Liputan6.com, Jakarta - PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba sepanjang 2024.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Rabu (26/3/2025), PT Indofood Sukses Makmur Tbk membukukan pendapatan Rp 115,79 triliun pada 2024, naik sekitar 4 persen dari 2023 sebesar Rp 111,7 triliun.
Seiring kenaikan pendapatan itu, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tumbuh 6,07 persen menjadi Rp 8,64 triliun pada 2024 dari periode 2023 sebesar Rp 8,14 triliun.
"Tahun 2024 merupakan tahun yang solid bagi Indofood, dengan pertumbuhan penjualan neto dan profitabilitas yang didukung oleh kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal serta posisi pasar yang kuat,” ujar Direktur Utama dan Chief Executice Officer (CEO) Indofood, Anthoni Salim dalam keterangan resmi.
Ia mengatakan, pada 2025, Perseroan akan terus fokus dalam menghasilkan pertumbuhan secara organik serta menjaga keseimbangan pangsa pasar dengan profitabilitas dan neraca yang sehat.
Adapun Perseroan mencatat beban pokok penjualan turun tipis 0,004 persen menjadi Rp 75,64 triliun dari 2023 sebesar Rp 75,65 triliun.
Dengan demikian, laba bruto tercatat naik 11,3 persen menjadi Rp 40,13 triliun dari 2023 sebesar Rp 36,05 triliun. Laba usaha tumbuh 17,4 persen menjadi Rp 23,08 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 19,66 triliun.
Marjin laba usaha meningkat menjadi 19,9% dari 17,6% di tahun sebelumnya. Dengan tidak memperhitungkan akun non-recurring dan selisih kurs, core profit, yang mencerminkan kinerja operasional tumbuh 16% menjadi Rp11,34 triliun dari Rp9,78 triliun.
Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk naik menjadi Rp 984 dari posisi 2023 sebesar Rp 928.
Aset Perseroan
Total ekuitas Perseroan naik 8,4 persen dari Rp 100,46 triliun pada 2023 menjadi Rp 108,99 triliun pada 2024. Liabilitas bertambah 7,6 persen menjadi Rp 92,72 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 86,12 triliun.
Aset Perseroan naik 8,1 persen menjadi Rp 201,71 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 186,58 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 38,71 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 28,5 triliun.
Pada penutupan perdagangan Selasa, 25 Maret 2025, harga saham INDF stagnan di posisi Rp 6.800 per saham. Harga saham INDF dibuka naik 50 poin ke posisi Rp 6.850. Harga saham INDF berada di level tertinggi Rp 7.000 dan level terendah Rp 6.800 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.743 kali dengan volume perdagangan 93.166 saham. Nilai transaksi Rp 64,1 miliar.
Kinerja Kuartal III 2024
Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mengumumkan kinerja perseroan untuk periode sembilan bulan yang berakhir pada 30 September 2024. Pada periode tersebut, perseroan membukukan pertumbuhan positif baik dari sisi pendapatan maupun laba.
Hingga September 2024, Indofood Sukses Makmur membukukan penjualan sebesar Rp 86,94 triliun. Pendapatan itu naik 3,64 persen dibandingkan penjualan pada September 2023 yang tercatat sebesar RP 83,89 triliun. Sementara penjualan naik, perseroan berhasil menekan beban pokok penjualan menjadi Rp 57,25 triliun pada September 2024 dibandingkan Rp 57,7 triliun pada September 2024.
Alhasil, laba kotor per September 2024 naik menjadi Rp 29,69 triliun dari Rp 26,18 triliun pada September 2023. Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan dan distribusi sebesar Rp 9,31 triliun, beban umum dan administrasi Rp 4,11 triliun, dan laba nilai wajar aset biologis sebesar Rp 166,87 miliar.
Bersamaan dengan itu, penghasilan operasi lain tercatat sebesar Rp 959,68 miliar, dan beban operasi lain Rp 1,3 triliun. Perseroan juga membukukan penghasilan keuangan Rp 2,59 triliun dan beban keuangan RP 2,79 triliun. Kemudian pajak final atas penghasilan bunga tercatat sebesar Rp 201,34 miliar, dan bagian atas laba neto entitas asosiasi dan ventura bersama tercatat sebesar RP 158,52 miliar.
Kinerja Lainnya
Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 8,76 triliun pada September 2024. Laba itu naik 23,69 persen dibandingkan laba per September 2023 yang tercatat sebesar Rp 7,08 triliun.
"Dalam kondisi ekonomi global yang sedang beradaptasi, Indofood dapat mempertahankan kinerjanya yang positif di periode sembilan bulan tahun ini. Kami tetap optimis dan waspada, serta tetap menjaga posisi neraca yang kuat dan keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabilitas," kata Direktur Utama dan CEO Indofood, Anthoni Salim dalam keterbukaan informasi Bursa, dikutip Selasa (5/11/2024).
Aset perseroan sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 195,49 triliun dari Rp 186,59 triliun pada akhir tahun lalu. Liabilitas sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 87,55 triliun dari Rp 86,12 triliun pada Desember 2023. Sementara ekuitas sampai dengan September 2024 naik menjadi Rp 107,94 triliun dari RP 100,46 triliun pada Desember tahun lalu.