Saham Murah dan Dividen Tinggi, Kombinasi Idaman Investor Gaya GARP

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Strategi Growth at a Reasonable Price (GARP) adalah pendekatan investasi yang menggabungkan dua dunia, pertumbuhan laba yang konsisten dan valuasi saham yang masih tergolong murah. Investor dengan pendekatan GARP mencari saham-saham dengan kinerja fundamental solid, tapi belum terlalu mahal secara price to earnings (PE ratio).

Di tengah meningkatnya minat terhadap pendekatan ini, sejumlah emiten dalam screener Stockbit menampilkan kombinasi menarik, yakni rasio PE rendah dan tingkat dividen tinggi. Saham-saham ini tak hanya menawarkan valuasi yang masuk akal, tetapi juga potensi pendapatan pasif melalui dividen tahunan.

Salah satu contohnya adalah PT United Tractors Tbk (UNTR) yang mencetak EPS trailing 12 bulan (TTM) sebesar Rp4.871 dan diperdagangkan dengan PE ratio hanya 4,59. Menariknya, perusahaan ini membagikan dividen sebesar 41,08% dari laba bersih tahunannya.

GJTL dan LPKR: Saham Super Murah dengan Growth Ekstrem

Jika investor berani mengambil risiko lebih tinggi demi potensi pertumbuhan luar biasa, PT Gajah Tunggal Tbk (GJTL) dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) bisa menjadi perhatian. GJTL memiliki EPS 3 tahun CAGR mencengangkan sebesar 139,54%, dan diperdagangkan dengan PE ratio hanya 3,13. Meski return on capital employed (ROCE) masih di bawah 15%, potensi valuasi sangat menarik.

LPKR bahkan lebih murah lagi, dengan PE ratio hanya 0,31 kali—terendah dalam daftar—dan dividen payout mencapai 31,17%. Ini menjadikan LPKR sebagai salah satu saham properti dengan kombinasi valuasi murah dan potensi distribusi laba yang tinggi.

Investor tetap perlu mencermati volatilitas tinggi di saham-saham ini. Misalnya, standar deviasi PE LPKR dalam 3 tahun terakhir mencapai 88,21, menunjukkan fluktuasi valuasi yang ekstrem.

ROCE Tertinggi: MLBI Tawarkan Dividen 100%

ROCE adalah singkatan dari Return on Capital Employed, yang berarti tingkat pengembalian atas modal yang digunakan. ROCE mengukur seberapa efisien suatu perusahaan menghasilkan laba dari seluruh modal yang digunakannya (termasuk utang dan ekuitas). Ini adalah indikator penting untuk menilai kualitas manajemen dalam mengelola aset untuk menghasilkan keuntungan.

Bagi yang mencari kualitas fundamental mumpuni, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) patut dilirik. Dengan ROCE menyentuh 94,53%, perusahaan minuman ini menunjukkan efisiensi luar biasa dalam mengelola modal. MLBI juga mencatatkan dividend payout ratio 100%, yang berarti seluruh laba bersih dibagikan ke pemegang saham.

Meskipun PE ratio-nya relatif tinggi di 10,66, investor masih mempertimbangkan MLBI karena profitabilitas tinggi dan stabilitas bisnisnya. Volume perdagangan harian rata-rata yang mencapai 196 ribu saham menunjukkan likuiditas cukup baik di pasar.

"Dividen besar dan efisiensi perusahaan adalah indikator bahwa manajemen sangat mengutamakan pemegang saham,” ujar analis pasar modal independen.

PANR, TSPC, dan TBMS: Kombinasi Layak dengan Return Menengah

Saham seperti PT Panorama Sentrawisata Tbk (PANR), PT Tempo Scan Pacific Tbk (TSPC), dan PT Tembaga Mulia Semanan Tbk (TBMS) juga patut diperhitungkan.

Ketiganya memiliki PE ratio antara 4 hingga 7 kali, dengan payout dividen berkisar antara 24% hingga 38%. PANR memiliki EPS 3 tahun CAGR sebesar 41,08% dan payout ratio 24,83%, cocok untuk investor yang mengincar pertumbuhan jangka menengah. Sementara TSPC dan TBMS menunjukkan ROCE lebih tinggi dari 16%, menandakan pengelolaan modal yang cukup efisien.

High Yield + PE Murah: DMAS, SKRN, dan HMSP Paling Menonjol

Tiga emiten mencuri perhatian karena berada di sweet spot GARP: dividen tinggi, valuasi murah, dan pertumbuhan positif. Selain DMAS yang sudah disebut sebelumnya, ada juga PT Superkrane Mitra Utama Tbk (SKRN).

Dengan EPS CAGR 125,99%, PE 13,45, dan yield 17,93%, saham ini menyodorkan potensi yang layak didalami. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) juga menarik bagi investor defensif. Meski pertumbuhan EPS stagnan, perusahaan rokok ini punya ROCE 23,81%, PE 11,42, dan yield 8,45%—menunjukkan kestabilan arus kas dan loyalitas kepada pemegang saham.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |