Produsen Sarang Burung Walet Ini jadi Pendatang Baru di BEI

10 hours ago 1

Liputan6.com, Jakarta - PT Abadi Lestari Indonesia Tbk, produsen sarang burung walet mencatatkan saham perdana sebagai emiten ke-25 pada 2025, Senin (7/12/2025). Perseroan memakai kode saham RLCO sebagai pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Mengutip keterbukaan informasi BEI, Senin pekan ini, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan dengan jumlah saham tercatat 3,125 miliar saham. Jumlah saham yang dicatatkan itu terdiri dari saham pendiri sebesar 2,5 miliar saham dan penawaran umum atau initial public offering (IPO) sebesar 625 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham.

Perseroan menetapkan harga saham perdana sebesar Rp 168 per saham. Dengan demikian, perseroan meraup dana Rp 105 miliar dari IPO.

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk akan memakai dana IPO sekitar 56,33% untuk pemenuhan modal kerja perseroan. Modal kerja tersebut untuk rencana pembelian bahan baku yakni sarang burung wallet. Sisanya sekitar 43,67% akan disetorkan kepada PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal untuk rencana pembelian bahan baku.

Dalam pelaksanaan IPO ini, perseroan telah menunjuk PT Samuel Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek.

Setelah IPO, pemegang saham perseroan antara lain PT Realco Omega Investama sebesar 77,60% dari sebelumnya 97%, Edwin Pranata sebesar 2,32% dari sebelumnya 2,9%, Budiono sebesar 0,04% dari sebelumnya 0,05%, Edi Haryanto sebesar 0,04% dari sebelumnya 0,05% dan masyarakat sebesar 20%.

Adapun, jumlah saham free float perseroan pada 5 Desember 2025 sebanyak 626.250.000 saham atau 20,04% dari jumlah saham tercatat.

Komitmen Pemegang Saham

Berdasarkan Prospektus Perseroan, terdapat hal-hal pembatasan atas saham Perseroan:

a. Edi Haryanto, Budiono, S.Sos, Edwin Pranata, dan PT Realco Omega Investama telah menyatakan tidak akan mengalihkan baik sebagian maupun seluruh saham-saham milik masing-masing pemegang saham dalam Perseroan tersebut selama delapan bulan sejak Pernyataan Pendaftaran Penawaran Umum Perseroan menjadi efektif.

Hal ini sebagaimana diperkuat dengan Surat Pernyataan Pembatasan Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum, yang ditandatangani oleh Edi Haryanto, Budiono, S.Sos, Edwin Pranata dan PT Realco Omega Investama yang diwakilkan oleh Subagio Raharjo selaku Direktur Utama pada 7 Agustus 2025.

b. Berdasarkan Surat Pernyataan Pengendali Edwin Pranata tertanggal 29 September 2025, Edwin Pranata merupakan Pengendali Perseroan menyatakan tidak akan mengalihkan pengendalian pada Perseroan sampai dengan sekurang-kurangnya dalam jangka waktu 12 bulan sejak Pernyataan Pendaftaran Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham Perseroan menjadi efektif

Produsen Sarang Walet ini Lepas 20% Saham ke Publik

Sebelumnya, PT Abadi Lestari Indonesia Tbk, perusahaan bergerak di bidang pengolahan dan pencucian sarang burung walet akan menawarkan saham perdana ke publik atau initial pulic offering (IPO). Perseroan akan memakai kode saham RLCO dalam rangka pencatatan perdana saham nantinya.

Mengutip laman e-ipo.co.id, Senin (24/11/2025), PT Abadi Lestari Indonesia Tbk aka menawarkan maksimal 625 juta saham dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Jumlah saham yang ditawarkan perseroan setara 20% dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Perseroan menawarkan harga saham IPO dengan harga penawaran Rp 150-Rp 168 per saham. Dengan demikian, maksimal dana IPO yang akan diraup sebesar Rp 105 miliar.

Perseroan akan memakai dana IPO sekitar 56,33% untuk pemenuhan modal kerja perseroan untuk rencana pembelian bahan baku yakni pembelian sarang walat. Kemudian sekitar 43,67% akan disetor perseroan kepada PT Realfood Winta Asia dalam bentuk penyertaan modal yang akan digunakan untuk rencana pembelian bahan baku yakni pembelian sarang burung wallet.

Kinerja Keuangan RLCO

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk mencatat penjualan sebesar Rp 231,3 miliar hingga Mei 2025 dari periode sama tahun penjualan (tidak diaudit) sebesar Rp 156,76 miliar. Perseroan membukukan laba periode tahun berjalan sebesar Rp 12,38 miliar hingga Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 1,8 miliar.

Perseroan membukukan aset Rp 685,77 miliar hingga 31 Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 636,97 miliar. Total liabilitas perseroan tercatat Rp 509,25 miliar hingga 31 Mei 2025 dari 31 Mei 2024 sebesar Rp 572,01 miliar. Ekuitas naik menjadi Rp 176,51 miliar hingga 31 Mei 2025 dari Mei 2024 sebesar Rp 64,9 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |