Sentimen Ini Bakal Bayangi Wall Street Sepekan

Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah serangkaian pidato dari bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed) akan menjadi sorotan di wall street pekan ini.

Mengutip Yahoo Finance, Senin (22/9/2025), pidato dari Gubernur Dewan Federal Reserve yang baru dilantik yakni Stephen Miran dan ketua the Fed Jerome Powell masing-masing pada Senin dan Selasa akan menjadi perhatian.

Di sisi lain, sejumlah laporan keuangan perusahaan dan beberapa data ekonomi akan mengisi kalender ekonomi pekan ini.

Selain itu, sorotan lainnya yakni pembaruan inflasi pada Jumat dengan indeks Personal Consumption Expenditure (PCE) yang diperkirakan inflasi PCE inti, ukuran inflasi yang disukai the Fed turun menjadi 0,2% pada Agustus 2025. Sementara itu, kenaikan inflasi tahunan tetap di 2,9%, di atas target bank sentral.

Investor juga akan mencermati indeks sentimen konsumen Universitas Michigan yang akan dirilis Jumat pagi. Investor juga akan memantau suku bunga KPR yang mendekati level terendah dalam setahun, menurut Freddie Mac.

Perhatian terhadap laporan keuangan pekan ini akan difokuskan pada Micron Technology. Investor akan mencermati pembaruan permintaan berbasis artificial intelligence (AI) dan proyeksi pendapatan setelah kenaikan baru-baru.

Selain itu, laporan keuangan Costco juga menjadi acuan untuk pola belanja konsumen.

Perusahaan lainnya yang akan merilis laporan keuangan yakni Firefly Aerospace, AutoZone dan Cintas Corporation dan Accenture juga termasuk di antara nama-nama besar yang akan melaporkan kinerja keuangannya.

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street pada penutupan perdagangan Jumat, 19 September 2025. Kenaikan itu mendorong indeks acuan di AS catat kenaikan mingguan seiring keputusan the Federal Reserve (the Fed) untuk memangkas suku bunga yang mulai dicermati investor.

Mengutip CNBC, Sabtu (20/9/2025), indeks Dow Jones naik 172,85 poin atau 0,37% ke posisi 46.315,27, dan mencatat rekor tertinggi baru. Indeks S&P 500 bertambah 0,49% ke posisi 6.664,36. Indeks Nasdaq naik 0,72% dan berakhir di posisi 22.631,48.

Indeks saham Russell 2000 berkapitalisasi kecil turun 0,7%, kembali menguat minggu ini setelah indeks menyentuh rekor tertinggi baru di awal sesi.

Saham Apple memimpin penguatan, naik 3,2%, seiring iPhone terbaru perusahaan tersebut mulai dijual di seluruh dunia. Saham Tesla juga naik lebih dari 2,2%.

Wall Street diperkirakan mencatatkan kenaikan mingguan yang kuat. S&P 500 dan Dow masing-masing naik 1,2% dan 1%, sementara Nasdaq naik 2,2%. Russell 2000 menguat 2,2%, mencatat kenaikan mingguan ketujuhnya.

Saham menguat minggu ini setelah The Fed menurunkan suku bunga acuan pinjaman semalam sebesar seperempat poin persentase, penurunan suku bunga pertamanya sejak Desember.

Langkah ini sudah diperkirakan sebelumnya oleh pasar, tetapi saham mengalami sesi yang volatil setelah keputusan tersebut, setelah Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi persnya menyebut keputusan tersebut sebagai "pemotongan manajemen risiko."

"Meskipun September secara historis mengalami kemunduran, pasar tahun ini telah menentang pola tersebut — naik 35% sejak Maret dengan dorongan teknis dan fundamental yang kuat," kata Chief Market Strategist Nationwide, Mark Hackett.

"Namun, dengan S&P 500 diperdagangkan pada 22x pendapatan berjangka dan volatilitas yang terkendali, periode konsolidasi atau fluktuasi akan menjadi perkembangan yang normal dan sehat," ia menambahkan.