CEO Ferrari: 40% Pembeli Mobil Kami Berusia di Bawah 40 Tahun

15 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Ferrari semakin populer di kalangan anak muda. Chief Executive Officer (CEO) dari produsen mobil mewah tersebut mengungkapkan bahwa 40% pembeli baru yang diproduksi mereka kini berusia di bawah 40 tahun.

Angka ini tumbuh cukup cepat dibanding dengan pernyataan sebelumnya. Pada 18 bulan lalu, sang CEO Ferrari mengatakan bahwa angka pembeli anak muda baru mencapai 30%.

"Sebanyak 40% klien baru berusia di bawah 40 tahun," kata CEO Ferrari Benedetto Vigna kepada CNBC di sela-sela CONVERGE LIVE di Singapura, dikutip dari CNBC, Senin (5/4/2025).

"Saya tidak tahu untuk merek lain, tetapi bagi kami, ini adalah pencapaian berkat tim kami," tambahnya.

Pabrikan yang berbasis di Maranello, Italia itu terkenal karena menjaga ketat produksi mobilnya, berusaha mempertahankan janji eksklusivitas merek tersebut. Memang, hingga tahun lalu, hampir tiga perempat dari semua Ferrari terjual kepada pelanggan lama.

Pendiri Enzo Ferrari pernah berkata bahwa perusahaannya akan selalu mengirimkan satu mobil lebih sedikit dari yang diminta pasar.

Vigna membagikan beberapa contoh selama obrolan santai di CONVERGE LIVE tentang calon pembeli yang mendesak perusahaan untuk mempercepat produksi. Namun, ia bersikeras bahwa waktu tunggu lebih dari dua tahun merupakan bagian integral dari apa yang ia gambarkan sebagai pengalaman yang sangat menyenangkan.

"Seorang klien berusia 78 tahun harus membeli Ferrari dan ia berkata: 'Lihat, saya tidak bisa menunggu dua tahun.' Saya berkata: 'Ini adalah motivasi'," Vigna mengatakan kepada Robert Frank dari CNBC.

"Ada pria lain, lebih muda, 37 tahun, dan ia berkata: 'Ketika saya lebih tua, saya ingin mendapatkan mobil itu sebelum saya berusia 40 tahun.' Saya berkata: 'Jangan khawatir, Anda akan mendapatkannya ketika Anda berusia 39 tahun,'" tambahnya.

Peluncuran Mobil Listrik

Ke depannya, Vigna mengatakan Ferrari tetap berada di jalur untuk meluncurkan kendaraan listrik pertama pada 9 Oktober.

Model mobil listrik mendatang, yang akan diproduksi di Italia, adalah satu dari enam model baru yang direncanakan perusahaan untuk diluncurkan tahun ini.

Ketika ditanya di CONVERGE LIVE tentang potensi permintaan untuk Ferrari bertenaga listrik, Vigna berkata:

"Saya pikir ini adalah salah satu keputusan yang paling kami banggakan, karena pada hari pasar modal terakhir, kami sebagai perusahaan mengatakan akan membuat tiga jenis mobil. Yang tradisional — pembakaran, yang hibrida, dan kami juga akan membuat mobil listrik."

Vigna menambahkan bahwa meskipun benar beberapa pelanggan tidak akan pernah membeli Ferrari listrik, calon pembeli lainnya telah mengindikasikan bahwa mereka hanya akan membeli mobil listrik.

Ferrari Bakal Naikkan Harga 10 Persen, Tarif AS Jadi Pemicu

Sebelumnya, Ferrari mengumumkan pada Kamis, 27 Maret 2025 mereka akan menaikkan harga beberapa modelnya sebesar 10% setelah 1 April 2025 sebagai respons terhadap kebijakan tarif otomotif baru dari pemerintah AS. Kenaikan ini dapat menambah hingga USD 50.000 pada harga beberapa model Ferrari yang saat ini beredar di pasar.

Melansir CNBC, Jumat (28/3/2025), pabrikan mobil sport asal Maranello, Italia, ini menegaskan bahwa harga untuk unit yang diimpor sebelum 2 April tidak akan berubah. Namun, setelah tanggal tersebut, model-model seperti Ferrari 296, SF90, dan Roma akan tetap mengikuti ketentuan komersial yang ada. 

Sementara itu, model lain yang lebih populer, termasuk SUV Purosangue, 12Cilindri, dan edisi terbatas F80, akan mengalami kenaikan harga hingga 10%.

Dengan kenaikan ini, harga Purosangue yang saat ini sekitar USD 430.000 akan bertambah sekitar USD 43.000. Sedangkan untuk F80, yang memiliki harga awal lebih dari USD 3,5 juta, kenaikannya bisa mencapai lebih dari USD 350.000.

Dampak Tarif AS terhadap Ferrari

Pengumuman kenaikan harga ini terjadi setelah Presiden Donald Trump mengumumkan tarif sebesar 25% untuk semua mobil yang tidak diproduksi di AS. Kebijakan ini berdampak langsung pada Ferrari, yang seluruh produksinya dilakukan di pabrik mereka di Maranello, Italia.

Pada tahun 2024, Ferrari memproduksi 13.752 unit kendaraan dan berencana meluncurkan mobil listrik pertamanya pada bulan Oktober 2025. Meski demikian, belum diketahui secara pasti bagaimana tarif ini akan memengaruhi penjualan Ferrari, mengingat sebagian besar modelnya memiliki daftar tunggu lebih dari satu tahun.

Menurut para analis, dampak finansial terhadap Ferrari kemungkinan tidak terlalu besar karena pelanggan Ferrari umumnya memiliki daya beli tinggi dan mampu menyerap kenaikan harga tanpa masalah.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |