Selain The Fed, Berikut Sentimen Lain yang Bakal Warnai Wall Street

Liputan6.com, Jakarta - Investor akan hadapi sentimen dari makro ekonomi dan laporan keuangan perusahaan pada pekan ini. Salah satu sentimen di wall street dari pertemuan terakhir bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip Yahoo Finance, ditulis Selasa (9/12/2025), pada Rabu pekan ini, sejumlah perusahaan akan merilis laporan keuangan yakni Oracle dan Adobe serta Broadcom. Selain itu, Costco juga akan merilis laporan keuangan pada Kamis pekan ini.

Kalender ekonomi akan melanjutkan data pasar tenaga kerja pekan lalu. Data Job Openings and Labor Turnover Survey (JOLTS) yang merupakan survei bulanan dari biro statistik tenaga kerja AS yang melacak lowongan pekerjaan, perekrutan dan pemutusan hubungan kerja di AS akan rilis pada Selasa waktu setempat. Data JOLTS Oktober tersebut akan menjelaskan perekrutan, PHK dan pengunduran diri.

Pekan ini, perhatian pelaku pasar juga tertuju kepada the Fed. Investor menantikan pengumuman dan konferensi pers dari Jerome Powell pada Rabu waktu setempat yang akan dicermati untuk mencari petunjuk tentang arah kebijakan bank sentral ke depannya.

Data ekonomi minggu lalu menunjukkan koreksi di pasar tenaga kerja, dengan data dari ADP dan perusahaan Challenger, Gray & Christmas menunjukkan hilangnya pekerjaan yang tak terduga dan peningkatan PHK. Berkat pelemahan tersebut, investor semakin yakin penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin akan segera terjadi, dari 3,75% menjadi 4,00%, menuju target baru 3,50% menjadi 3,75%.

Data Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) Jumat, yang menunjukkan inflasi melambat pada September, semakin memperkuat ekspektasi pasar.

Pertama dan terpenting adalah komentar dan sesi tanya jawab Powell dalam konferensi pers pukul 14.30 ET pada Rabu. Meskipun keputusan pukul 14.00 mungkin tidak akan menggerakkan pasar jika komentar dalam siaran pers tersebut kurang tegas, format yang lebih bebas tetaplah melihat janji temu saham-saham unggulan.

Pasar juga akan menerima Ringkasan Proyeksi Ekonomi akhir tahun ini, yang lebih dikenal sebagai "dot plot", yang akan menguraikan bagaimana para penentu suku bunga memproyeksikan perkembangan ekonomi AS di tahun mendatang (dan seterusnya).

Poin-poin menarik lainnya dalam pertemuan ini. Pertama, pertemuan ini akan menjadi yang terakhir dengan susunan anggota pemilih saat ini yang menentukan suku bunga. Presiden Fed Cleveland, Minneapolis, Dallas, dan Philadelphia akan bergantian, menandai rekan-rekan mereka dari Boston, Chicago, St. Louis, dan Kansas City.

Spekulasi mengenai pengganti Powell juga telah mencapai puncaknya dalam beberapa hari terakhir, dengan Presiden Trump menjanjikan calonnya pada awal tahun depan. Penasihat ekonomi utama Trump, Kevin Hassett, sebagian besar dianggap sebagai favorit, meskipun investor obligasi semakin khawatir dengan potensi penunjukannya.

Saham ditutup pada Jumat lalu dengan catatan positif karena investor menantikan pemangkasan suku bunga The Fed pada hari Rabu.

“Namun, meskipun sekali lagi mencapai rekor tertinggi, ada kemungkinan bahwa apa yang tampaknya menjadi awal dari "reli Santa Claus" untuk menutup tahun ini mungkin terancam,” ujar Analis Bank of America, Michael Hartnett.

Pemangkasan suku bunga tentu akan disambut baik. Namun, investor menginginkan semuanya: pemangkasan suku bunga, ekonomi yang kuat, dan inflasi yang melambat. Masalahnya, Hartnett menuturkan, pemangkasan suku bunga dari The Fed yang dovish dapat membuat pasar panik, mendorong imbal hasil obligasi naik dan saham turun.