Saham RLCO Terbang 34,52% saat Pencatatan Perdana di BEI

3 days ago 17

Liputan6.com, Jakarta - PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) resmi tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, 8 Desember 2025. Saham yang ditawarkan perusahaan melonjak hingga 34 persen pada awal pembukaan perdagangan saham.

RLCO menetapkan harga penawaran di angka Rp 168 per saham. Saat pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO), saham RLCO melonjak 34,52% menjadi Rp 226 per saham.

Direktur Utama RLCO, Edwin Pranata menyampaikan ini menjadi babak baru bagi perseroan. Namun, tak hanya itu, IPO RLCO menjadi tonggak sejarah baru industri pengolahan sarang walet di Indonesia.

"Pencatatan saham di BEI bukan hanya menandai babak baru bagi perudahaan tapi juga babak baru bagi masyarakat indonesia. Karena mulai hari ini kita tidak lagi hamya berbicara tentang prestasi sebuah perusahaan semata," kata Edwin dalam seremoni pencatatan saham perdana PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO), di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (8/12/2025).

BEI mencatat, saham RLCO diserbu oleh 520.000 ribu pada proses penawaran umum. Sehingga menjadikan RLCO mencatatkan oversubcribed terbesar sepanjang sejarah.

"Kami ucapkan selamat atas IPO yang menjadi perusahaan tercatat ke 25 di tahun 2025. Menjadikan total perusahaan tercatat menjadi 955," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna.

Buat Modal Kerja

Dana hasil IPO akan dialokasikan mayoritas untuk modal kerja. Sekitar 56,33% akan memenuh kebutuhan modal perseroan, termasuk pembelian sarang burung walet.

Sementara itu, 43,67% sisanya akan disalurkan ke anak usaha RLCO, PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal. Selanjutnya juga akan digunakan untuk membeli bahan baku, sarang burung walet.

RLCO melepas sekitar 625.000.000 saham yang setara 20 persen porsi saham kepada publik. Dengan begitu, ada sekitar Rp 105 miliar yang dihimpun dalam IPO perseroan.

IPO RLCO: Perusahaan Sarang Burung Walet Incar Dana Segar Rp 105 Miliar

Sebelumnya, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di bidang pengolahan dan pencucian sarang burung walet akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial pulic offering (IPO). Perseroan akan memakai kode saham RLCO dalam rangka pencatatan perdana saham nantinya.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin (24/11/2025), PT Abadi Lestari Indonesia Tbk aka menawarkan maksimal 625 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan perseroan setara 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menawarkan harga saham IPO dengan harga penawaran Rp 150-Rp 168 per saham. Dengan demikian, maksimal dana IPO yang akan diraup sebesar Rp 105 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 56,33% untuk pemenuhan modal kerja perseroan untuk rencana pembelian bahan baku yakni pembelian sarang walat. Kemudian sekitar 43,67% akan disetor perseroan kepada PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk rencana pembelian bahan baku yakni pembelian sarang burung wallet.

Kinerja Perseroan

Dalam rangka IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek.

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk mencatat penjualan sebesar Rp 231,3 miliar hingga Mei 2025 dari periode sama tahun penjualan (tidak diaudit) sebesar Rp 156,76 miliar. Perseroan membukukan laba periode tahun berjalan sebesar Rp 12,38 miliar hingga Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 1,8 miliar.

Perseroan membukukan aset Rp 685,77 miliar hingga 31 Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 636,97 miliar. Total liabilitas perseroan tercatat Rp 509,25 miliar hingga 31 Mei 2025 dari 31 Mei 2024 sebesar Rp 572,01 miliar. Ekuitas naik menjadi Rp 176,51 miliar hingga 31 Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 64,9 miliar.

Kebijakan Dividen RLCO

Terkait kebijakan dividen, perseroan menetapkan kebijakan pembagian dividen kepada pemegang saham dengan mempertimbangkan sejumlah faktor. Pertama, kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.

Kedua, tingkat kesehatan keuangan perseroan. Ketiga, target dan proyeksi kecukupan modal pada masa depan. Keempat, rencana dan prospek usaha perseroan ke depan. Kelima, posisi permodalan perseroan.

Setelah IPO, perseroan mulai tahun buku 2025 dan Seterus dengan memperhatikan keputusan pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), direksi perseroan akan membagikan dividen kepada pemegang saham maksimal 25%.

Adapun pemegang saham perseroan setelah IPO antara lain:

PT Realco Omega Investama sebesar 77,60%, Edwin Pranata sebesar 2,32%, Budiono sebesar 0,04%, Edi Haryanto sebesar 0,04% dan masyarakat sebesar 20%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |