IHSG Tersungkur 1,06% ke 8.040, Ini Kata Analis

2 weeks ago 22

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis, (25/9/2025).Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham mencapai Rp 26,2 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup tersungkur 1,06% ke posisi 8.040,66. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,62% ke posisi 795,69. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung berada pada fase uptrendnya, meski dalam jangka pendek akan ada koreksi minor.

Untuk sentimen IHSG, ia menilai, hal itu berkaitan dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Kami perkirakan terjadinya outflow pada bond dengan adanya risiko defisit fiskal yang naik,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Herditya mengatakan, ada aliran dana yang keluar dari pasar saham. Hal ini seiring secara global terjadi tekanan ketidakpastian akan ada lanjutan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) di mana meningkatkan yield USD treasury dan menekan indeks.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.146,09 dan terendah 8.022,97. Sebanyak 434 saham melemah sehingga bebani IHSG. 242 saham menguat dan 123 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.696.999 kali dengan volume perdagangan saham 53,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 26,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.735.

Transaksi Saham di Pasar Negosiasi

Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, transaksi saham BMRI mencapai Rp 1,6 triliun di pasar negosiasi. Harga saham BMRI ditutup naik 0,60% ke posisi Rp 4.376 per saham dengan total frekuensi perdagangan tiga kali. Harga saham BMRI berada di level tertinggi Rp 5.127 dan terendah Rp 4.376 per saham. Total volume perdagangan 3.618.403 saham.

Sementara itu, transaksi saham BBRI mencapai Rp 1,1 triliun di pasar negosiasi. Harga saham BBRI melemah 0,24% ke posisi Rp 4.140 per saham dengan total frekuensi perdagangan sebanyak tiga kali. Total volume perdagangan 2.648.718 saham. Harga saham BBRI berada di level tertinggi Rp 4.170 dan terendah Rp 4.140 per saham.

Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, hanya tiga sektor saham yang menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,75%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham properti menguat 1,56% dan sektor saham kesehatan menanjak 0,60%.

Di sisi lain, sektor saham basic melemah 3,03%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi melemah 2,63%, dan sektor saham industri susut 1,67%.

Selain itu, sektor saham energi melemah 0,45%, sektor saham consumer siklikal susut 0,05%, sektor saham keuangan merosot 0,28%, dan sektor saham teknologi terpangkas 0,39%.

Gerak Saham

Di sisi lain, harga saham AUTO ditutup naik 0,43% ke posisi Rp 2.310 per saham. Harga saham AUTO dibuka stagnan di posisi Rp 2.300 per saham. Saham AUTO berada di level tertinggi Rp 2.320 dan terendah Rp 2.290 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.005 kali dengan volume perdagangan 15.634 saham. Nilai transaksi Rp 3,6 miliar.

Harga saham ZINC bertambah 8,11% ke posisi Rp 40 per saham. Saham ZINC dibuka naik dua poin ke posisi Rp 39 per saham. Harga saham ZINC berada di level tertinggi Rp 40 dan terendah Rp 39 per saham. Total frekuensi perdagangan 941 kali dengan volume perdagangan 989.186 saham. Nilai transaksi Rp 3,9 miliar.

Harga saham ANJT meroket 4,44% ke posisi Rp 2.350 per saham. Harga saham ANJT dibuka naik ke posisi Rp 2.810 per saham dari penutupan sebelumnya Rp 2.250. Saham ANJT berada di level tertinggi Rp 2.810 dan terendah Rp 2.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 12.646 kali dengan volume perdagangan 261.095 saham. Nilai transaksi Rp 68,1 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham LQ45 yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham INKP naik 6,14%
  • Saham JPFA naik 4,96%
  • Saham GOTO naik 3,77%
  • Saham CPIN naik 2,99%
  • Saham ICBP naik 2,62%

Saham-saham LQ45 yang catat top losers antara lain:

  • Saham MDKA merosot 9,21%
  • Saham ANTM merosot 8,65%
  • Saham BRPT merosot 6,90%
  • Saham PGEO merosot 3,99%
  • Saham AMMN merosot 3,55%

Saham-saham LQ45 teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham ANTM senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham BRPT senilai Rp 916,4 miliar
  • Saham BBRI senilai Rp 531 miliar
  • Saham MDKA senilai Rp 480,8 miliar

Saham-saham LQ45 berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham ANTM tercatat 93.659 kali
  • Saham BRPT tercatat 64.327 kali
  • Saham BBCA tercatat 45.227 kali
  • Saham MDKA tercatat 44.982 kali
  • Saham BBRI tercatat 28.431 kali
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |