Perusahaan India Ini Bersiap IPO di Tengah Memanasnya Persaingan Sektor E-Commerce

4 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan e-commerce cepat asal India, Zepto telah mengajukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO). Berdasarkan pengajuan peraturan yang dirilis pada Sabtu pekan ini menempatkan Zepto menjadi salah satu perusahaan yang paling dinantikan di India tahun depan.

Mengutip CNBC, ditulis Minggu (28/12/2025), perusahaan e-commerce cepat di India terlibat dalam persaingan ketat untuk pangsa pasar dengan investasikan miliaran dolar AS untuk membuka lebih banyak toko karena basis konsumen perkotaan India yang terus berkembang semakin memilih pengiriman dalam 10 menit untuk segala hal mulai dari bahan makanan hingga elektronik.

Didirikan pada 2021, Zepto menawarkan lebih dari 45.000 produk dan bersaing dengan pesaing seperti Blinkit milik Eternal dan Instamart milik Swiggy.

Rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) datang pada saat pasar India siap untuk rekor penggalangan dana pada 2025.

Valuasi Zepto mencapai USD 7 miliar dalam putaran pendanaan sebelumnya pada Oktober ketika mengumpulkan USD 450 juta. Adapun jalur rahasia memungkinkan perusahaan untuk merahasiakan pengajuan IPO hingga peluncuran.

Saham Tata Capital Naik saat Debut Perdagangan di Bursa India Hari Ini 13 Oktober 2025

Sebelumnya, saham Tata Capital naik 1,37% saat debut pada perdaganagn Senin di the National Stock Exchange dan BSE. Adapun Tata Capital meraup dana USD 1,75 miliar atau 155,1 miliar dari penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). Jumlah itu setara Rp 29,03 triliun (asumsi kurs dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.588).

Mengutip CNBC, IPO divisi keuangan grup Tata ini diharga 326 rupee per saham, yang merupakan batas atas dari kisaran harga yang ditawarkan. Penawaran saham itu telah dilakukan pekan lalu selama tiga hari dan terjual penih.

Selain, permintaan secara keseluruhan kuat, dengan total hampir dua kali lipat dari saham yang tersedia. Investor institusional memimpin minat saham IPO. Jumlah pemesanannya mencapai 3,4 kali lipat dari alokasinya.

Analis riset SEBI, Hemindra Hazari menuturkan, kinerja Tata Capital kurang memuaskan mencerminkan terbatasnya minat investor terhadap perusahaan keuangan nonperbankan berkualitas di India.

"Prospek pertumbuhan untuk semua lembaga keuangan terbatas karena ekonomi India sedang melambat dan kualitas lapangan kerja suram tanpa adanya pemulihan signifikan yang diharapkan dalam waktu dekat," ujarnya kepada CNBC, seraya menambahkan bahwa tarif AS terhadap India telah memperparah masalah tersebut. "Prospek umum untuk sektor ini tidak menjanjikan."

Pasar IPO di India

Penawar non-institusional, termasuk individu dengan kekayaan bersih tinggi, mengajukan sekitar dua kali lipat dari porsi yang dicadangkan. Investor ritel mengajukan sekitar 1,1 kali lipat porsi mereka.

Bank investasi domestik dan global seperti Kotak Mahindra Capital, Axis Capital, BNP Paribas, dan HDFC Bank termasuk di antara para penjamin emisi gabungan (joint bookrunners).

Tata Capital, pemberi pinjaman nonbank terbesar ketiga di India berdasarkan pendapatan, menawarkan berbagai layanan keuangan, termasuk pinjaman ritel, pembiayaan usaha kecil dan menengah, solusi korporat, dan pinjaman infrastruktur.

India telah menjadi salah satu pasar IPO paling dinamis di dunia tahun ini. Negara ini mencatat 146 IPO yang berhasil mengumpulkan USD 7,2 miliar atau Rp 119,42 triliun pada kuartal ketiga 2025, menurut data dari laporan IPO global terbaru EY. Hal ini menjadikan total IPO selama sembilan bulan terakhir menjadi 254 IPO yang berhasil mengumpulkan USD 11,8 miliar atau Rp 195,71 triliun, yang menekankan kedalaman pasar modal domestik India.

LG Electronics India dijadwalkan untuk memulai debut perdagangannya pada Selasa.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |