

"Nah, itu nanti pemerintah," tuturnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |