Liputan6.com, Pekanbaru - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau hingga Minggu petang, 19 Juli 2025, terus meluas hingga ratusan hektare. Karhutla menghasilkan kabut asap yang mulai tertiup angin melintasi Selat Malaka dan sampai ke Malaysia.
Berdasarkan pantauan satelit yang digunakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebaran titik panas sebagai indikasi kebakaran lahan terjadi di 9 kabupaten di Provinsi Riau.
Adapun total titik panas yang terpantau satelit BMKG di Provinsi Riau berjumlah 294. Kabupaten Rokan Hilir paling menyala dengan 175 titik, berikutnya Rokan Hulu 69 titik dan Kabupaten Pelalawan 13 titik.
Kemudian Kabupaten Siak 12 titik, Kampar 11 titik, Bengkalis 4 titik, Kepulauan Meranti dan Kuantan Singingi masing-masing 1 titik.
Kabupaten Rokan Hilir masih menempati posisi pertama karena level kepercayaan telah terjadi kebakaran lahan atau titik api di atas 70 persen. Daerah pesisir itu berada pada zona merah.
Masih berdasarkan satelit yang digunakan BMKG, Provinsi Riau dan Sumatra Utara terdapat kabut asap hasil kebakaran lahan. Kabut dari Sumatra Utara ini bergerak ke arah utara-timur laut.
Sementara itu, arah sebaran asap dari Riau terpantau satelit bergerak melintasi batas ke arah timur laut memasuki Selat Malaka dan Semenanjung Malaysia.
Saat ini, pemadaman api Karhutla Riau, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir dilakukan tim gabungan Polda Riau, TNI dan BPBD. Ada sebanyak 98 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran di Desa Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu.
*** Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Simak Video Pilihan Ini:
Detik-Detik Kebakaran di Pantai Kemiren Cilacap
Personel Gabungan
Saat ini, pemadaman api Karhutla Riau, khususnya di Kabupaten Rokan Hilir dilakukan tim gabungan Polda Riau, TNI dan BPBD. Ada sebanyak 98 personel dikerahkan ke lokasi kebakaran di Desa Sei Gajah Induk, Kecamatan Kubu.
Kapolda Riau Irjen Herry Heryawan menjelaskan, titik api pertama kali muncul di lokasi sekitar 5 hari yang lalu. Kondisi cuaca dan angin yang kencang membuat kebakaran meluas hingga seluas 100 hektare.
Herry Heryawan menyampaikan upaya yang dilakukan oleh jajaran sudah maksimal. Dia mengapresiasi seluruh personel gabungan yang telah berupaya memadamkan api selama berhari-hari.
"Jadi Hari ini, saya langsung bersama kapolres, dan dandim yang sudah dari kemarin berjibaku, hari ini saya hadir untuk memberikan dukungan moril kepada personel kita yang ada di sini," ujar Herry.
Irjen Herry menyampaikan dukungan sarana dan prasarana untuk memadamkan api sudah memadai. Pihaknya akan melihat perkembangan ke depan, bila diperlukan akan meminta dukungan water bombing menggunakan helikopter.
"Nanti kita lihat perkembangannya kalau sampai 7 hari atau satu minggu ke depan, akan dilakukan meminta bantuan termasuk water bombing yang selama ini dibantu baik dari perusahaan maupun TNI AU," ujarnya.