IHSG Diprediksi Menguat, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini 8 Juli 2025

11 hours ago 3

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan Selasa (8/7/2025). IHSG hari ini akan bergerak di posisi 6.992-7.050.

IHSG menguat 0,52% ke posisi 6.900 dan masih didominasi oleh tekanan jual pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025.

“Kami perkirakan, pada skenario terbaiknya, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave (b) sehingga IHSG mesti berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6.992-7.050 pada label hitam,” ujar Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana.

Ia mengingatkan untuk mewaspadai akan label merah di mana IHSG akan menguji 6.582-6.721 pada Selasa pekan ini. Herditya prediksi, IHSG berada di level support 6.824,6.752 dan level resistance 6.994,7.085.

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan level resistance 6.810-6.960.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO), PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), dan PT Petrosea Tbk (PTRO).

Sedangkan Herditya memilih saham PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Petrosea Tbk (PTRO), dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR).

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Rekomendasi Teknikal

Berikut rekomendasi teknikal dari MNC Sekuritas:

1.PT Mayora Indah Tbk (MYOR) - Spec Buy

Saham MYOR bergerak flat ke 2.140 dan masih didominasi oleh tekanan jual. "Saat ini, posisi MYOR diperkirakan berada pada bagian dari wave (ii) dari wave [c], sehingga MYOR rawan terkoreksi dahulu," kata Herditya.

Spec Buy: 2.040-2.100

Target Price: 2.210, 2.320

Stoploss: below 1.935

2.PT Petrosea Tbk (PTRO) - Buy on Weakness

Saham PTRO menguat 4,62% ke 2.720 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian, penguatannya tertahan MA60. "Selama PTRO masih mampu berada di atas 2.580 sebagai stoplossnya, maka posisi PTRO saat ini berada pada bagian awal dari wave [c] dari wave B," tutur Herditya.

Buy on Weakness: 2.640-2.700

Target Price: 2.850, 3.050

Stoploss: below 2.580

3.PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) - Buy on Weakness

Saham UNVR menguat 0,97% ke 1.560 tetapi masih didominasi oleh tekanan jual. Herditya menuturkan, pihaknya perkirakan, posisi UNVR sedang berada di awal wave 2 dari wave (C), sehingga UNVR rawan terkoreksi terlebih dahulu.

Buy on Weakness: 1.425-1.505

Target Price: 1.585, 1.745

Stoploss: below 1.305

Asumsi Makro Ekonomi

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyoroti asumsi dasar makro ekonomi Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pemerintah bersama Komisi XI DPR RI telah menyepakati asumsi dasar ekonomi makro dalam Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (KEM-PPKF) Tahun 2026.

Kesepakatan ini menjadi landasan dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) serta Nota Keuangan yang akan disampaikan Presiden pada 16 Agustus 2025.

Asumsi makro yang disepakati mencakup pertumbuhan ekonomi 5,2%-5,5%, inflasi 1,5%-3,5%, nilai tukar rupiah 16.500-16.900 per dolar AS dan suku bunga SBN 10 tahun sebesar 6,6%-7,2%.

Selain indikator makro, pemerintah juga menetapkan target kesejahteraan sosial, termasuk tingkat kemiskinan antara 6,5%-7,5%, dan kemiskinan ekstrem 0%-0,5%.

Dalam rapat bersama DPR, seluruh panitia kerja telah menyampaikan dan menyepakati laporan mengenai pertumbuhan ekonomi, penerimaan negara, dan defisit fiskal dengan defisit ditetapkan pada kisaran 2,48%-2,53% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Target pendapatan negara yang meliputi pajak, bea cukai dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) akan terus dioptimalkan untuk mendukung belanja pembangunan.

“Kami menilai hal ini dapat menjadi acuan bagi pelaku pasar untuk menentukan bagaimana perekonomian Indonesia ke depannya, tetapi untuk mencapai asumsi tersebut pemerintah juga perlu memberikan stimulus maupun kebijakan yang meningkatkan daya beli masyarakat,”

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |