Kronologi Petani di Lampung Barat Diterkam Harimau Saat Naik Motor Sepulang dari Kebun

1 month ago 23

Liputan6.com, Jakarta - Seorang petani di Kabupaten Lampung Barat bernama Amir (50) mengalami luka serius setelah diduga diserang harimau Sumatera saat pulang dari kebun, Jumat (5/9/2025) sore. Peristiwa itu terjadi di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Kepala TNBBS, Hifzon Zawhiri mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat dan aparat pekon terkait dugaan serangan satwa liar tersebut.

"Kejadian sekitar pukul 17.00 WIB di Pemangku Sedanginan, Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat," ujarnya, Sabtu (6/9/2025).

Amir saat itu tengah mengendarai sepeda motor bersama anaknya, Alin (25), melintasi kawasan hutan di Reg. 46B Gunung Sekincau yang masih masuk wilayah TNBBS.

"Tiba-tiba, seekor harimau menerkam Amir yang duduk di boncengan," tuturnya.

Korban bersama anaknya sempat berusaha melawan hingga akhirnya harimau kembali masuk ke dalam hutan.

Alami Luka Parah

Amir mengalami luka cukup parah di bagian kepala yang harus dijahit sebanyak 20 jahitan, serta luka di bagian pinggang.

"Korban segera dievakuasi ke Puskesmas Sekincau untuk mendapatkan penanganan medis," terang dia.

Dia menerangkan, petugas TNBBS bersama aparat setempat masih melakukan pemantauan di sekitar lokasi kejadian untuk mengantisipasi potensi serangan ulang.

"Saat ini kami masih melakukan pemantauan bersama pihak-pihak terkait. Harapannya peristiwa ini tidak terjadi lagi. Kami minta warga tidak beraktivitas sendirian di kebun, apalagi yang berbatasan langsung dengan TNBBS. Jika ada tanda-tanda keberadaan satwa liar, segera laporkan,” katanya.

Pasang Kamera

Kepala Balai Besar TNBBS, Hifzon Zawhiri, membenarkan insiden tersebut. Peristiwa itu terjadi saat korban pulang dari kebun dengan sepeda motor, Jumat (5/9/2025) sore, di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Dia mengatakan, pihaknya langsung menurunkan tim untuk melakukan verifikasi bersama aparat pekon, Babinsa, Polsek Sekincau, serta mitra terkait.

“Di sekitar lokasi ditemukan indikasi keberadaan harimau berupa jejak dan jalur lintasan satwa,” kata Hifzon, Sabtu (6/9/2025).

Sebagai langkah mitigasi, petugas TNBBS memasang kamera jebak (camera trap) di sekitar lokasi kejadian untuk mengidentifikasi individu harimau yang diduga menyerang.

Selain itu, patroli rutin dilakukan bersama aparat setempat guna memantau tanda-tanda keberadaan harimau sekaligus memberi rasa aman bagi warga.

“Petugas juga melakukan sosialisasi agar masyarakat meningkatkan kewaspadaan saat beraktivitas di kebun, terutama yang berada di dekat kawasan hutan,” jelas Hifzon.

Hifzon mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di dalam kawasan hutan yang menjadi habitat harimau Sumatera.

"Warga juga tidak boleh bepergian sendirian, khususnya pada sore dan malam hari. Menghindari jalur semak belukar yang berpotensi menjadi tempat persembunyian harimau. Segera melaporkan kepada petugas apabila menemukan tanda keberadaan harimau seperti jejak, kotoran, atau sisa mangsa dan tidak melakukan perburuan harimau maupun satwa mangsanya," pintanya.

Dia menegaskan, kawasan TNBBS merupakan habitat penting harimau Sumatera yang kini berstatus kritis (Critically Endangered) dengan populasi terus menurun.

“Upaya pencegahan dan penanganan konflik memerlukan dukungan semua pihak demi keselamatan manusia sekaligus kelestarian satwa liar,” tegas dia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |