Liputan6.com, Jakarta - Kadin Indonesia, berkolaborasi dengan Indonesia Business Council for Sustainable Development (IBCSD) serta didukung WRI Indonesia, menggelar Corporate Assistance Program (CAP) Batch 3.0 yang dimulai dengan kegiatan kick-off di Jakarta, Selasa (29/4/2025). Program ini merupakan bagian dari inisiatif KADIN Net Zero Hub, sebuah platform kolaboratif guna mendukung sektor bisnis Indonesia dalam transisi menuju emisi nol bersih (net zero emission), khususnya pada sektor strategis seperti industri besi dan baja yang menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar di Indonesia.
“Melalui Kadin Net Zero Hub, dunia usaha Indonesia didorong untuk mengambil peran nyata dalam mendukung target Net Zero Emission Indonesia pada tahun 2060 atau lebih cepat. Inisiatif ini menjadi rumah bersama untuk mempercepat aksi, memperkuat kapasitas, dan memperkuat sinergi lintas sektor menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” kata Syarika Bralini, Founding Member of Kadin Net Zero Hub Kadin Indonesia.
Sementara itu Executive Director Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA), Harry Warganegara, menyatakan bahwa program CAP Batch 3.0 ini bertujuan agar industri besi dan baja memiliki daya saing global. “Program ini merupakan langkah untuk mendukung industri besi dan baja yang berkelanjutan dan berdaya saing global. Industri besi dan baja dihadapkan dengan tantangan besar, yakni tingginya emisi gas rumah kaca dan pasar yang semakin kompetitif. Kami berharap, melalui partisipasi dalam program ini, perusahaan dapat memperkuat kapasitas internal dalam mempersiapkan transisi menuju industri yang lebih berdaya saing,” kata Harry.
Hadir dalam acara ini, Yosef Danianta Kurniawan, Fungsional Pembina Industri Ahli Madya, yang mewakili Dodiet Prasetyo, Direktur Industri Logam Kementerian Perindustrian. Yosef menyampaikan komitmen pemerintah dalam mendorong dekarbonisasi sektor industri besi dan baja. “Pemerintah terus berupaya mendorong penerapan prinsip industri hijau serta mempercepat transformasi industri besi dan baja menjadi industri ramah lingkungan melalui adopsi teknologi rendah karbon. Hal ini tidak hanya memperkuat daya saing industri besi dan baja tetapi juga menjadikan indonesia sebagai solusi global dalam menghadapi perubahan iklim,” ujar Yosef.
CAP merupakan program pendampingan teknis intensif selama lima bulan yang dirancang guna membantu perusahaan menginventarisasi dan mengukur emisi gas rumah kaca (GRK) pada scope 1, 2, dan 3. Program ini juga mendukung perusahaan dalam menetapkan target pengurangan emisi berbasis sains (science-based targets), menyusun strategi awal dekarbonisasi, serta mendukung pelaporan kemajuan secara transparan.
Program ini mencakup sesi kelas dengan para ahli, sesi konsultasi 1:1 bersama mentor, studi kunjungan lapangan, berbagi praktik terbaik dari industri, serta asesmen capaian peserta. Seluruh rangkaian kegiatan didukung oleh platform e-learning Net-Zero Learning Hub (NZLH) yang digunakan untuk pengumpulan tugas, penjadwalan sesi mentoring, dan akses materi pembelajaran guna mendukung jalannya program secara optimal.
Kick-Off kali ini menandai pelaksanaan batch ketiga dari program CAP. Pada batch sebelumnya, CAP telah meluluskan 27 perusahaan yang menunjukkan komitmen kuat dalam transisi menuju emisi nol bersih. Dibatch terbaru ini, CAP akan secara khusus mendampingi perusahaan-perusahaan dari sektor besi dan baja yang telah terpilih.
“Melalui CAP, dekarbonisasi industri harus menjadi upaya bersama yang dapat diadopsi oleh seluruh pelaku usaha. WRI berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan antara pengetahuan dan implementasi, serta mendorong aksi yang nyata, transformatif, dan akuntabel dengan kecepatan dan skala yang sejalan dengan ilmu pengetahuan” Clorinda Kurnia Wibowo, Senior Manager for Energy andSustainable Business dari WRI Indonesia.
KADIN Net Zero Hub terus berkomitmen guna menjangkau lebih banyak perusahaan dan mendukung mereka dalam menurunkan emisi karbon. Inisiatif ini menekankan pentingnya kolaborasi dan pendampingan strategis sebagai kunci menuju industri yang berkelanjutan. “Dengan bergabung bersama Kadin Net Zero Hub, perusahaan bisa mendapatkan dukungan langsung dalam merancang dan melaksanakan strategi untuk mencapai target menuju emisi nol bersih. Melalui program seperti CAP Batch 3.0, kami ingin memastikan bahwa perusahaan tidak hanya memahami urgensi transisi menuju net zero, tetapi juga dibekali dengan pendampingan praktis dan kolaboratif agar dapat mengambil langkah nyata yang berdampak. Kami percaya, percepatan transformasi industri hanya bisa terwujud dengan kemitraan erat antara dunia usaha, pemerintah, dan organisasi pendukung,” ujar Indah Budiani selaku Executive Director IBCSD.
Dengan dimulainya batch ketiga ini, KADIN Net Zero Hub berharap dapat mempercepat kontribusi nyata dunia usaha dalam menurunkan emisi gas rumah kaca, serta memperkuat daya saing industri nasional di tengah tuntutan transisi energi global.
Presiden RI Prabowo Subianto meresmikan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang di Jawa Tengah, Kamis (20/3). KEK seluas 4.300 hektare ini menjadi kawasan industri terbesar milik negara dan bagian dari kerja sama strategis "Dua Negara, Tama...