UNTR Bikin Anak Usaha di Sektor Jasa dan Pengolahan Mineral Nikel

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - PT United Tractors Tbk (UNTR) melalui anak-anak perusahaan yang secara langsung dan tidak langsung dimiliki 100% oleh perseroan yakni PT Danusa Tambang Nusantara (DTN) dan PT Energia Prima Nusantara (EPN) mendirikan perusahaan PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL) pada 21 November 2025.

Mengutip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (3/12/2025), PT Nusantara Industri Nikel Lestari (NINL) akan melakukan kegiatan usaha yang bergerak di bidang kegiatan industri pembuatan logam dasar bukan besi dan perdagangan besar logam dan bijih logam.

Tujuan didirikan NINL sebagai suatu bentuk kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk diversifikasi kegiatan usaha perseroan melalui perusahaan terkendali perseroan dengan mengembangkan usaha di sektor jasa dan pengolahan mineral nikel.

Berikut struktur kepemilikan modal NINL adalah sebagai berikut:

1.DTN dengan nilai nominal Rp 9.990.000.00 dan persentase 99,90%.

2.EPN dengan nilai nominal Rp 10.000.000 dan persentase 0,10%.

"Penyertaan saham DTN dan EPN dalam NINL tidak berdampak secara material terhadap kegiatan operasional, hukum dan kondisi keuangan perseroan saat ini,” ujar Sekretaris Perusahaan United Tractors, Ari Setiyawan.

Pada penutupan perdagangan saham Rabu, 3 Desember 2025, harga saham UNTR naik 0,61% ke posisi Rp 28.700 per saham. Harga saham UNTR dibuka melemah 50 poin ke posisi Rp 28.475 per saham. Saham UNTR berada di level tertinggi Rp 28.800 dan level terendah Rp 28.475 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.603 kali dengan volume perdagangan 23.948 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 68,5 miliar.

Kinerja UNTR hingga September 2025

Sebelumnya, PT United Tractors Tbk (UNTR), anak usaha Grup Astra di sektor alat berat dan pertambangan, melaporkan penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 26,4% pada periode sembilan bulan pertama 2025.

Berdasarkan laporan keuangan konsolidasian interim yang dipublikasikan perseroan pada keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk tercatat sebesar Rp 11,47 triliun hingga 30 September 2025, turun dari Rp 15,59 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Penurunan laba tersebut terjadi meskipun pendapatan bersih relatif stabil di level Rp 100,47 triliun, hanya naik tipis dibandingkan Rp 99,56 triliun pada sembilan bulan pertama 2024. Adapun laba bruto perusahaan tercatat Rp 22,03 triliun, turun dari Rp 25,72 triliun pada tahun sebelumnya.

Aset Perseroan

Di sisi lain, beban pokok pendapatan meningkat menjadi Rp 78,43 triliun, dari Rp73,84 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Laba sebelum pajak juga turun menjadi Rp15,49 triliun, dibandingkan Rp20,75 triliun per September 2024.

Setelah memperhitungkan beban pajak penghasilan sebesar Rp 3,74 triliun, laba tahun berjalan United Tractors tercatat Rp 11,75 triliun, dengan kontribusi dari kepentingan nonpengendali sebesar Rp 273,1 miliar.

Dari sisi kinerja saham, laba per saham dasar dan dilusian turun menjadi Rp 3.160 per saham, dibandingkan Rp 4.293 per saham pada periode yang sama tahun lalu.

Pada akhir September 2025, total aset United Tractors mencapai Rp 178,71 triliun, meningkat dari Rp 169,48 triliun pada akhir 2024, sementara total ekuitas naik menjadi Rp 102,58 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |