Saham Alibaba Melonjak Usai Umumkan Investasi Jumbo di Kecerdasan Buatan (AI)

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Alibaba kembali mencuri perhatian pasar global. Saham raksasa teknologi asal China itu melonjak tajam di pra-pasar Hong Kong maupun di perdagangan pra-pasar Amerika Serikat (AS) pada Rabu (24/9/2025).

Hal itu usai Alibaba mengumumkan peningkatan investasi besar-besaran di bidang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) serta meluncurkan produk dan pembaruan terbaru. Demikian seperti dikutip dari CNBC, Rabu pekan ini.

Di Bursa Hong Kong, saham Alibaba terbang lebih dari 6% hingga menembus level tertinggi sejak 2021. Sepanjang tahun berjalan, reli saham perusahaan ini sudah menembus 107%. Sementara di AS, saham Alibaba sempat melesat 9,3% di perdagangan pra-pasar pada pukul 04.21 ET pagi waktu bagian Amerika.

Chief Executive Officer (CEO) Alibaba, Eddie Wu menegaskan, komitmen perusahaan untuk mempercepat langkah di sektor AI.

Dalam konferensi teknologi tahunan Alibaba Cloud, ia menyebut perusahaan akan menambah alokasi dana untuk pengembangan model dan infrastruktur kecerdasan buatan (AI) di atas investasi jumbo Yuan 380 miliar atau sekitar USD 53 miliar (setara Rp 884 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.708) yang diumumkan Februari lalu.

"Kami tengah menjalankan inisiatif infrastruktur AI tiga tahun senilai Yuan 380 miliar, dan akan terus meningkatkan investasi sesuai visi strategis dalam menyongsong era artificial super intelligence,” ujar Wu.

Posisi Alibaba Cloud

Artificial super intelligence atau kecerdasan buatan super ini mengacu pada AI yang secara hipotetis mampu melampaui kemampuan otak manusia. Konsep ini kini menjadi fokus utama sejumlah raksasa teknologi dunia.

Dalam ajang yang sama, Alibaba resmi memperkenalkan versi terbaru model bahasa besar (large language model/LLM) miliknya, Qwen3-Max, beserta sederet pembaruan lain pada lini produk AI.

Wu menekankan, Alibaba Cloud memiliki posisi strategis sebagai “penyedia layanan AI penuh”, yang menyediakan daya komputasi hingga pelatihan dan penerapan model AI melalui pusat data milik sendiri.

“Dalam lima tahun ke depan, total investasi global di sektor AI diperkirakan melampaui USD 4 triliun, menjadikannya investasi terbesar dalam komputasi dan riset sepanjang sejarah,” tambah Wu.

Umumkan Ekspansi Global

Tak hanya itu, Alibaba Cloud juga mengumumkan ekspansi global dengan membuka pusat data pertamanya di Brasil, Prancis, dan Belanda. Tahun depan, pusat data baru akan hadir di Meksiko, Jepang, Korea Selatan, Malaysia, dan Dubai.

Langkah agresif ini semakin diperkuat dengan kesepakatan bersama Unicom bulan lalu. Perusahaan e-commerce Tiongkok itu akan menggunakan akselerator AI buatan unit semikonduktor Alibaba. Upaya ini sejalan dengan strategi perusahaan teknologi Tiongkok yang gencar mengejar swasembada chip di tengah tensi geopolitik dengan Amerika Serikat.

Bursa Saham Asia Pasifik

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 24 September 2025. Bursa saham Asia Pasifik beragam di tengah koreksi wall street setelah ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan, harga ekuitas dinilai cukup tinggi.

Mengutip CNBC, Powell juga mengisyaratkan jalur penurunan suku bunga tidak jelas dan bank sentral menghadapi situasi yang menantang.

Indeks ASX/S&P 200 Australia melemah 0,92% dan ditutup pada level 8.764,5. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,3% dan mengakhiri perdagangan di level 45.630,31, sementara Topix naik 0,23% menjadi 3.170,45.

Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) mengumumkan pada Selasa kalau Anna Breman akan menjadi gubernur bank sentral yang baru, menandai pertama kalinya seorang perempuan memegang jabatan tersebut. Ia akan memulai masa jabatan lima tahunnya pada 1 Desember.

Indeks Saham Acuan Lainnya

Christian Hawkesby menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur RBNZ sejak Maret, setelah kepergian Adrian Orr yang tak terduga. Jabatan interim enam bulannya akan berakhir pada Oktober.

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,4% menjadi 3.472,14, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil diperdagangkan 1,29% lebih rendah menjadi 860,94. Namun, saham pertahanan Korea Selatan tidak terpengaruh oleh pelemahan tersebut, dengan pemain-pemain utama seperti Hanwha Aerospace, Korea Aerospace, dan Hyundai Rotem mencatatkan kenaikan antara 2% dan 5%.

Reli saham-saham ini terjadi ketika Presiden Donald Trump menyuarakan dukungannya terhadap Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, dan mengatakan AS akan terus memasok senjata kepada NATO agar aliansi militer tersebut "melakukan apa pun yang mereka inginkan." Korea Selatan telah muncul sebagai pemasok utama peralatan dan amunisi militer bagi negara-negara anggota NATO.

Indeks Hang Seng

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,49%, sementara CSI 300 Tiongkok daratan ditutup menguat di level 4.566,07. Topan Super Ragasa membawa angin kencang ke dataran tinggi dan wilayah selatan Hong Kong, menurut Observatorium Hong Kong. Kondisi masih parah, dengan hujan lebat dan badai petir yang diperkirakan terjadi.

Saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong melonjak lebih dari 6% setelah CEO Eddie Wu mengatakan pada Rabu perusahaan akan meningkatkan investasinya dalam kecerdasan buatan.

Dalam konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Wu menuturkan, Alibaba terus melanjutkan investasi sebesar 380 miliar yuan (USD 53 miliar atau Rp 884,13 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.681) dalam infrastruktur AI dan bermaksud untuk meningkatkannya lebih lanjut. Perusahaan juga meluncurkan model bahasa AI terbesarnya, Qwen3-Max.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |