Kubu Maha Menteri Sentil KGPH Purbaya Jadi Raja Surakarta: Belum 40 Hari Sudah Ikrar

20 hours ago 10

Liputan6.com, Jakarta Kubu Maha Menteri Keraton Kasunanan Surakarta, Kangjeng Gusti Panembahan Agung Tedjowulan mengkritisi pemilihan waktu deklarasi Putra Mahkota Keraton Kasunanan Surakarta GRM Suryo Aryo Mustiko atau KGPH Purubaya (Purbaya) sebagai Paku Buwono (PB) XIV.

Juru bicara Tedjowulan, KPA Bambang Ary Pradotonagoro menuturkan, seharusnya saat ini masih dalam masa hening selepas meninggalnya PB XIII Hangabehi.

"Biasanya itu 40 sampai 100 hari itu kita hening. Ini belum ada 40 hari, 100 hari, bahkan jenazah belum diberangkatkan kok sudah diikrarkan. Nah itu yang sangat disayangkan," kata Bambang Ary kepada wartawan di Solo, Rabu (6/11/2025).

Kubu Tedjowulan tidak mempermasalahkan takhta Raja Surakarta selanjutnya dipegang oleh KGPH Purbaya, asalah keputusan itu menjadi kesepakatan bersama seluruh trah keluarga raja.

"Jadi disepakati bersama-sama itu bukan hanya satu kelompok ya. Harus diingat bahwa keraton itu kan dimiliki oleh trah, mulai dari trah 1 sampai dengan trah 13. Nah jadi ya semua harus diajak bicara," lanjutnya.

Jika semua trah sepakat terkait deklarasi KGPH Purbaya menjadi PB XIV atau ada calon lain, maka Tedjowulan akan menarik diri sebagai Plt Keraton Kasunanan Surakarta.

"Silakan kalau memang teman-teman yang lain sudah disepakati, pekerabat yang lain sudah disepakati. Itu sebetulnya tidak masalah, karena prinsipnya dari Panembahan juga, 'kalau memang sudah disepakati ya sudah, saya sudah tidak lagi menjadi Plt, tinggal diangkat saja siapa yang sudah disepakati secara bersama-sama'," beber Bambang Ary.

Sebelumnya diberitakan, KGPH Purbaya secara resmi menyatakan dirinya naik tahta sebagai Sri Susuhunan Pakubuwono XIV, Rabu (5/11/2025).

Keputusan tersebut diucapkan setelah upacara penghormatan terakhir bagi sang ayah, almarhum Raja Pakubuwono XIII.

Deklarasi itu disampaikan Hamangkunegoro sesaat setelah membacakan pidato pelepasan jenazah ayahandanya. Dalam kesempatan itu, ia menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang datang memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.

“Saya, KGPAA Hamangkunegoro Sudibyo Rajaputra Narendra Mataram mewakili keluarga menyampaikan kepada anda semua yang telah berkenan hadir untuk memberi penghormatan kepada almarhum,” ujarnya.

Didukung Kakak Tertua

Kakak tertua dari Sri Susuhunan Paku Buwono XIV, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Timoer Rumbaikusuma Dewayani mengatakan langkah sang adik untuk mengambil sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah bentuk penghormatan dan pelestarian adat yang sudah berjalan sejak zaman leluhur.

“Apa yang dilakukan Adipati Anom, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Hamangkunegoro adalah sesuai dengan adat Kasunanan. Dulu juga pernah terjadi di era para leluhur raja sebelumnya. Sumpah di hadapan jenazah ayahanda adalah simbol kesetiaan, bukan pelanggaran adat. Justru inilah cara kita menjaga kontinuitas kepemimpinan di keraton,” katanya.

Ia mengatakan dengan diucapkannya sumpah tersebut, Kasunanan Surakarta tidak mengalami kekosongan kekuasaan.

“Segala prosesi adat dan tanggung jawab pemerintahan keraton tetap berjalan sebagaimana mestinya, di bawah pimpinan raja baru, Sampeyandalem Ingkang Sinuhun Kangjeng Susuhunan Pakoe Boewono XIV,” katanya.

Maha Menteri Tedjowulan Ingatkan Aturan

Tedjowulan yang juga adik almarhum PB XIII merespons mengenai adanya pernyataan bahwa yang berhak menjadi PB XIV adalah KGPH Purbaya.

Tedjowulan mempersilakan semua pihak untuk menyampaikan pendapat tersebut. Namun dia mengingatkan bahwa dasar yang digunakan adalah aturan dari kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

“Boleh saja semua orang ngomong seperti itu, tetapi dasar yang digunakan dari Kemendagri kan ada, intinya apa. Monggo saja, tapi saya selaku yang tertua di situ,” kata Tedjowulan. Dikutip dari Antara, Kamis (6/11/2025).

Dia juga berharap agar seluruh pihak saling menjaga situasi agar lebih kondusif.

“Harapan saya ke depan seperti apa, jangan cuma ribut saja, enggak suka saya. Saya kan enggak pernah mau ngomong ke mana-mana, ya untuk menjaga kerukunan semua. Undang-undang ada, jangan ribut saja, nanti diambil pemerintah loh. Kita mau apa,” tuturnya.

Dia berencana untuk segera mengumpulkan kerabat keraton untuk membahas suksesi raja Surakarta.

“Atas dasar Keputusan Menteri Dalam Negeri, saya sebagai Maha Menteri Keraton Surakarta, dengan surutnya (meninggalnya) PB XIII diharapkan nanti saya mengumpulkan semua putra-putri PB XII dan putra-putri PB XIII untuk menata bersama-sama agar tidak terjadi friksi yang tidak baik,” ucap Tedjowulan.

Ia mengatakan pembicaraan tersebut setidaknya akan dilakukan sampai dengan peringatan 40 hari meninggalnya raja.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |