WIR Asia Lepas Kendali Vatar Media Teknologi setelah Aksi Penerbitan Saham Baru

6 days ago 22

Liputan6.com, Jakarta - PT WIR Asia Tbk (WIRG) menyampaikan perubahan struktur kepemilikan pada entitas cucunya, PT Vatar Media Teknologi (VMT), setelah perusahaan tersebut menerbitkan saham baru kepada dua investor baru. Aksi korporasi ini membuat WIR Asia tak lagi memiliki kendali atas VMT.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (1/12/2025), perseroan menjelaskan VMT menerbitkan sebanyak 1.900 saham baru dengan nilai nominal Rp 1 juta per saham. 

Penerbitan ini meningkatkan modal disetor VMT dari Rp 1 miliar menjadi Rp 2,9 miliar. Saham baru tersebut diserap oleh dua investor, yakni PT Buana Andalan Nusa (BAN) dan/atau afiliasinya serta PT Lentera Karya Inovasi (LKI). BAN mengambil 696 saham baru dengan total setoran Rp 2,4 miliar, sementara LKI mengambil 1.204 saham baru senilai Rp 4,15 miliar. Selisih antara setoran dan nilai nominal dicatat sebagai agio saham.

Sebelum aksi korporasi ini, VMT dimiliki oleh PT Vatar Media Raya (VMR) dengan porsi 51% dan PT Mandiri Mas dengan porsi 49%. Namun setelah masuknya investor baru, struktur kepemilikan berubah signifikan. VMR kini memegang 17,59% saham VMT, Mandiri Mas memiliki 16,90%, sementara BAN dan/atau afiliasinya menguasai 24% dan LKI menjadi pemegang saham terbesar dengan porsi 41,51%. 

Dilusi kepemilikan VMR dari 51% menjadi 17,59% menyebabkan hilangnya kendali WIR Asia atas VMT. Perusahaan menegaskan hilangnya kendali tersebut bukan disebabkan oleh penjualan saham, melainkan murni merupakan konsekuensi dari penerbitan saham baru yang dilakukan VMT.

Sesuai ketentuan PSAK 110 dan Undang-Undang Perseroan Terbatas, VMT tidak lagi dikonsolidasikan sebagai entitas anak dan berstatus sebagai entitas nonpengendalian dalam struktur kelompok usaha WIR Asia. 

Transaksi Afiliasi

Perseroan juga menyampaikan investor baru tidak memiliki hubungan kepemilikan, pengendalian, maupun hubungan keluarga dengan WIR Asia, direksi, dewan komisaris, maupun pemegang saham perseroan, sehingga transaksi ini tidak termasuk dalam kategori transaksi afiliasi. Selain itu, penambahan modal tersebut juga tidak tergolong sebagai transaksi material berdasarkan POJK 17/2020.

Dari sisi keuangan, perseroan menyatakan penghentian konsolidasi laporan keuangan VMT akan dilakukan sesuai regulasi yang berlaku. WIR Asia juga akan mencatat potensi laba atau rugi dekonso­lidasi apabila terdapat perbedaan antara nilai wajar kepemilikan yang tersisa dengan nilai tercatat aset bersih VMT. 

Namun, perusahaan menegaskan bahwa aksi korporasi ini tidak memberikan dampak material terhadap arus kas perseroan. Dari sisi hukum, tidak terdapat implikasi signifikan selain kewajiban penyampaian keterbukaan informasi sesuai ketentuan.

Laut Biru Teknologi Lepas 641,87 Juta Saham WIRG, Segini Dana yang Diraup

Sebelumnya, salah satu pemegang saham PT Wir Asia Tbk (WIRG) yakni PT Laut Biru Teknologi melepas saham PT Wir Asia Tbk (WIRG) pada 14 dan 15 Agustus 2025.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (22/8/2025), PT Laut Biru Teknologi melepas 641.877.824 saham WIRG dengan harga rata-rata Rp 168 per saham. Dengan demikian, nilai penjualan saham itu sekitar Rp 107,83 miliar.

"Tujuan transaksi divestasi dengan status kepemilikan langsung,” demikian seperti dikutip.

Setelah transaksi penjualan saham WIRG, PT Laut Biru Teknologi memiliki 974.438.726 saham WIRG dari sebelumnya 1.616.316.550 saham WIRG. Adapun jumlah saham itu setara 13,53%.

Pada perdagangan sesi kedua Jumat 22 Agustus 2025, harga saham WIRG naik 19,17% ke posisi Rp 230 per saham. Saham WIRG dibuka naik lima poin ke posisi Rp 198 per saham. Harga saham WIRG berada di level tertinggi Rp 242 dan terendah Rp 194 per saham. Total frekuensi perdagangan 79.721 kali dengan volume perdagangan 29.346.236 saham. Nilai transaksi Rp 645,9 miliar.

Sementara itu, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis 0,01% ke posisi 7.891. Indeks saham LQ45 melemah 0,315 ke posisi 826. Sebanyak 273 saham melemah sehingga menekan IHSG. 362 saham menguat dan 158 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.268.706 kali dengan volume perdagangan 23 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 8,7 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.043.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |