Liputan6.com, Jakarta - Dua emiten baru resmi mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI). Keduanya yakni PT Pancaran Samudera Transport Tbk (PSAT) dan PT Asia Pramulia Tbk (ASPR).
PT Pancaran Samudera Transport Tbk tercatat dengan kode saham PSAT menjadi perusahaan ke-15 yang melantai di bursa saham pada 2025. Sementara itu, PT Asia Pramulia Tbk yang menggunakan kode saham ASPR menjadi perusahaan ke-16.
Pantauan Liputan6.com, pergerakan saham kedua emiten baru tersebut terpantau positif. Pada awal sesi I, saham PSAT langsung melonjak 25 persen atau auto reject atas (ARA) di posisi Rp 1.250, adapun saham perdana PSAT ditawarkan Rp 900 per lembar saham.
Sementara itu, ASPR juga mencatatkan positif. Saham ASPR meningkat 13,71 persen ke Rp 142 dari harga penawaran saham perdana sebesar Rp 124 per saham.
Informasi, PSAT masuk dalam pencatatan papan utama, merupakan emiten yang bergerak di jasa transportasi logistik. Khususnya dalam mengangkut komoditas energi seperti batubara.
Kemudian, ASPR masuk dalam pencatatan papan pengembangan, merupakan emiten produsen kemasan. Perusahaan memiliki pabrik produksi kemasan plastik.
IPO PSAT
Mengutip laman KSEI, PT Pancaran Samudera Transport Tbk telah menggelar penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) pada 2-4 Juli 2025
Perseroan menawarkan saham perdana sebesar 222.353.000 unit dengan nilai nominal saham Rp 800. Adapun harga penawaran saham Perseroan sebesar Rp 900 per saham. Dengan demikian, Perseroan meraup dana sebesar Rp 200,11 miliar dari IPO.
Hasil IPO PSAT akan digunakan untuk memperkuat bisnis inti perusahaan di sektor pelayaran dan logistik. Sekitar Rp175 miliar dari total dana IPO akan digunakan untuk menyetor modal ke anak usaha, PT Pancaran Karya Shipping (PKS), yang akan digunakan untuk membeli dua kapal bulk carrier.
IPO ASPR
IPO ASPR Demikian juga PT Asia Pramulia Tbk telah menawarkan saham perdana pada 2-4 Juli 2025 dengan jumlah saham 812.000.000 dengan nilai nominal Rp 25 per saham. Harga saham perdana yang ditetapkan dalam IPO Perseroan sebesar Rp 124 per saham.
Dengan demikian, dana IPO yang diraih Perseroan sebesar Rp 100,68 miliar. Dana IPO Perseroan akan digunakan untuk pembelian mesin untuk segmen market kemasan minuman, makanan, cat dan kemasan lain-lain. Sedangkan sisanya dipakai untuk modal kerja, termasuk biaya operasional seperti biaya penambahan tenaga kerja dan pembelian bahan baku meliputi PET (polyethylene terephthalate) dan PP (polypropylene).
Dalam rangka IPO tersebut Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yakni PT NH Korindo Sekuritas Indonesia. Sedangkan penjamin emisi efek yakni PT Panca Global Sekuritas.