Investasi Lokal Mendominasi, PMDN Kuasai 96 Persen Realisasi di Bontang

20 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta Arus investasi di Kota Bontang pada Triwulan III 2025 kembali menunjukkan kecenderungan menarik. Para pelaku usaha dalam negeri menjadi penopang utama pertumbuhan itu.

Data terbaru Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) mencatat realisasi investasi mencapai Rp821 miliar, dan hampir seluruhnya disumbang investor domestik.

Kepala DPMPTSP Bontang, Muhammad Aspiannur, menjelaskan bahwa Rp789 miliar atau sekitar 96,05 persen berasal dari Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN). Dominasi ini, menurutnya, bukan sekadar angka statistik, melainkan cerminan keyakinan pelaku usaha terhadap stabilitas ekonomi daerah dan kemudahan berbisnis di Bontang.

“Di mana Rp789 miliar atau sekitar 96,05 persen diantaranya berasal dari PMDN,” kata Aspiannur, Selasa (4/11/2025).

Ia menambahkan, angka tersebut menandakan pelaku usaha lokal terus aktif berinvestasi di berbagai sektor. “Ini bukti nyata bahwa iklim investasi di Bontang cukup sehat dan kondusif,” tegasnya.

Kontribusi terbesar dalam realisasi tersebut datang dari industri kimia dasar, barang kimia, dan farmasi yang menyerap porsi dominan investasi. Sektor transportasi, pergudangan, komunikasi, hingga perdagangan juga mencatatkan pergerakan positif, mengikuti geliat peningkatan permintaan dan ekspansi usaha.

Sejumlah pelaku usaha jasa turut mengambil bagian, menunjukkan bahwa investasi di Bontang tidak hanya bertumpu pada industri berat, tetapi merambah kebutuhan masyarakat perkotaan yang semakin kompleks.

Di balik tren tersebut, Pemerintah Kota Bontang mengklaim sedang mengoptimalkan kualitas pelayanan perizinan. Sistem digital yang telah berjalan membuat proses pengurusan usaha lebih cepat dan terdokumentasi, serta memangkas rantai prosedur. Strategi promosi investasi turut diperluas agar lebih banyak pelaku usaha mengenal kemudahan yang ditawarkan daerah ini.

Bagi Aspiannur, menjaga rasa percaya investor menjadi kunci keberlanjutan. Pemerintah daerah, kata dia, berupaya menghadirkan kepastian dan transparansi dalam setiap proses administrasi, serta menyiapkan kebijakan yang dapat menopang pertumbuhan jangka panjang.

Meskipun angka realisasi PMDN tampak dominan, upaya diversifikasi sektor masih terus dilakukan agar distribusi investasi tidak bertumpu pada satu industri.

“Harapannya, investasi yang masuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi daerah secara berkelanjutan,” pungkas Aspiannur.

Tren ini menempatkan Bontang sebagai salah satu kota dengan ekosistem investasi yang terus bergerak dan dinamis, sekaligus mempertegas peran pelaku usaha lokal sebagai motor utama pembangunan ekonomi daerah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |