Asia Pramulia (ASPR) Melantai di BEI Hari Ini, Bagaimana Prospeknya?

12 hours ago 4

Liputan6.com, Jakarta - PT Asia Pramulia Tbk (ASPR), produsen kemasan plastik rigid (kaku) yang berbasis di Surabaya bakal mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa, 8 Juli 2025.

Melansir prospektus perusahaan, ASPR melepas 812 juta saham baru atau setara 29,94% dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Harga penawaran dipatok sebesar Rp124 per saham, sehingga total dana yang dibidik mencapai Rp100,68 miliar.

Penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi korporasi ini adalah PT NH Korindo Sekuritas Indonesia, dengan PT Panca Global Sekuritas bertindak sebagai penjamin emisi efek. Keduanya memberikan komitmen penuh (full commitment) terhadap penjualan saham.

Fokus Penggunaan Dana: Mesin Baru dan Modal Kerja

Sekitar Rp 46,63 miliar dari hasil IPO akan digunakan untuk pembelian mesin-mesin produksi baru, termasuk untuk segmen kemasan makanan, minuman, cat, serta produk kosmetik dan farmasi. Mesin-mesin tersebut akan memperkuat kapasitas produksi di pabrik Perseroan yang berlokasi di Surabaya dan Pasuruan.

Beberapa mesin utama yang akan dibeli meliputi, mesin injection dan stretch blow molding, mesin preform PET untuk galon bebas BPA, dan peralatan penunjang seperti kompresor dan air dryer

Sementara sisa dana akan dialokasikan untuk modal kerja, terutama pembelian bahan baku seperti PET, PP, HDPE, LDPE, pewarna, dan bahan pembantu lainnya untuk mendukung peningkatan kapasitas produksi.

Tren IPO Semester I 2025 Lesu, BEI Beberkan Sebabnya

Sebelumnya, jumlah aksi penawaran umum perdana saham (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester I 2025 tercatat mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Hingga 20 Juni 2025, hanya ada 14 perusahaan yang berhasil melantai di bursa, lebih sedikit dibandingkan 25 perusahaan pada semester I 2024. Sepanjang 2024, total IPO mencapai 41 perusahaan.

Menanggapi hal ini, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna, menjelaskan bahwa keputusan menjadi perusahaan terbuka merupakan langkah strategis yang biasanya hanya terjadi sekali dalam sejarah sebuah perusahaan. Oleh karena itu, BEI sangat menghargai perusahaan yang mempersiapkan proses ini secara optimal.

“Menjadi perusahaan terbuka dan tercatat di Bursa tentunya merupakan sebuah keputusan dan aksi korporasi strategis perusahaan yang umumnya hanya berjalan satu kali selama perusahaan tersebut berdiri sehingga BEI sangat menghargai perusahaan yang mempersiapkan sebaik dan optimal mungkin untuk menjadi perusahaan terbuka,” jelas Nyoman kepada wartawan, Rabu (2/7/2025).

Ia menekankan bahwa keberhasilan IPO sangat bergantung pada kesiapan internal perusahaan, termasuk struktur keuangan, tata kelola, manajemen, dan narasi yang dibawa perusahaan ke pasar.

“Kami mendorong perusahaan untuk memiliki kesiapan IPO yang baik untuk kesuksesan baik pada saat IPO dan juga setelah IPO, meski persiapan ini membutuhkan waktu yang sedikit lebih panjang,” imbuhnya.

BEI Perketat Seleksi IPO

Nyoman menegaskan, proses evaluasi terhadap dokumen pencatatan dilakukan secara konsisten dan sesuai dengan standar regulasi yang berlaku. Tidak ada perlakuan berbeda, namun aspek penilaian diperhatikan secara komprehensif, baik formal maupun non-formal.

“Adapun proses evaluasi atas dokumen pendaftaran pencatatan efek yang berlaku di BEI dilakukan secara konsisten mengacu kepada standar evaluasi dan regulasi yang berlaku,” ujar Nyoman.

Penilaian formal mencakup pemenuhan persyaratan teknis dan administratif. Sementara itu, aspek non-formal mempertimbangkan kelangsungan usaha, kualitas manajemen, dan penilaian strategis lainnya. Dengan pendekatan ini, BEI tetap terbuka terhadap perusahaan yang ingin go public, namun memastikan hanya perusahaan yang benar-benar siap yang dapat tercatat di bursa. Hal ini sejalan dengan upaya menjaga kualitas pasar modal nasional.

Pendampingan Intensif dan Edukasi Berkelanjutan

Untuk menjaring lebih banyak perusahaan melakukan IPO, BEI mengedepankan pendekatan edukasi dan pendampingan yang aktif dan berkelanjutan. Kegiatan ini dilakukan oleh unit kerja khusus yang bertugas untuk membantu perusahaan memahami proses go public secara menyeluruh.

“BEI senantiasa melakukan kegiatan pengembangan dan edukasi yang berkelanjutan untuk memastikan informasi dan kesiapan terkait IPO betul-betul dipahami oleh seluruh pemangku kepentingan,” jelas Nyoman.

Pendampingan ini tidak hanya menyasar perusahaan swasta, tapi juga mencakup BUMN dan BUMD dengan skala aset besar. Berbagai inisiatif digelar untuk menunjang proses ini, antara lain go public workshop, coaching clinic, one-on-one meeting, hingga networking event. Kegiatan tersebut mempertemukan pelaku usaha dengan profesi penunjang pasar modal agar perusahaan lebih siap menghadapi ekosistem IPO.

“Inisiatif ini diharapkan dapat mempermudah akses perusahaan terhadap ekosistem pasar modal dan mempercepat proses transformasi menuju perusahaan terbuka,” tambahnya.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |