IHSG Hari Ini 7 Juli 2025 Ditutup Menghijau, Transaksi Saham Hanya Rp 7,5 Triliun

6 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah menghijau pada perdagangan Senin (7/7/2025). IHSG melambung didukung mayoritas sektor saham yang menghijau dan rilis cadangan devisa Bank Indonesia (BI).

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup menguat 0,52% ke posisi 6.900,93. Indeks LQ45 bertambah 0,52% ke posisi 767,50. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.900,93 dan level terendah 6.844,86. Sebanyak 257 saham menguat sehingga angkat IHSG. Namun, 306 saham melemah sehingga bebani IHSG. 226 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 885.794 kali dengan volume perdagangan 14,8 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 7,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 16.235.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham consumer siklikal dan energi masing-masing catat penguatan terbesar yakni 0,93% dan 0,67%. Sektor saham industri bertambah 0,45%, sektor saham consumer nonsiklikal mendaki 0,25%, sektor saham keuangan menguat 0,44%, sektor saham properti menanjak 0,26%. Lalu sektor saham teknologi mendaki 0,48% dan sektor saham infrastruktur menanjak 0,27%.

Sementara itu, sektor saham basic turun 0,21%, sektor saham kesehatan tergelincir 0,66%, dan sektor saham transportasi merosot 0,33%.

Saham RAJA melonjak 10,48% ke posisi Rp 2.530 per saham. Harga saham RAJA dibuka naik 20 poin ke posisi Rp 2.310 per saham. Saham RAJA berada di level tertinggi Rp 2.530 dan level terendah Rp 2.280 per saham. Total frekuensi perdagangan 10.414 kali transaksi dengan volume perdagangan 380.275 saham. Nilai transaksi Rp 92,5 miliar.

Sentimen IHSG

Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan indeks saham di Asia pada Senin sore ini ditutup beragam dengan kecenderungan melemah. Hal ini terjadi di tengah kebingungan karena pejabat Amerika Serikat (AS) mengisyaratkan penundaan tarif namun tidak memberikan rincian dari perubahan tersebut.

"Dari mancanegara, Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi bahwa tarif timbal balik (reciprocal tariff) yang pertama kali diumumkan pada April 2025 lalu, akan berlaku pada 1 Agustus 2025 bagi negara-negara yang belum mencapai kesepakatan dagang dengan AS, bukan tanggal 9 Juli 2025,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Pada Minggu, 6 Juli 2025, Trump menuturkan, Amerika Serikat hampir menyelesaikan beberapa perjanjian dagang dalam beberapa hari mendatang dan akan memberitahukan negara-negara lain tentang tingkat tarif yang lebih tinggi paling lambat pada 9 Juli 2025, dengan tingkat tarif yang lebih tinggi akan berlaku pada 1 Agustus 2025.

Secara terpisah, Trump mengumumkan tarif tambahan sebesar 10 persen akan dikenakan kepada negara-negara yang berpihak pada kebijakan anti Amerika yaitu BRICS tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

Pengumuman disampaikan pada saat negara-negara berkembang yang tergabung dalam BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil, untuk menghadiri pertemuan puncak selama dua hari.

Di sisi lain, para pemimpin negara-negara anggota BRICS menyoroti kebijakan tarif perdagangan Trump dalam pernyataan bersama (joint statement) pada Minggu, 7 Juli 2025 dengan memberikan peringatan terhadap “tindakan proteksionis sepihak yang tidak dapat dibenarkan, termasuk peningkatan tarif timbal balik yang tidak pandang bulu,”.

Tanpa menyebut AS, para pemimpin BRICS menyuarakan kekhawatiran serius mengenai munculnya tarif sepihak (unilateral) dan tindakan non-tarif yang mendistorsi perdagangan dan tidak konsisten dengan peraturan Organisasi Perdagangan Dunia atau World Trade Organization (WTO).

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham VICO melonjak 33,33%
  • Saham MTFN melonjak 33,33%
  • Saham SHID melonjak 15,38%
  • Saham LABA melonjak 13,14%
  • Saham TRJA melonjak 13,14%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham CSMI merosot 14,67%
  • Saham IOTF merosot 14,61%
  • Saham INPS merosot 14,47%
  • Saham YUPI merosot 12,88%
  • Saham IKAI merosot 12,50%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BMRI senilai Rp 569,9 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 429,7 miliar
  • Saham BRPT senilai Rp 299,2 miliar
  • Saham ANTM senilai Rp 292,4 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 290,4 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham IOTF tercatat 48.565 kali
  • Saham LABA tercatat 24.911 kali
  • Saham ANTM tercatat 22.669 kali
  • Saham BBRI tercatat 20.271 kali
  • Saham BRPT tercatat 19.303 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham Asia Pasifik diperdagangkan bervariasi pada perdagangan Senin, 7 Juli 2025. Pergerakan bursa saham Asia Pasifik yang bervariasi itu terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengonfirmasi tarif timbal balik yang pertama kali diumumkan pada April akan berlaku 1 Agustus untuk negara-negara yang belum mencapai kesepakatan.

Mengutip CNBC, Trump menuturkan dalam pengumuman terpisah pada Minggu waktu setempat menyebutkan tarif tambahan 10% akan dikenakan kepada negara-negara yang menyelaraskan diri dengan kebijakan anti-Amerika dari BRICS tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Pengumumannya itu disampaikan saat blok negara-negara berkembang BRICS berkumpul di Rio de Janeiro, Brasil untuk menghadiri pertemuan puncak selama dua hari.

Selain itu, Menteri Keuangan AS Scott Bessent menuturkan, tarif yang diumumkann pada April akan dimulai 1 Agustus untuk negara yang belum mencapai kesepakatan dengan pemerintahan AS. Namun, Bessent menolak anggapan itu tenggat waktu baru.

Indeks Nikkei 225 di Jepang tergelincir 0,56% ke posisi 39,587,68. Indeks Topix merosot 0,57% ke posisi 2.811,72. Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,17% ke posisi 3.059,47. Indeks Kosdaq mendaki 0,34% ke posisi 778,46. Indeks ASX 200 di Australia merosot 0,16% ke posisi 8.589,3. Indeks Hang Seng di Hong Kong terperosok 0,61% dan indeks China CSI 300 melemah 0,43% ke posisi 3.965,17.

Di sisi lain, The Reserve Bank of Australia akan memulai dua hari pertemuan dan diharapkan akan memangkas suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 3,6%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |