Indosterling Technomedia (TECH) Bakal Right Issue, Ini Tujuannya

2 days ago 10

Liputan6.com, Jakarta - PT Indosterling Technomedia Tbk (TECH) mengumumkan rencana penambahan modal melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue sebanyak 502.520.000 saham baru dengan nilai nominal Rp 50 per saham. Rencana tersebut akan dimintakan persetujuan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang dijadwalkan berlangsung pada 18 Desember 2025.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (14/11/2025), Perseroan menyampaikan aksi korporasi ini bukan termasuk transaksi material maupun transaksi afiliasi, namun penting diperhatikan pemegang saham karena berpotensi menimbulkan dilusi kepemilikan secara proporsional sesuai jumlah saham baru yang diterbitkan.

Manajemen TECH menjelaskan bahwa pelaksanaan HMETD menjadi bagian dari upaya memperbaiki kondisi keuangan perusahaan menyusul pengunduran diri serempak jajaran direksi dan komisaris, serta adanya putusan pidana terhadap Komisaris Utama Sean William Henley yang turut berdampak pada performa operasional.

Dana hasil rights issue sepenuhnya akan digunakan untuk memulihkan kinerja keuangan dan operasional, mempersiapkan pengembangan usaha baru, memenuhi kewajiban kepada pihak ketiga, merekrut karyawan, serta menyediakan sarana dan prasarana termasuk lokasi kegiatan usaha yang lebih layak. Jika terdapat sisa dana, perseroan akan mengalokasikannya untuk kebutuhan lain yang menunjang pertumbuhan usaha ke depan.

TECH menegaskan bahwa pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya akan terdilusi dan perubahan struktur kepemilikan dapat memengaruhi pengendalian perusahaan. Sisa saham yang tidak terserap akan dibeli oleh pembeli siaga.

Penutupan IHSG pada 13 November 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah memerah pada perdagangan saham Kamis, (13/11/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham di atas Rp 20 triliun dan mayoritas sektor saham menghijau.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melemah 0,20% ke posisi 8.371,99. Indeks saham LQ45 terperosok 0,66% ke posisi 841,34. Sebagian besar indeks saham acuan tergelincir.

Tim riset Philip Sekuritas dalam kajiannya menyebutkan, investor terus memantau perkembangan di Amerika Serikat (AS) yang sedang bersiap kembali membuka layanan pemerintah.

Dari mancanegara, Rancangan Undang-Undang (RUU) yang akan mengakhiri government shutdown selama 43 hari sedang dibahas di DPR AS, dengan pihak Gedung Putih memberi sinyal bahwa Presiden AS Donald Trump akan segera menandatangani RUU itu setelah diloloskan oleh DPR AS.

Sentimen IHSG

Hasil analisa dari Kantor Anggaran Kongres atau Congressional Budget Office (CBO), memperkirakan government shutdown bisa menyebabkan Produk Domestik Bruto (PDB) AS turun menjadi sekitar 11 miliar dolar AS, atau lebih rendah pada akhir 2026.

“Dari dalam negeri, maraknya berbagai aksi korporasi emiten, seperti buyback saham, pembagian dividen interim, rights issue, private placement dan akuisisi, telah menjadi katalis positif bagi pasar saham Indonesia,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.418,83 dan level terendah 8.354,83. Sebanyak 345 saham melemah sehingga bebani IHSG. 314 saham menguat dan 154 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 2.751.887 kali dengan volume perdagangan 62,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 25,5 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.715.

Transaksi harian saham yang signifikan itu seiring saham Capital Financial Indonesia (CASA) mencapai Rp 2,7 triliun di pasar negosiasi. Saham CASA ditutup naik 0,47% ke posisi Rp 1.065 per saham dengan frekuensi perdagangan sebanyak dua kali. Volume perdagangan saham CASA mencapai 25.005.000 saham. Harga saham CASA berada di level tertinggi Rp 1.075 dan terendah Rp 1.065 per saham.

Sektor Saham

Sektor saham bervariasi. Sektor saham industri merosot 1,5%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham teknologi melemah 1,23%, sektor saham consumer nonsiklikal merosot 0,62%, sektor saham consumer siklikal terpangkas 0,49% dan sektor saham transportasi terperosok 0,40%.

Sementara itu, sektor saham energi bertambah 1,6%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham infrastruktur menanjak 1,25%, sektor saham properti menguat 1,01%. Lalu sektor saham kesehatan melesat 0,97%, sektor saham basic dan keuangan masing-masing mendaki 0,26%.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, saham TLKM turun 1,69% ke posisi Rp 3.500 per saham. Harga saham TLKM dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 3.570 per saham. Saham TLKM berada di level tertinggi Rp 3.570 dan level terendah Rp 3.480 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.069  kali dengan volume perdagangan 577.759 saham. Nilai transaksi Rp 202,8 miliar.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |