Simak Bocoran Rencana Krakatau Steel pada 2026

Liputan6.com, Jakarta - Direktur Infrastruktur dan Operasi Krakatau Steel (KRAS), Utomo Nugroho, mengungkapkan, fokus utama perusahaan pada 2026 adalah memperkuat bisnis inti baja. Ia menjelaskan, sepanjang 2025, Krakatau Steel telah mencatat dua capaian besar yakni pemulihan fasilitas utama produksi dan keberhasilan restrukturisasi kewajiban.

Kedua pencapaian ini menjadi fondasi penting bagi perusahaan untuk kembali membukukan kinerja positif. "Sehingga apa yang harus kita lakukan di tahun depan, tahun 2026 maka yang kita lakukan adalah bagaimana kita melakukan penguatan bisnis inti baja kita,” kata Utomo dalam Paparan Publik Krakatau Steel, Selasa (25/11/2025).

Menurut Utomo, keberhasilan tersebut membuka momentum baru bagi Krakatau Steel untuk memperkuat fundamental bisnis. Penguatan ini dinilai krusial agar kinerja positif yang sudah mulai terlihat dapat terus berlanjut secara signifikan di tahun-tahun mendatang. 

Ia menyebut, konsistensi memperkuat inti bisnis baja akan menjadi prioritas mutlak perusahaan.

"Ini menjadi sangat penting agar kita itu memiliki fundamental yang kuat, performa kinerja positif kita itu bisa terus berlanjut secara signifikan,” ujarnya.

Peran Danantara

Utomo mengatakan, dukungan Danantara juga disebut memainkan peran strategis dalam proses pemulihan ini. Menjelang akhir tahun, Danantara memberikan dukungan permodalan berupa working capital yang dinilai akan memperbesar skala bisnis perusahaan. Menurut dia, dengan skala yang lebih besar, peluang terciptanya efisiensi operasional diyakini akan semakin terbuka lebar.

"Di sini peran dari Danantara Alhamdulillah supportnya luar biasa. Jadi, begitu masukin di akhir tahun ini support dari Danantara diberikan, working capital disupport, sehingga harapannya dengan adanya working capital maka skala bisnis kita akan bisa kita perbesar,” ujarnya.

Selain itu, Utomo juga menjelaskan, salah satu langkah besar yang akan dijalankan adalah integrasi dua fasilitas utama produksi yakni hot strip mill (HSM) dan cold roll mill (CRM).

Integrasi ini bertujuan menghasilkan efisiensi organisasi dan struktural, membuat struktur perusahaan lebih ramping, serta menekan biaya produksi terutama pada komponen fixed cost. Langkah ini dinilai menjadi kunci dalam mengoptimalkan kinerja manufaktur baja Krakatau Steel.

"Tentu yang kita secara internal akan melakukan adalah bagaimana kami melakukan integrasi terhadap dua fasilitas utama kami yaitu hot strip mill dan cold roll mill. Dengan adanya integrasi tersebut diharapkan maka efisiensi organisasi dan struktural itu akan terjadi, organisasi kita semakin slim, biaya produksi kita untuk yang fixed costnya juga akan semakin ditekan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) melihat peran penting industri baja nasional untuk pertumbuhan ekonomi. Maka, penyehatan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk menjadi salah satu langkah penting juga.

Managing Director Business-3, Danantara Asset Management, Febriany Eddy memastikan Krakatau Steel menjadi yang perlu disehatkan dalam waktu dekat. Mengingat ada proyeksi kebutuhan baja domestik dan regional terus meningkat seiring perkembangan sektor konstruksi, transportasi, dan manufaktur. 

"Pertumbuhan industri baja selalu selaras dengan pertumbuhan ekonomi. Karena itu, melihat industri baja tidak bisa hanya dari kondisi hari ini," kata Febriany dalam keterangan resmi, Selasa (18/11/2025).

Dia menyadari, sektor baja merupakan investasi jangka panjang. Prioritas saat ini adalah membuat industri baja BUMN menjadi lebih efisien, penyehatan KRAS masuk pada agenda tersebut.

"Investasinya bersifat jangka panjang 10 sampai 15 tahun ke depan. You invest for tomorrow, not today. Tetapi hari ini industrinya tetap harus efisien dan efektif,” jelas Febriany.

Danantara Indonesia saat ini tengah mengevaluasi berbagai opsi pengembangan Krakatau Steel secara bertahap. Mulai dari pemulihan operasi, optimalisasi aset, hingga potensi kolaborasi teknologi. Seluruh langkah disusun dengan prinsip kehati-hatian untuk memastikan keberlanjutan industri baja nasional.

Sebelumnya, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) tengah memfinalisasi rencana kucuran modal kerja ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS. Tujuannya, untuk menyehatkan kembali kinerja perusahaan.

Managing Director Danantara, Febriany Eddy menuturkan pihaknya masih menghitung dengan ketat kebutuhan dari Krakatau Steel sebelum memberikan bantuan modal.

"Dalam waktu dekat ini sudah tahap final. Jadi, kami akan memberikan modal kerja untuk operasi inti bajanya," kata Febriany dalam temu media di Wisma Danantara, Jakarta, Jumat, 14 November 2025.

Penyehatan Kinerja KRAS

Tujuannya tak lain untuk mengembalikan kemampuan Krakatau Steel menopang kinerjanya. Apalagi, kawasan industri milik KRAS digadang-gadang sebagai tempat yang strategis. 

Ditambah lagi, bisnis baja nasional maupun global masih memiliki peluang yang positif. Dengan begitu, penyehatan kinerja pun diperlukan.

"Semua faktor yang membuat lokasi ini strategis sudah tersedia. Nah, kawasan industri akan lebih optimal jika tenant-nya tepat. Jadi, kami ingin menghidupkan dan menjayakan kembali Krakatau Steel,” ujarnya.