Pendiri SoftBank Ungkap Alasan Melepas Saham Nvidia Senilai Rp 96,89 Triliun

Liputan6.com, Jakarta - Pendiri grup Softbank Masayoshi Son mengungkapkan alasan melepas seluruh saham Nvidia. Ia “menangis” karena harus melepas saham Nvidia. Masayoshi Son menanggapi aksi SoftBank yang menjual kepemilikan saham di Nvidia senilai USD 5,83 miliar atau Rp 96,89 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.619) di sebuah forum di Tokyo, Jepang.

Menurut Son, SoftBank tidak akan mengambil langkah tersebut jika tidak perlu mendanai investasi kecerdasan buatan berikutnya, termasuk taruhan besar pada OpenAI dan proyek pusat data. Demikian mengutip CNBC, ditulis Rabu (3/12/2025), 

"Saya tidak ingin menjual satu saham pun. Saya hanya membutuhkan lebih banyak uang untuk berinvestasi di OpenAI dan proyek lainnya," kata Son dalam forum FII Priority Asia.

"Saya menangis untuk menjual saham Nvidia."

Komentar Son sejalan dengan pernyataan para analis dan eksekutif Softbank lainnya pada November, yang menggambarkan penjualan tersebut sebagai bagian dari upaya yang lebih luas untuk memperkuat dana AI SoftBank Vision Fund.

SoftBank telah menggandakan rencana artificial intelligence (AI)-nya tahun ini dengan serangkaian proyek, termasuk pembangunan pusat data Stargate Project dan akuisisi perusahaan perancang chip AS, Ampere Computing.

Raksasa Jepang ini juga "berpotensi" meningkatkan investasinya di OpenAI tergantung pada kinerja perusahaan pembuat ChatGPT dan valuasi putaran pendanaan selanjutnya, ungkap seorang narasumber yang mengetahui masalah ini sebelumnya kepada CNBC.

Awal tahun ini, Son mengatakan, SoftBank "sepenuhnya berinvestasi" pada OpenAI dan memprediksi bahwa startup AI tersebut suatu hari nanti akan menjadi perusahaan paling berharga di dunia.

Sejauh ini, taruhan tersebut telah membuahkan hasil, dengan SoftBank melaporkan bulan lalu laba bersih kuartal kedua meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi 2,5 triliun yen (USD 16,6 miliar). Kenaikan laba bersih didorong oleh kenaikan valuasi dalam kepemilikan OpenAI-nya.

Namun, SoftBank Taruhan besar-besaran terhadap AI muncul di tengah meningkatnya ketakutan dan kegelisahan di pasar tentang potensi gelembung AI.

Dalam pidato pada Senin, Son juga menepis kekhawatiran ini, dengan alasan bahwa mereka yang membicarakan gelembung AI "tidak cukup pintar."

Ia memprediksi bahwa "kecerdasan [buatan] super" dan robot AI akan menghasilkan setidaknya 10% dari produk domestik bruto global dalam jangka panjang, yang menurut dia akan lebih besar daripada triliunan dolar AS investasi dalam teknologi tersebut.

Sebelumnya, raksasa teknologi Jepang, SoftBank telah menjual sahamnya di Nvidia. SoftBank meraup dana USD 5,8 miliar atau Rp 96,79 triliun (asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.689) dari penjualan sahamnya di Nvidia.

Mengutip AP, ditulis Rabu (12/11/2025), SoftBank Group telah menjual sahamnya di Nvidia pada Oktober 2025. Hal ini sebuah langkah yang mencerminkan peralihan fokus ke OpenAI, pemilik chatbot kecerdasan buatan.

Di sisi lain, SoftBank juga melaporkan laba hampir tiga kali lipat pada semester pertama tahun fiskal dibandingkan tahun sebelumnya. SoftBank melaporkan laba melonjak menjadi sekitar 2,5 triliun yen atau sekitar USD 13 miliar (Rp 216,98 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah di kisaran 16.690.

Keberuntungan perusahaan cenderung berfluktuasi karena berinvestasi di berbagai usaha, termasuk melalui Vision Funds yang berfokus pada teknologi. Investasi tersebut baru-baru ini membuahkan hasil.

Pada Februari, Chairman SoftBank, Masayoshi Son, bergabung dengan Presiden Donald Trump, Sam Altman dari OpenAI, dan Larry Ellison dari Oracle dalam mengumumkan investasi besar hingga USD 500 miliar dalam proyek pengembangan kecerdasan buatan bernama Stargate.

SoftBank telah menginvestasikan puluhan miliar dolar AS di OpenAI. Kedua perusahaan ini juga berencana menyediakan layanan AI di Jepang.

Penjualan saham SoftBank di Nvidia mencerminkan perubahan strategi Son dan juga menghasilkan keuntungan yang signifikan bagi perusahaannya berkat kenaikan nilai pasar Nvidia baru-baru ini.

Nvidia baru-baru ini menjadi perusahaan pertama yang mencapai USD 5 triliun, hanya tiga bulan setelah menembus batas USD 4 triliun. Nvidia berencana menginvestasikan USD 100 miliar di OpenAI sebagai bagian dari kemitraan yang akan menambah setidaknya 10 gigawatt pusat data AI Nvidia untuk meningkatkan daya komputasi OpenAI.