OJK Optimistis Investor Pasar Modal Tembus 20 Juta pada Awal 2026

1 day ago 7

Liputan6.com, Ubud - Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, optimistis jumlah investor pasar modal Indonesia bisa menembus 20 juta Single Investor Identification (SID) pada kuartal I-2026.

“Mungkin pertengahan atau kuartal I-2026 itu sudah mencapai 20 juta SID,” kata Inarno dalam acara Media Workshop, di Ubud Bali, Sabtu (15/11/2025).

Ia menuturkan, lonjakan jumlah investor masih akan didominasi oleh investor ritel. Kendati demikian, OJK berharap peran investor institusional domestik dapat semakin meningkat di pasar modal.

"Tentunya ini lebih banyak kepada investor retail. Kami yang lebih berharap lagi adalah institutional domestic untuk perannya semakin besar lagi ke pasar modal,” lanjutnya.

Target tersebut selaras dengan Roadmap Pasar Modal Indonesia 2022–2027 yang menetapkan sasaran 20 juta SID pada akhir periode 2027. Ia menambahkan bahwa OJK akan terus memperluas basis investor melalui penguatan Systematic Investment Plan (SIP) serta peningkatan partisipasi investor domestik dan global.

Hingga November 2025, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) menunjukkan jumlah investor pasar modal mencapai 19,32 juta SID, tumbuh 30 persen secara year-to-date dibanding posisi akhir 2024.

Dari sisi kepemilikan aset, porsi investor domestik mendominasi dengan 62,77 persen, sementara investor asing memegang 37,23 persen.

Pada kesempatan yang sama, Inarno juga menyampaikan proyeksi terkait kapitalisasi pasar modal Indonesia yang diperkirakan dapat menyentuh 70 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) pada 2025. Saat ini kapitalisasi pasar telah berada di level 69,18 persen dari PDB, melampaui target dalam RPJMN 2025–2029 yang sebesar 68 persen.

Investor Pasar Modal Sentuh 19 Juta hingga Oktober 2025

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 19.154.487 single investor identification (SID) hingga akhir Oktober 2025.

Dari jumlah itu, investor baru pasar modal 2025 mencapai 4.282.848 SID, atau naik 58,4% dibandingkan penambahan 2.703.578 investor baru pada 2024. Jumlah investor saham di BEI telah mencapai 8.083.976 SID, dengan pertumbuhan 1.701.632 investor saham baru sepanjang 2025, naik 51,2% dibandingkan pertumbuhan 1.125.873 investor saham baru pada 2024.

Direktur Utama BEI Iman Rachman menuturkan, peningkatan jumlah investor menunjukkan semakin kuatnya kesadaran masyarakat untuk berinvestasi, terutama generasi muda di bawah usia 30 tahun yang kini semakin aktif dan percaya diri dalam berinvestasi.

"Pencapaian ini merupakan hasil dari komitmen BEI bersama seluruh stakeholders dalam melakukan berbagai kegiatan edukasi dan literasi yang konsisten dan terarah seperti Sekolah Pasar Modal, Guruku Investor Saham dan CMSE,” kata dia seperti dikutip dari keterangan resmi, Kamis (6/11/2025).

Kegiatan BEI

Sepanjang Maret–Oktober 2025, BEI menggelar 101 kegiatan Road to CMSE di berbagai daerah, diikuti lebih dari 185 ribu peserta dan menambah 184 ribu investor baru. CMSE 2025 sendiri yang berlangsung dua hari, menghadirkan 13 narasumber, 6 moderator, 88 booth, dan 95 tenant mencatatkan antusiasme tinggi serta meningkat dibandingkan tahun 2024.

Total pendaftar CMSE 2025 mencapai 25.180 orang (naik 105,9%), dengan 48.308 pengunjung (naik 12,3%). Dari jumlah tersebut, 11.682 hadir langsung (naik 51,4%) dan 36.626 mengikuti secara virtual melalui YouTube BEI dan nobar di berbagai Kantor Perwakilan BEI.

Hingga akhir Oktober 2025, BEI melalui jaringan Kantor Perwakilannya telah melaksanakan 14.993 kegiatan edukasi di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 14.333.853 peserta. Dari jumlah tersebut, 5.415 kegiatan dilakukan secara digital dan 9.578 kegiatan dilakukan secara tatap muka dan hybrid. Dari seluruh kegiatan edukasi tersebut, sebanyak 319.177 peserta telah membuka rekening efek.

Komitmen BEI

Berbagai capaian tersebut menegaskan komitmen BEI untuk terus meningkatkan inklusi pasar modal dan literasi keuangan masyarakat melalui pendekatan yang berkelanjutan, kolaboratif, dan inklusif.

Ke depan, BEI berharap semakin banyak masyarakat yang tidak hanya mengenal pasar modal, tetapi juga berpartisipasi aktif sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi nasional yang berdaya saing dan berdaulat.

Adapun menutup bulan inklusi keuangan (BIK) pada Oktober 2025, BEI menggelar kegiatan yang dilakukan bersama seluruh pemangku kepentingan di berbagai daerah di Indonesia.

Sejumlah kegiatan edukasi dan literasi yang dilakukan oleh BEI dan pemangku kepentingan lainnya meliputi kegiatan rutin Sekolah Pasar Modal maupun penyelenggaraan Road to Capital Market Summit & Expo (Road to CMSE) 2025, CMSE 2025, program Guruku Investor Saham, dukungan terhadap Financial Expo (FinExpo) 2025, serta pelaksanaan Virtual Trading Competition (VTC) 2025 powered by IDX Mobile yang diikuti oleh Mahasiswa dari Galeri Investasi BEI di seluruh Indonesia.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |