Begini Prediksi IHSG saat Pasar Saham Indonesia Buka 8 April 2025

10 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - Kondisi bursa saham global pada Senin, 7 April 2025 akan berdampak terhadap pembukaan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa, 8 April 2025. Hal itu seiring kebijakan tarif impor Amerika Serikat (AS) masih menjadi sentimen di bursa saham global.

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta menuturkan, tarif resiprokal atau timbal balik yang diterapkan pemerintah AS menyebabkan bursa global mengalami volatilitas. Hal itu akan berdampak terhadap IHSG. Seiring hal itu, Nafan menilai, kondisi bursa saham global  membayangi laju IHSG.

“Kita harus melihat bagaimana pergerakan bursa global terlebih dahulu pada Senin akan sangat menentukan. Sentimen negatif relatif kuat tentu ini juga memang akan berikan implikasi daripada volatilitas pergerakan IHSG,” ujar Nafan saat dihubungi Liputan6.com, Senin, (7/4/2025).

Hal senada disampaikan pengamat pasar modal Wahyu Laksono. Ia menuturkan, IHSG masih berpotensi melemah seiring bursa saham global yang berpotensi anjlok. "Kepanikan pasar masih sangat terlihat. Bursa global masih potensial lanjut anjlok. Belum ada sinyal apapun yang bisa memenangkan pasar sementara ini. Jadi IHSG masih berpotensi bearish," kata Wahyu.

Wahyu menuturkan, sejak pekan lalu beberapa indeks saham utama masuk di wilayah bear market atau anjlok 20 persen. Indeks S&P 500 turun lebih dari 10 persen dalam dua hari untuk ke-7 kali dalam sejarah terakhir ini terlihat pada 2020, 2008 dan 1997.

Selain itu, indeks Nasdaq 100 berada di bear market setelah penurunan 6 persen Jumat lalu, penurunan terbesar sejak Maret 2020. Selain itu, ia mengatakan peluang resesi di AS di atas 60 persen. "Kekacauan itu terjadi selama IHSG libur. Bagaimana jika IHSG buka saat itu? Jadi bayangkan di mana posisi IHSG dibuka nanti?," kata Wahyu.

Nafan menuturkan, jika dikaitkan dengan potensi trading halt atau penghentian sementara juga wajar. “Wajar saja santer dikaitkan dengan potensi trading halt. Wajar, (bursa saham Indonesia-red) libur sejak 28 Maret lalu. Jadi wajar nanti pembukaan IHSG ada potensi gap. Namun, kita lihat bagaimana pergerakan bursa global,” kata dia.

Terkait sektor saham dan emiten yang akan bertahan di tengah gejolak, Nafan menilai sektor saham akan terkena dampak sentimen dari kebijakan tarif dagang AS. Namun, emiten yang menerapkan tata kelola yang baik, menurut Nafan akan bertahan. “Disarankan pelaku pasar selalu cermati kondisi fundamental emiten dan terapkan good corporate governance (GCG), suistanable hadapi tantangan dan ketidakpastian,” kata dia.

Adapun Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali buka perdagangan pada Selasa, 8 April 2025 setelah libur bursa dalam peringati Hari Raya Nyepi dan Lebaran sejak 28 Maret-7 April 2025.

Indeks Hang Seng Alami Penurunan Tajam

Bursa saham Asia Pasifik memperpanjang aksi jual saham pada Senin, 7 April 2025. Koreksi bursa saham Asia Pasifik terjadi seiring kekhawatiran atas perang dagang global yang dipicu tarif dagang oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Mengutip CNBC, bursa saham Hong Kong memimpin koreksi di Asia Pasifik. Indeks Hang Seng turun 13,22 persen menjadi 19.828,30. Sementara itu, indeks Hang Seng teknologi merosot 17,16 persen menjadi 4.401,51. Indeks CSI 300 terpangkas 7,05 persen menjadi 3.589,44. Koreksi itu membuat penurunan terbesar dalam satu hari sejak Oktober lalu.

UOB Kay Hian Chief Investment Officer for Wealth Management, Qi Wang menuturkan, bursa China telah terpukul oleh tindakan balasan Beijing atas tarif Trump. Dalam jangka pendek, ia prediksi pasar berdasarkan reaksi ini. Ke depan, Wang terus mencermati respons resmi dari Uni Eropa yang mengatakan tengah mempersiapkan tindakan balasan. Ia mengamati reaksi AS terhadap respons terbaru China.

Wang juga perhatikan sentimen politik di AS, terutama karena konsumen AS jelas tidak senang dengan hal ini.

Di sisi lain, indeks Nikkei 225 turun 7,83 persen ke level terendah dalam 18 bulan di 31.136,58. Indeks Topix merosot 7,79 persen menjadi 2.288,666.

Di Korea Selatan, indeks Kospi turun 5,57 persen menjadi 2.328,20. Indeks Kosdaq terpangkas 5,25 persen menjadi 651,30. Indeks ASX 200 di Australia turun 4,23 persen hingga ditutup ke level 7.343,30. Indeks acuan itu merosot ke wilayah koreksi dengan penurunan 11 persen sejak level tertinggi terakhirnya pada Februari pada sesi sebelumnya. Indeks acuan di India yakni Nifty 50 merosot 4,08 persen.

Penutupan IHSG pada 27 Maret 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Kamis (27/3/2025). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing dan jelang libur panjang Lebaran 2025.

Mengutip data RTI, IHSG meroket 0,59 persen ke posisi 6.510,62. Indeks LQ45 bertambah 0,46 persen ke posisi 734,51. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Jelang libur panjang Lebaran 2025, IHSG berada di level tertinggi 6.510,62 dan level terendah 6.417,24. Sebanyak 359 saham menguat dan 230 saham memerah. 206 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 940.802 kali dengan volume perdagangan 14,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 11 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.555. Investor asing beli saham Rp 623,65 miliar.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali sektor saham infrastruktur turun 0,93 persen dan sektor saham transportasi terpangkas 0,16 persen. Sektor saham properti melonjak 1,75 persen, dan catat penguatan terbesar.

Sektor saham industri naik 1,35 persen, sektor saham energi menguat 0,41 persen dan sektor saham basic menanjak 0,72 persen. Selain itu, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,49 persen, sektor saham consumer siklikal bertambah 0,24 persen, sektor saham kesehatan mendaki 0,55 persen. Lalu sektor saham keuangan menanjak 0,56 persen dan sektor saham teknologi melesat 0,40 persen.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |