Mengenal Seatbelt Mobil sebagai Perlindungan Utama Pengendara

Liputan6.com, Jakarta - Seatbelt mobil atau sabuk pengaman adalah salah satu fitur utama dalam keselamatan berkendara. Sabuk pengaman ini berfungsi sebagai perlindungan utama dalam menahan tubuh saat terjadi tabrakan atau pengereman mendadak. 

Meski terlihat sederhana, seatbelt atau sabuk pengaman adalah fitur keselamatan paling dasar, tapi paling vital dalam sebuah mobil.

Banyak pengemudi menganggapnya sebagai rutinitas sepele, padahal teknologi di baliknya dirancang untuk menyelamatkan nyawa saat situasi darurat. 

Mulai dari menahan tubuh saat tabrakan, bekerja selaras dengan airbag, hingga mengurangi risiko cedera serius, seatbelt memainkan peran penting yang sering tak disadari penggunanya.

Lantas, apa saja fungsi dari seatbelt mobil bagi pengendara? Disitat dari laman Auto2000, berikut penjelasannya. 

1. Melindungi Pengguna

Memakai seatbelt tentu menjadi hal yang wajib dilakukan oleh pengguna mobil. Pasalnya, hal tersebut berguna untuk mengurangi resiko tubuh terdorong ke depan ketika kendaraan mengalami tabrakan atau rem mendadak. 

Seatbelt membantu menahan tubuh agar tetap berada di kursinya, sehingga menghindari dari benturan keras langsung ke dashboard, setir, hingga kaca depan. 

2. Membantu Kinerja Airbag

Airbag dan seatbelt dalam sistem keselamatan berkendara bekerja secara bersamaan. Tanpa seatbelt, airbag tak akan berfungsi optimal karena tubuh pengguna bisa terlempar terlalu jauh sebelum airbag mengambang. 

3. Mematuhi Aturan Berkendara

Memakai seatbelt saat berkendara adalah aturan yang wajib dipatuhi oleh setiap pengendara. Pasalnya, pengemudi atau penumpang dapat dikenakan sanksi dari pihak berwajib akibat tidak menggunakan seatbelt.

Seatbelt terdiri dari beberapa komponen yang bekerja sama untuk memberikan perlindungan optimal. 

1. Webbing (Sabuk)

Webbing atau sabuk merupakan bagian utama dari seatbelt yang terbuat dari bahan nilon atau poliester berkekuatan tinggi. Material ini didesain agar tidak mudah melar atau rusak sehingga menahan tubuh dengan aman. 

2. Buckle (Gesper atau Pengait)

Buckle, komponen yang berfungsi sebagai pengunci seatbelt agar tetap terpasang dengan baik. Saat mengaitkan sabuk ke dalam buckle, mekanisme pengunci akan bekerja secara otomaris agar seatbelt tidak terlepas. 

3. Pretensioner

Pretensioner adalah teknologi tambahan dalam seatbelt yang bekerja dengan cara mengencangkan sabuk secara otomatis saat terjadi tabrakan. Sistem ini berfungsi dalam mengurangi kelonggaran seatbelt.

4. Retractor

Ini adalah mekanisme yang memungkinkan seatbelt bisa ditarik keluar dan kembali masuk ke tempatnya. Komponden yang dilengkapi dengan pegas juga sistem penguncian otomatis yang aktif saat terjadi pengereman secara mendadak. 

Cara Kerja Seatbelt Mobil 

Komponen utama bernama retractor adalah sistem yang bekerja pada sabuk pengaman. Retractor mengatur panjang sabuk agar sesuai dengan pengendara agar tetap nyaman dan aman. Di dalamnya terdapat spool (gulungan) dan pegas yang saling terhubung. 

1. Saat Digunakan

Saat Seatbelt digunakan, spool akan berputar berlawanan arah jarum jam untuk melepaskan sabuk. Hal tersebut membuat pegas di dalam retractor ikut tertarik. 

Saat sabuk dilepaskan, gaya pegas akan menarik spool kembali, sehingga sabuk otomatis menggulung dengan rapi. 

2. Ketika Mengalami Tabrakan

Saat kendaraan mengalami tabrakan, sistem penguncian pada retractor akan aktif. Mekanisme ini menghentikan rotasi spool agar sabuk tidak tertarik lebih jauh dan menjaga keamanan pengemudi dan penumpang. 

Pada kendaraan modern, seatbelt sering dilengkapi dengan pretensioner yang bekerja sama dengan sensor tabrakan. Begitu sensor mendeteksi benturan, pretensioner akan menarik sabuk lebih kencang dengan cepat. 

Cara Gunakan Sabuk Pengaman yang Benar

1. Pastikan Sabuk Terpasang dengan Benar

Saat menggunakan seatbelt, pastikan sabuk melintang dari bahu hingga ke pinggang. Jangan biarkan terlalu longgar dan berada di posisi yang salah agar memastikan perlindungan optimal dan menjaga kenyamanan. 

2. Jangan Memutar atau Melipat Seatbelt

Seatbelt yang terpelintir dapat mengurangi efektivitasnya dalam menahan tubuh ketika terjadi benturan, sehingga meningkatkan resiko cidera. 

3. Sesuaikan Panjang Seatbelt dengan Posisi Duduk 

Pastikan seatbelt tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah agar tetap nyaman dan komponen-komponennya dapat berfungsi oprtimal.

Seatbelt merupakan fitur keselamatan yang penting juga wajib digunakan setiap kali berkendara. Hal tersebut sangat berguna untuk melindungi pengemudi radi resiko benturan yang keras akibat kecelakaan. 

Dengan memahami setiap fitur dan mengetahui kegunaannya, akan membantu para pengguna mobil memaksimalkan manfaat dari seatbelt ini di setiap perjalanan.