Begini Gerak Saham KAEF Usai Suspensi Dibuka Hari Ini 11 Juli 2025

5 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka penghentian sementara atau suspensi perdagangan saham PT Kimia Farma Tbk (KAEF) di pasar regular dan tunai pada Jumat, (11/7/2025). Lalu bagaimana gerak saham KAEF?

Berdasarkan data RTI, saham KAEF anjlok 7,41% ke posisi Rp 625 per saham. Harga saham KAEF dibuka turun 15 poin ke posisi Rp 660 per saham. Harga saham KAEF berada di level tertinggi Rp 660 dan terendah Rp 600 per saham. Total frekuensi perdagangan 881 kali dengan volume perdagangan 36.011 saham. Nilai transaksi Rp 2,3 miliar.

BEI suspensi saham KAEF pada 30 Juni 2025. Suspensi dilakukan seiring Perseroan belum memenuhi kewajiban Perseroan untuk menyampaikan laporan keuangan hingga Maret 2025.

Berdasarkan laporan keuangan yang disampaikan ke BEI, PT Kimia Farma Tbk mencatat penjualan Rp 9,93 triliun hingga 2024 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 9,87 triliun. Beban pokok penjualan turun menjadi Rp 6,99 triliun hingga 2024 dari 2023 sebesar Rp 7,06 triliun.

Dengan demikian, laba bruto Perseroan naik menjadi Rp 2,94 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 2,80 triliun. Akan tetapi, Perseroan mencatat rugi usaha turun menjadi Rp 810,7 miliar hingga 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,71 triliun. Perseroan memangkas rugi tahun berjalan yang diatribusikan ke pemilik entitas induk menjadi Rp 842,27 miliar hingga 2024 dari 2023 sebesar Rp 1,9 triliun.

Kimia Farmamencatat ekuitas turun menjadi Rp 3,42 triliun hingga 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 4,77 triliun. Liabilitas susut menjadi Rp 11,53 triliun pada 2024 dari 2023 sebesar Rp 11,85 triliun.  Aset Perseroan turun menjadi Rp 14,96 triliun hingga 2024 dari Desember 2023 sebesar Rp 16,63 triliun.

Kimia Farma Gandeng Perusahaan Teknologi Global Luncurkan Inovasi Baru

Sebelumnya, PT Kimia Farma Tbk (KAEF) berkolaborasi dengan perusahaan teknolgi global WSAudiology SEA meluncurkan inovasi baru dalam hal produk berbasis teknologi.

Produk tersebut adalah alat bantu dengar baru bernama "Vibe". Acara peluncuran ini diadakan secara hybrid di Apotek Kimia Farma 7 Juanda, Bogor, pada Minggu, 23 Juni 2024.

Acara peluncuran "Vibe" ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting, termasuk Head of Sales Emerging Market WSAudiology SEA, Direktur Utama PT Kimia Farma Tbk, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Bogor, Sekretaris Dinas Sosial Kota Bogor, Ketua Yayasan Rumah Siput Indonesia, dan Kepala Klinik Geriatric Wijaya Kusuma Bogor. Selain itu, beberapa dokter spesialis THT juga turut hadir secara daring.

Alat bantu dengar "Vibe" dirancang untuk membantu para pengguna dengan gangguan pendengaran dalam aktivitas sehari-hari.

Perangkat elektronik kecil ini memperkuat suara dan mengirimkannya ke telinga, memungkinkan peningkatan pendengaran dan pemahaman bicara, sehingga pengguna dapat lebih aktif berpartisipasi dalam kehidupan sehari-hari.

"Kami sangat antusias berkolaborasi dengan WSAudiology SEA untuk membantu masyarakat Indonesia mengatasi gangguan pendengaran. Salah satu keunggulan 'Vibe' adalah kualitasnya yang sangat baik dengan harga yang relatif terjangkau," kata David Utama, Direktur Utama KAEF, Selasa (25/6/2024).

Daphne Lim, Head of Sales Emerging Market WSA SEA, menambahkan, pihaknya percaya setiap orang berhak mendengar dunia dengan jelas.

"Bersama Kimia Farma, kami memastikan alat bantu dengar kami tidak hanya terjangkau tetapi juga tersedia di seluruh Indonesia, dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil," tambahnya.

Kegiatan Lain

Peluncuran ini juga diisi dengan berbagai acara, seperti seminar awam tentang perbedaan alat bantu dengar dan amplifier oleh dr. Margi Yati Soewito, Sp.THT-KL, M.Kes, serta screening pendengaran gratis untuk 100 peserta dengan gangguan pendengaran.

Selain itu, webinar ilmiah diselenggarakan secara daring bekerjasama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Tenggorok Bedah Kepala Leher Jakarta (PERHATI JAYA).

Topik webinar meliputi "Kesadaran akan gangguan pendengaran dan relasinya dengan demensia" oleh Dr. dr. Tri Juda Airlangga Sp.THTBKL Subsp. K(K), "Pemilihan alat bantu dengar yang tepat" oleh dr. Fikry Hamdan Yasin, Sp.THTBKL Subsp.K(K), dan "Vibe Hearing Aids dan Mobile Fitting Application sebagai Opsi Alternatif di Negara Berkembang" oleh Theodosia Widianti dari WSAudiology SEA.

Diharapkan dengan peluncuran alat bantu dengar "Vibe", masyarakat dapat lebih mudah mendapatkan alat bantu dengar berkualitas tinggi dengan harga terjangkau, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya menjaga kesehatan pendengaran.

"Vibe" telah memperoleh izin edar dari Kementerian Kesehatan dan tersedia di Apotek Kimia Farma.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |