WSKT Gadaikan Rekening Rp 147,4 Miliar ke BRI, Ini Tujuannya

15 hours ago 6

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengumumkan transaksi afiliasi dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI berupa penggadaian dana (cash collateral) senilai Rp 147,41 miliar. Aksi korporasi ini dilakukan untuk memenuhi syarat penerbitan bank garansi bagi proyek infrastruktur strategis yang tengah dikerjakan perseroan.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (27/11/2025), Waskita Karya menjelaskan dana tersebut digadaikan kepada BRI berdasarkan Perjanjian Gadai Rekening Nomor 136/2025 tertanggal 24 November 2025. Dana ditempatkan di rekening giro Waskita pada BRI Kantor Cabang Jakarta Otista.

Transaksi ini dilakukan sebagai pemenuhan syarat penerbitan Bank Garansi Jaminan Pelaksanaan untuk Proyek Paket 2: Pengadaan Transmisi 500 kV Sumatera, Peranap–Perawang. Perseroan menilai penerbitan bank garansi tersebut penting agar proyek dapat berjalan optimal.

Waskita dan BRI dikategorikan sebagai pihak terafiliasi karena keduanya memiliki pengendali yang sama, yakni Negara Republik Indonesia. Namun demikian, perseroan menegaskan bahwa transaksi ini tidak memerlukan penilai independen karena termasuk pengecualian sesuai Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020.

Direksi Waskita menyatakan bahwa transaksi telah melalui prosedur yang memadai serta dilakukan sesuai praktik bisnis yang berlaku umum. Perseroan juga memastikan tidak terdapat benturan kepentingan dalam pelaksanaan transaksi tersebut.

Perseroan juga menyampaikan penilaian independen tidak diperlukan, karena transaksi antara BUMN dengan pengendali yang sama termasuk dalam pengecualian berdasarkan Pasal 6 ayat 1 huruf e POJK 42/2020. Nilai transaksi juga disebutkan telah sesuai ketentuan dan dilakukan melalui prosedur bisnis yang lazim.

Waskita Karya Kantongi Kontrak Baru Rp 5,6 Triliun per Oktober 2025

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk hingga September 2025 tengah mengelola 65 proyek berjalan. Mulai dari pembangunan jaringan konektivitas seperti Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi, Jalan Tol IKN Seksi 3B, dan Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B, sampai infrastruktur air yang mencakup Bendungan Mbay serta Jragung.

Di tengah upaya peningkatan kinerja keuangan, Perseroan pun terus dipercaya mengerjakan proyek baru. Tercatat, total Nilai Kontrak Baru (NKB) sekitar Rp5,6 triliun per Oktober 2025.

Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita mengatakan, raihan NKB tersebut didominasi oleh proyek Sumber Daya Air (SDA). Hal itu sejalan dengan program pemerintah yang fokus meningkatkan swasembada pangan serta ketahanan energi dan air.

Kontribusi Waskita Karya

"Baru-baru ini Waskita Karya dipercaya mengerjajakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp484,3 miliar. Sebelumnya, kami dipercaya pula mengerjakan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai Rp318,54 miliar," ujarnya dalam keterangan usai Public Expose di Jakarta, Selasa (4/11/2025).

Sebagai BUMN Konstruksi yang berpengalaman lebih dari 64 tahun, kata dia, memajukan bangsa melalui pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama. Waskita Karya juga terus mendukung visi Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045.

“Perseroan terus berkontribusi dalam mewujudkan Asta Cita Presiden, Program Prioritas Pemerintah, serta Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) melalui pembangunan sarana dan prasarana, pedesaan dan perkotaan, hunian yang berkualitas, juga IKN. Kami pun membangun rumah sakit lengkap berkualitas, meningkatkan produktivitas lahan pertanian, membangun dan merevitalisasi sekolah, sekaligus mengerjakan infrastruktur desa dan kelurahan,” tutur Ermy.

Rampungkan Ratusan Proyek

Ia menegaskan, dalam 10 tahun terakhir ratusan proyek sudah dirampungkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Sebut saja proyek penghubung seperti Jalan Tol Cimanggis-Cibitung di Jawa Barat, Semarang-Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa timur, maupun Jembatan Ogan di Sumatera Selatan.

"Waskita Karya meyakini, semakin banyak akses konektivitas dibangun, maka semakin cepat pula pemerataan kesejahteraan masyarakat terwujud. Itu karena, proyek jalan, jalur transportasi, dan jembatan tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, arus logistik barang dan jasa, tapi juga mendorong peluang ekonomi baru," tutur Ermy.

Kemudian terkait infrastruktur air, terdapat 28 bendungan dan 22 irigasi yang dikerjakan Waskita selama periode 2015-2025. Beberapa proyek sudah digunakan masyarakat, seperti Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, lalu Irigasi Rentang di Jawa Barat.

"Keberadaan bendungan dan irigasi memiliki multiplier effect. Selain meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan menyejahterakan petani, proyek SDA pun berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik, meningkatkan persediaan air, destinasi wisata, serta mendorong munculnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM)," kata Ermy.

Saat ini, kata dia, terdapat sembilan proyek bendungan yang tengah dibangun Waskita Karya mencakup Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh. Sementara total irigasi yang sedang digarap mencapai 13 proyek, di antaranya Irigasi Belitang Lempuing di Sumsel, Daerah Irigasi (DI) Cibaliung di Jawa Barat, serta Irigasi Wanam di Papua Selatan.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |