Liputan6.com, Jakarta - Toyota, Subaru, dan Lexus menghentikan sementara penjualan mobil listrik mereka di Amerika Serikat setelah ditemukan masalah pada sistem pengatur suhu kabin. Ketiga pabrikan Jepang ini juga melakukan penarikan kembali atau recall yang melibatkan hampir 100 ribu unit kendaraan, termasuk Toyota bZ4X, Subaru Solterra, dan Lexus RZ.
Berdasarkan laporan Carscoops, Sabtu (13/9/2025), ketiga merek tersebut memutuskan menarik kembali (recall) 94.320 unit mobil listrik tahun produksi 2023 hingga 2025.
Permasalahan utama ada pada sistem kontrol iklim (climate control) yang bisa membuat fitur defroster dan defogger tidak bekerja optimal yang bisa membahayakan pengemudi saat cuaca dingin.
Masalah pada Sistem Pemanas dan Defroster
Recall ini menyoroti kerusakan pada sistem HVAC (heating, ventilation, and air conditioning) yang bisa masuk ke mode darurat (failsafe). Dalam kondisi tersebut, fungsi pemanas berhenti bekerja dan berimbas pada defroster kaca depan.
Jika hal ini terjadi di suhu dingin, kaca mobil berpotensi tertutup es atau kabut, sehingga mengurangi jarak pandang pengemudi dan meningkatkan risiko kecelakaan. Kasus ini sebagian besar dialami oleh Toyota bZ4X dengan total 41.499 unit yang terdampak.
Awalnya Toyota meyakini masalah ini bukan hal besar karena mobil dilengkapi dua sumber panas. Namun, pengujian di suhu ekstrem membuktikan bahwa kerusakan kompresor listrik justru membuat kedua sumber panas berhenti bekerja.
Investigasi hingga Ditemukan Penyebab
Masalah ini pertama kali terdeteksi lewat laporan Transport Canada. Toyota sempat menganggap kendala tersebut tidak terlalu berbahaya. Namun setelah dilakukan pengujian lebih lanjut, hasilnya menunjukkan performa pemanas jauh di bawah ekspektasi.
Investigasi mendalam kemudian menemukan bahwa kegagalan pada kompresor listrik bisa membuat sistem ECU HVAC mematikan kedua sumber panas sekaligus. Inilah yang akhirnya menjadi dasar keputusan recall besar-besaran.
National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) Amerika Serikat mencatat bahwa risiko utama adalah visibilitas pengemudi yang terganggu, terutama ketika berkendara di cuaca dingin ekstrem.
Solusi Perbaikan dan Tindak Lanjut
Kabar baiknya, solusi dari masalah ini tidak rumit. Dealer resmi Toyota, Subaru, dan Lexus akan melakukan pembaruan perangkat lunak pada sistem pengatur suhu kabin. Selain itu, teknisi juga akan memeriksa kondisi kompresor listrik, dan menggantinya jika memang ditemukan kerusakan.
Selama proses recall berlangsung, ketiga pabrikan tersebut menghentikan sementara penjualan unit baru yang masih ada di dealer. Hal ini untuk memastikan tidak ada konsumen baru yang mengalami masalah serupa.
Dengan langkah ini, Toyota, Subaru, dan Lexus berharap seluruh mobil listrik yang beredar kembali aman digunakan. Namun hingga kini, belum ada keterangan resmi apakah recall ini akan berdampak pada harga maupun jadwal distribusi selanjutnya.