Liputan6.com, Jakarta - Kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di posisi kedua dari antara indeks saham acuan di ASEAN hingga perdagangan Rabu, 24 Januari 2025.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (25/9/2025), IHSG naik 14,76% secara year to date ke posisi 8.125,20 hingga penutupan perdagangan Rabu, 24 September 2025. Dengan demikian, kinerja IHSG berada di posisi kedua di antara bursa saham ASEAN.
Di posisi pertama ditempati Vietnam. Indeks saham acuan Vietnam yakni VN-Index tumbuh 29,09% ke posisi 1.635,26.
Sementara itu, indeks saham acuan Singapura yaitu Straits Timex Index tumbuh 13,27% ke posisi 4.290,40 dan berada di posisi tiga.
Di sisi lain, kinerja indeks saham acuan Malaysia yakni FTSE Bursa Malaysia KLCI Index turun 2,6% ke posisi 1.599,66, dan catat koreksi terkecil di antara bursa saham Filipina dan Thailand.Indeks saham acuan Filipina merosot 6,43% ke posisi 6.108,72 secara year to date.
Bursa saham Thailand tertekan dengan indeks saham acuan SET Index merosot 8,7% ke posisi 1.278,41. Indeks saham Thailand alami koreksi terbesar di antara bursa saham lainnya.
Cetak Rekor
Pada 2025, IHSG sempat mencetak rekor beberapa kali. Rekor tertinggi pada perdagangan Rabu, 24 September 2025. IHSG meski naik tipis 0,02% ke posisi 8.126,55 yang merupakan level tertinggi sepanjang masa. Kapitalisasi pasar saham BEI juga ikuti naik menjadi Rp 14.896 triliun.
Kinerja IHSG meski catat pertumbuhan tetapi investor asing masih melakukan aksi jual saham. Sepanjang 2025, investor asing melepas saham Rp 53,18 triliun.
Di sisi lain, rata-rata transaksi harian saham meningkat tercatat Rp 15,27 triliun dan volume perdagangan saham sebesar 25,38 miliar saham. Sedangkan rata-rata frekuensi perdagangan sebesar 1,45 juta kali transaksi.
Penutupan IHSG pada 24 September 2025
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik terbatas pada perdagangan Rabu (24/9/2025) usai sentuh rekor tertinggi. Kenaikan IHSG di tengah transaksi harian saham sentuh Rp 38,3 triliun.
Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup mengutip tipis 0,02% ke posisi 8.126,55. Indeks LQ45 merosot 0,22% ke posisi 808,77. Sebagian besar indeks saham acuan bervariasi.
Pada perdagangan Rabu pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.169,84 dan terendah 8.077,84. Sebanyak 461 saham melemah sehingga bebani IHSG. 243 saham menguat dan 100 saham diam di tempat.
Sektor Saham
Total frekuensi perdagangan 3.013.761 kali dengan volume perdagangan 55,1 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 38,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.690.
Dari 11 sektor saham, empat sektor saham memerah. Sektor saham infrastruktur turun 1,62%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi merosot 0,93%, sektor saham kesehatan terpangkas 0,89%, sektor saham consumer siklikal melemah 0,47% dan sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,3%.
Sementara itu, sektor saham industri melambung 4,36%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham basic mendaki 1,2%, sektor saham properti menanjak 1,05%, sektor saham transportasi melambung 0,79%.