Analisis Penyebab Gempa Magnitudo 5,0 Guncang Maluku Tenggara

2 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan gempa magnitudo 5,3 (update M5,0) pada kedalaman 100 km (update 77 km) berjarak sekitar 108 km barat laut Maluku Tenggara, Kamis (11/09/2025) pukul 16.06 WIB, disebabkan aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Laut Banda, dengan mekanisme pergerakan sesar oblique mengiri dengan komponen turun.

Menurut Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, Muhammad Wafid, berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) guncangan gempa bumi ini dirasakan III-IV Modified Mercalli Intensity (MMI) di Kota Tual.

"Kejadian gempa bumi ini tidak memicu tsunami. Hingga laporan ini disusun pukul 17.30 WIB (Kamis 11/09/2025), tidak ada laporan terkait korban jiwa dan kerusakan akibat gempa bumi ini," kata Wafid dalam keterangannya ditulis Bandung, Jumat (12/09/2025).

Lokasi pusat gempa bumi terletak di Laut Banda. Daerah yang terdekat dengan pusat gempa bumi adalah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

"Morfologi (kondisi batuan) wilayah di sekitar lokasi pusat gempa bumi pada umumnya berupa dataran yang berada di kawasan pantai berselingan dengan morfologi perbukitan. Daerah berombak, bergelombang, perbukitan dan pegunungan berada di bagian tengah Kota Tual dan Kabupaten Kepulauan Tanimbar," ungkap Wafid.

Berdasarkan data Badan Geologi, daerah pantai dan dataran tersusun oleh litologi aluvium dan batuan sedimen Kuarter. Sedangkan pada morfologi perbukitan, bergelombang, berombak dan pegunungan tersusun oleh batuan sedimen Tersier dan batuan metamorf Pra Tersier.

Batuan yang telah mengalami pelapukan dan atau sedimen permukaan berpotensi memperkuat guncangan gempa bumi.

Kekerasan batuan permukaan dipengaruhi oleh umur dan jenis batuan. Batuan yang berumur lebih muda atau yang telah mengalami pelapukan mempunyai kekerasan lebih rendah begitu juga sebaliknya.

"Wilayah terdekat dengan pusat gempa bumi sebagian besar tersusun oleh litologi (batuan penyusun) yang diklasifikasikan ke dalam kelas tanah sedang (Kelas D) dan kelas tanah sangat padat dan batuan lunak (kelas C) dengan kecepatan Vs30 berkisar antara 350- 450 m/det," terang Wafid.

Antisipasi Gempa Bumi

Ini yang harus dilakukan sebelum, sesaat, dan sesudah gempa bumi.

Sebelum Gempa:

- Pastikan bahwa struktur dan letak rumah Anda dapat terhindar dari bahaya yang disebabkan oleh gempa, seperti longsor atau likuefaksi. Evaluasi dan renovasi ulang struktur bangunan Anda agar terhindar dari bahaya gempabumi.

- Kenali lingkungan tempat Anda bekerja: perhatikan letak pintu, lift, serta tangga darurat. Ketahui juga di mana tempat paling aman untuk berlindung.

- Belajar melakukan P3K dan alat pemadam kebakaran.

- Catat nomor telepon penting yang dapat dihubungi pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur perabotan agar menempel kuat pada dinding untuk menghindari jatuh, roboh, bergeser pada saat terjadi gempa bumi.

- Atur benda yang berat sedapat mungkin berada pada bagian bawah. Cek kestabilan benda yang tergantung yang dapat jatuh pada saat gempa bumi terjadi

- Simpan bahan yang mudah terbakar pada tempat yang tidak mudah pecah agar terhindar dari kebakaran.

- Selalu mematikan air, gas dan listrik apabila tidak sedang digunakan.

- Siapkan alat yang harus ada di setiap tempat: Kotak P3K, senter/lampu baterai, radio, makanan suplemen dan air.

Saat Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada dalam bangunan: lindungi badan dan kepala Anda dari reruntuhan bangunan dengan bersembunyi di bawah meja, cari tempat yang paling aman dari reruntuhan dan guncangan, lari ke luar apabila masih dapat dilakukan.

- Jika berada di luar bangunan atau area terbuka: Menghindar dari bangunan yang ada di sekitar Anda seperti gedung, tiang listrik, pohon. Perhatikan tempat Anda berpijak, hindari apabila terjadi rekahan tanah.

- Jika Anda sedang mengendarai mobil: keluar, turun dan menjauh dari mobil hindari jika terjadi pergeseran atau kebakaran.

- Jika Anda tinggal atau berada di pantai: jauhi pantai untuk menghindari bahaya tsunami.

- Jika Anda tinggal di daerah pegunungan: apabila terjadi gempa bumi hindari daerah yang mungkin terjadi longsoran.

Setelah Terjadi Gempa Bumi:

- Jika Anda berada di dalam bangunan: keluar dari bangunan tersebut dengan tertib; jangan menggunakan tangga berjalan atau lift, gunakan tangga biasa;periksa apa ada yang terluka, lakukan P3K; telepon atau mintalah pertolongan apabila terjadi luka parah pada Anda atau sekitar Anda.

- Periksa lingkungan sekitar Anda: apabila terjadi kebakaran, apabila terjadi kebocoran gas, apabila terjadi hubungan arus pendek listrik. Periksa aliran dan pipa air, periksa apabila ada hal-hal yang membahayakan.

- Jangan memasuki bangunan yang sudah terkena gempa,karena kemungkinan masih terdapat reruntuhan.

- Jangan berjalan di daerah sekitar gempa, kemungkinan terjadi bahaya susulan masih ada.

- Dengarkan informasi mengenai gempa bumi dari radio (apabila terjadi gempa susulan). Jangan mudah terpancing oleh isu atau berita yang tidak jelas sumbernya.

- Mengisi angket yang diberikan oleh instansi terkait untuk mengetahui seberapa besar kerusakan yang terjadi.

- Jangan panik dan jangan lupa selalu berdoa kepada Tuhan demi keamanan dan keselamatan kita semuanya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |