Investor Asing Beli Saham Rp 2,4 Triliun pada 1-5 Desember 2025

7 hours ago 5

Liputan6.com, Jakarta - Investor asing masih melanjutkan aksi beli saham sepanjang pekan ini tepatnya pada 1-5 Desember 2025. Analis menilai, aksi beli saham oleh investor asing didorong dari sentimen harapan penurunan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (the Fed).

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Minggu (7/12/2025), investor asing membeli saham Rp 2,48 triliun pada 1-5 Desember 2025. Nilai pembelian saham oleh investor asing itu lebih besar dari pekan lalu Rp 992,41 miliar.

Senior Market Analyst PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Nafan Aji Gusta menuturkan, tekanan jual oleh investor asing di pasar Indonesia terlihat mereda dan investor asing mulai mengakumulasi pembelian saham.  Seiring hal itu membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat selama sepekan. IHSG naik 1,46% ke posisi 8.632,76. IHSG berada di level terendah 8.493,24 dan tertinggi 8.689,09.

“Tren kinerja indeks sangat dipengaruhi sentimen positif dari optimisme Fed cut rate pada Desember, peluang di atas 85 persen. Sisi lain pernyataan dovish dari the Fed memberikan sentimen tambahan,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Ia menambahkan, sentimen lain yang memberikan katalis positif ke bursa saham yakni tensi geopolitik dan perang tarif mereda.

Berikut rincian aksi investor asing berdasarkan data BEI pada 1-5 Mei 2025:

  • 1 Desember 2025: Investor asing lepas saham Rp 120,64 miliar
  • 2 Desember 2025: Investor asing beli saham Rp 453,84 miliar
  • 3 Desember 2025: Investor asing beli saham Rp 70,41 miliar
  • 4 Desember 2025: Investor asing beli saham Rp 1,70 triliun
  • 5 Desember 2025: Investor asing beli saham Rp 381,18 miliar

Kinerja Perdagangan Saham Sepekan

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan 1-5 Desember 2025. IHSG sepekan melesat didorong data ekonomi Indonesia dan investor menanti kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed) terkait suku bunga.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/12/2025), IHSG bertambah 1,46% ke posisi 8.632,76. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,12% ke posisi 8.508,70. Kapitalisasi pasar BEI juga melesat 1,39% menjadi Rp 15.844 triliun pekan lalu Rp 15.626 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG bergerak menguat 1,46% dan masih didominasi oleh volume pembelian sebesar Rp 1 triliun dari aliran dana investor asing. Sejumlah mempengaruhi IHSG sepekan. Pertama, rilis data makro Indonesia di mana inflasi masih melandai dan neraca dagang yang masih positif.

Sentimen IHSG

“Kedua, investor juga masih akan mencermati kebijakan moneter the Fed yang akan muncul 10 Desember nanti, di mana dari data makro yang juga cenderung melandai, dan nanti malam akan ada rilis price consumption expenditure (PCE),” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Faktor ketiga, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta penguatan harga komoditas emas dunia.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa pada pekan ini merosot 8,12% menjadi 46,39 miliar lembar saham dari 50,49 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian BEI terpangkas 29,61% menjadi Rp 21,34 triliun dari Rp 30,31 triliun pada pekan lalu.

Adapun peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 2,13% menjadi 2,66 juta kali transaksi dari 2,61 juta kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 2,48 triliun.

Total Emisi Obligasi

Untuk pencatatan pekan ini, BEI mencatat obligasi berkelanjutan VII Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 di BEI.

Obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tersebut tercatat dengan nominal sebesar Rp 1,6 triliun  dan Rp 600 juta. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi dan sukuk tersebut adalah AA+ (Double A Plus) dengan Wali Amanat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 166 emisi dari 76 emiten senilai Rp 198,05 triliun.

Melalui pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 654 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 536,22 triliun dan USD 134,010595 juta, diterbitkan oleh 136 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp 6.423,84 triliun dan USD 352,10 juta. EBA sebanyak 7 emisi senilai Rp 2,13 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |