Penjualan Baja Krakatau Steel Melonjak 38% hingga September 2025

Liputan6.com, Jakarta - PT Krakatau Steel (Persero) Tbk (KRAS) mencatat lonjakan kinerja operasional yang signifikan sepanjang kuartal III 2025. Salah satunya volume penjualan baja naik 38%.

Berdasarkan laporan keuangan interim per 30 September 2025, perusahaan berhasil membukukan volume penjualan baja sebesar 740 ribu ton, atau meningkat 38% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. 

"Berdasarkan laporan keuangan interim 30 September 2025. Perusahaan berhasil membukukan realisasi volume penjualan baja sampai dengan kuartal III tahun 2025 sebesar 740 ribu ton meningkat 38% dibandingkan dalam periode yang sama tahun lalu,” kata Direktur Keuangan & Manajemen Risiko Krakatau Steel Daniel Fitzgerald Liman dalam Paparan Publik Krakatau Steel, Selasa (25/11/2025).

Kenaikan tajam ini menunjukkan ada peningkatan permintaan sekaligus keberhasilan perusahaan dalam mengamankan pangsa pasar di tengah dinamika industri baja global.

Peningkatan volume penjualan ini juga menandai berlanjutnya proses pemulihan Krakatau Steel setelah serangkaian langkah transformasi operasional. Dengan kapasitas produksi yang semakin stabil dan strategi pemasaran yang lebih agresif, perusahaan mampu mengoptimalkan utilisasi pabrik.

Momentum positif ini sekaligus memberi sinyal Krakatau Steel mulai kembali menjalankan perannya sebagai pemain utama industri baja nasional.

Pendapatan Konsolidasi Tumbuh 7%

Kinerja operasional yang solid turut mendorong peningkatan pendapatan perusahaan. Sepanjang sembilan bulan pertama 2025, Krakatau Steel membukukan pendapatan konsolidasi senilai USD 706 juta, atau tumbuh 7% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Segmen produk baja masih menjadi kontributor utama dengan pendapatan USD 491 juta, sementara lini bisnis non-baja mencatatkan USD 215 juta.

"Perusahaan berhasil membukukan pendapatan secara konsolidasi senilai USD 706 juta naik 7% dibandingkan dalam periode yang sama tahun lalu, dengan rincian pendapatan produk baja senilai USD 491 juta dan pendapatan non-baja senilai US 215 juta,” ujarnya.

Di sisi lain, Krakatau Steel juga berhasil menekan biaya usaha secara signifikan. Hingga kuartal III 2025, perseroan mencatat penurunan biaya usaha sebesar 12% sebagai hasil dari program efisiensi berkelanjutan yang dijalankan dalam beberapa tahun terakhir. 

Efisiensi biaya membantu meringankan beban perusahaan di tengah fluktuasi harga bahan baku dan ketatnya persaingan industri. Dengan beban yang lebih terkendali, Krakatau Steel mampu mengonversi peningkatan volume dan pendapatan menjadi profitabilitas yang lebih baik. Hasilnya, perseroan berhasil membukukan laba bersih periode berjalan sebesar USD 24,04 juta.

"Selain itu, perseroan berhasil melakukan biaya usaha sebesar 12% sampai dengan triwulan III tahun 2025 sebagai bentuk komitmen atas upaya efisiensi biaya yang dilakukan secara konsisten,” pungkasnya.

Lonjakan harga saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang naik ratusan persen secara year to date memunculkan spekulasi liar di pasar, termasuk tudingan “jebakan bandar” oleh sebagian analis. 

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama Krakatau Steel, Akbar Djohan menegaskan, pergerakan tajam tersebut sepenuhnya merupakan dinamika pasar.

Ia memastikan tidak ada informasi atau kejadian material yang belum disampaikan ke publik. Akbar menekankan, manajemen mematuhi seluruh ketentuan keterbukaan informasi.

"Sebenarnya kami ini merespon dan menegaskan di kesempatan ini bahwa fluktuasi saham Kras ini murni didorong oleh respon pasar dan tidak ada informasi atau kejadian material yang belum diumumkan ke publik,” kata Akbar dalam Paparan Publik Krakatau Steel, Selasa (25/11/2025).

Manajemen disebut tetap berhati-hati dan menghargai setiap bentuk kepercayaan investor. Menurut dia, pasar bisa bereaksi terhadap persepsi atau ekspektasi tertentu, tetapi faktor tersebut berada di luar kendali perusahaan.

"Namun sekali lagi ini merupakan persepsi pasar dan bukan hal yang dapat kami kontrol. Kami menghargai sekali lagi kepercayaan investor dan akan terus memastikan governance yang kuat, kinerja yang transparan, dan tentu eksekusi program kerja yang konsisten,” ujarnya.

Harga saham PT Krakatau Steel (Persero) Tbk melonjak sekitar 300%, menurut Akbar, hal tersebut mencerminkan meningkatnya kepercayaan publik dan investor terhadap kinerja perusahaan.

Bos Krakatau mengatakan di tengah dinamika saham, fokus utama perusahaan tetap pada transformasi menyeluruh. Akbar menjelaskan bahwa manajemen menjalankan program efisiensi operasional, perbaikan struktur biaya energi, serta optimalisasi portofolio anak usaha. Seluruh langkah ini ditujukan memperkuat fundamental jangka menengah dan panjang.

"Fokus kami menjalankan transformasi operasional, efisiensi biaya dan tentu memperkuat fundamental jangka panjang. Setiap informasi material pasti kami sampaikan melalui keterbukaan informasi,” ujarnya.

Ia menambahkan, setiap inisiatif tersebut telah memberikan kepercayaan baru dari sebagian investor yang mulai melihat arah positif transformasi perusahaan.

"Hari ini kami melihat bahwa beberapa investor mulai merespons positif inisiatif transformasi yang tengah kami jalankan,” ujarnya.