Liputan6.com, Bandung - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Bandung mencatat, sepanjang April 2025, terjadi 1.209.784 petir di wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.
BMKG mencatat, aktivitas sambaran petir sepanjang periode tersebut menunjukkan, aktivitas tertinggi petir CG (-) sebanyak 277.433 kejadian terjadi pada minggu ke-3 April 2025.
"Sedangkan aktivitas petir CG (+) tertinggi juga terjadi pada minggu ke-3 sebanyak 176.086 kejadian," kata Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung, Teguh Rahayu dalam keterangannya dikutip pada Senin, 5 Mei 2025.
Sepanjang periode April 2025, Teguh mengungkap kejadian petir tertinggi terjadi pada 18 April 2025 sebanyak 144.010 kejadian. Sementara jumlah kejadian terendah tercatat pada 12 dan 13 April 2025 sebanyak 0 kejadian.
"Berdasarkan data kejadian petir yang diperoleh, wilayah dengan jumlah petir tertinggi adalah Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, dan Kabupaten Majalengka," ucap Teguh.
BMKG pun mengimbau kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Prakiraan Awal Musim Kemarau di Jawa Barat
Sebagian wilayah di Jawa Barat saat ini sudah mulai memasuki masa peralihan. Hal ini ditandai dengan penurunan intensitas maupun durasi hujan secara bertahap.
Meski demikian, sebagian wilayah lainnya di Jawa Barat masih berada pada periode musim hujan. Berikut prakiraan awal musim kemarau 2025 di Jawa Barat:
Dasarian I - II April 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Subang, dan Indramayu.
Dasarian II -III Mei 2025: Sebagian Bekasi, Karawang, Purwakarta, Subang, Bandung, Sumedang, Indramayu, Majalengka, Cirebon, dan Kuningan.
Dasarian I - III Juni 2025: Sebagian besar wilayah Jawa Barat.
Dasarian I Juli 2025: Sebagian wilayah Garut, Tasikmalaya, dan Pangandaran.
BMKG mengimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap potensi hujan ringan hingga lebat dalam skala lokal, serta masih mewaspadai potensi genangan, banjir, dan tanah longsor.
"Bagi yang sedang beraktivitas di luar ruangan, apabila terjadi cuaca buruk berupa hujan maupun angin kencang, diharapkan untuk berlindung di tempat yang aman," kata Teguh.
Penulis: Arby Salim