Investor Lepas Saham Teknologi di Wall Street, Bursa Asia Beragam

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis, (25/9/2025). Bursa saham Asia Pasifik yang beragam ini setelah investor terus menjual saham teknologi di wall street antara lain saham Nvidia dan Oracle untuk hari kedua berturut-turut.

Mengutip CNBC, saham Nvidia merosot hampir 1%, melanjutkan koreksi pada perdagangan Selasa pekan ini. Hal itu karena meningkatnya kekhawatiran tentang potensi sifat sirkular industri artificial intelligence (AI) yang memicu skeptisisme investor.

Indeks Nikkei 225 Jepang memulai sesi perdagangan mendekati garis datar, sementara Topix yang berbasis luas menguat 0,58%.

Indeks Kospi Korea Selatan turun 0,28%, dan Kosdaq berkapitalisasi kecil turun 0,27%. Saham pertahanan Korea Selatan terus menguat, dengan pemain utama seperti Hanwha Aerospace naik 2,46%, dan Poongsan naik 3,28%.

Indeks S&P/ASX 200 Australia melemah 0,23% pada awal perdagangan. Indeks Hang Seng Hong Kong berjangka berada di level 26.394, lebih rendah dari penutupan terakhir HSI di level 26.518,65. Investor di Hong Kong akan mencermati pencatatan saham produsen mobil China, Chery Automobile, hari ini, meskipun upacara tersebut dilaporkan dibatalkan karena Topan Super Ragasa.

Kinerja Wall Street

Harga saham berjangka AS sedikit berubah karena investor menunggu rilis data klaim pengangguran mingguan pada hari Kamis, yang dapat memengaruhi langkah kebijakan moneter Federal Reserve di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang melemahnya pasar tenaga kerja dan meningkatnya PHK.

Semalam di wall street, indeks S&P 500 turun 0,28% menjadi 6.637,97, sementara Nasdaq Composite melemah 0,34% menjadi 22.497,86. Dow Jones Industrial Average turun 0,37% menjadi 46.121,28.

Penutupan Bursa Saham Asia pada 24 September 2025

Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik bervariasi pada perdagangan Rabu, 24 September 2025. Bursa saham Asia Pasifik beragam di tengah koreksi wall street setelah ketua The Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell mengatakan, harga ekuitas dinilai cukup tinggi.

Mengutip CNBC, Powell juga mengisyaratkan jalur penurunan suku bunga tidak jelas dan bank sentral menghadapi situasi yang menantang.

Indeks ASX/S&P 200 Australia melemah 0,92% dan ditutup pada level 8.764,5. Indeks acuan Jepang, Nikkei 225, naik 0,3% dan mengakhiri perdagangan di level 45.630,31, sementara Topix naik 0,23% menjadi 3.170,45.

Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ) mengumumkan pada Selasa Anna Breman akan menjadi gubernur bank sentral yang baru, menandai pertama kalinya seorang perempuan memegang jabatan tersebut. Ia akan memulai masa jabatan lima tahunnya pada 1 Desember.

Christian Hawkesby menjabat sebagai pelaksana tugas gubernur RBNZ sejak Maret, setelah kepergian Adrian Orr yang tak terduga. Jabatan interim enam bulannya akan berakhir pada Oktober.

Indeks Saham Acuan Lainnya

Indeks Kospi Korea Selatan melemah 0,4% menjadi 3.472,14, sementara Kosdaq yang berkapitalisasi kecil diperdagangkan 1,29% lebih rendah menjadi 860,94.

Namun, saham pertahanan Korea Selatan tidak terpengaruh oleh pelemahan tersebut, dengan pemain-pemain utama seperti Hanwha Aerospace, Korea Aerospace, dan Hyundai Rotem mencatatkan kenaikan antara 2% dan 5%.

Reli saham-saham ini terjadi ketika Presiden Donald Trump menyuarakan dukungannya terhadap Ukraina dalam perangnya dengan Rusia, dan mengatakan AS akan terus memasok senjata kepada NATO agar aliansi militer tersebut "melakukan apa pun yang mereka inginkan." Korea Selatan telah muncul sebagai pemasok utama peralatan dan amunisi militer bagi negara-negara anggota NATO.

Indeks Hang Seng

Indeks Hang Seng Hong Kong naik 1,49%, sementara CSI 300 Tiongkok daratan ditutup menguat di level 4.566,07. Topan Super Ragasa membawa angin kencang ke dataran tinggi dan wilayah selatan Hong Kong, menurut Observatorium Hong Kong. Kondisi masih parah, dengan hujan lebat dan badai petir yang diperkirakan terjadi.

Saham Alibaba yang tercatat di Hong Kong melonjak lebih dari 6% setelah CEO Eddie Wu mengatakan pada Rabu perusahaan akan meningkatkan investasinya dalam kecerdasan buatan.

Dalam konferensi Apsara tahunan di Hangzhou, Wu menuturkan, Alibaba terus melanjutkan investasi sebesar 380 miliar yuan (USD 53 miliar atau Rp 884,13 triliun, asumsi kurs dolar AS terhadap rupiah 16.681) dalam infrastruktur AI dan bermaksud untuk meningkatkannya lebih lanjut. Perusahaan juga meluncurkan model bahasa AI terbesarnya, Qwen3-Max.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |