IHSG Sepekan Melonjak 1,46%, Ini 3 Faktor Pemicunya

22 hours ago 9

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan kenaikan pada perdagangan 1-5 Desember 2025. IHSG sepekan melesat didorong data ekonomi Indonesia dan investor menanti kebijakan moneter the Federal Reserve (the Fed) terkait suku bunga.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (6/12/2025), IHSG bertambah 1,46% ke posisi 8.632,76. Pada pekan lalu, IHSG naik 1,12% ke posisi 8.508,70. Kapitalisasi pasar BEI juga melesat 1,39% menjadi Rp 15.844 triliun pekan lalu Rp 15.626 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan,  IHSG bergerak menguat 1,46% dan masih didominasi oleh volume pembelian sebesar Rp 1 triliun dari aliran dana investor asing. Sejumlah mempengaruhi IHSG sepekan. Pertama, rilis data makro Indonesia di mana inflasi masih melandai dan neraca dagang yang masih positif.

“Kedua, investor juga masih akan mencermati kebijakan moneter the Fed yang akan muncul 10 Desember nanti, di mana dari data makro yang juga cenderung melandai, dan nanti malam akan ada rilis price consumption expenditure (PCE),” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Faktor ketiga, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat serta penguatan harga komoditas emas dunia.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa pada pekan ini merosot 8,12% menjadi 46,39 miliar lembar saham dari 50,49 miliar lembar saham pada pekan lalu. Rata-rata nilai transaksi harian BEI terpangkas 29,61% menjadi Rp 21,34 triliun dari Rp 30,31 triliun pada pekan lalu.

Adapun peningkatan tertinggi tercatat pada rata-rata frekuensi transaksi harian sebesar 2,13% menjadi 2,66 juta kali transaksi dari 2,61 juta kali transaksi pada pekan lalu. Investor asing melakukan aksi beli saham Rp 2,48 triliun.

Total Emisi Obligasi

Untuk pencatatan pekan ini, BEI mencatat obligasi berkelanjutan VII Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2025 di BEI.

Obligasi dan sukuk yang diterbitkan oleh PT Tower Bersama Infrastructure Tbk tersebut tercatat dengan nominal sebesar Rp 1,6 triliun  dan Rp 600 juta. Hasil pemeringkatan PT Fitch Ratings Indonesia untuk obligasi dan sukuk tersebut adalah AA+ (Double A Plus) dengan Wali Amanat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2025 adalah 166 emisi dari 76 emiten senilai Rp 198,05 triliun.

Melalui pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 654 emisi dengan nilai nominal outstanding Rp 536,22 triliun dan USD 134,010595 juta, diterbitkan oleh 136 emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai Rp 6.423,84 triliun dan USD 352,10 juta. EBA sebanyak 7 emisi senilai Rp 2,13 triliun.

IHSG Sepekan Melesat Tersengat Penguatan Rupiah hingga Harga Emas

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat pada perdagangan saham 24-28 November 2025. Kenaikan IHSG sepekan didorong sentimen eksternal dan internal. Dari eksternal ddorong kenaikan harga komoditas emas dan cpo, sedangkan internal dari penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (29/11/2025), IHSG melanjutkan kenaikan lebih besar pada pekan ini. IHSG menguat 1,12% ke posisi 8.508,70. Sedangkan pekan lalu, IHSG hanya naik 0,52% ke posisi 8414,35. Kapitalisasi pasar bertambah 1,53% menjadi Rp 15.626 triliun dari pekan lalu di posisi Rp 15.391 triliun.

Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menuturkan, IHSG masih menguat 1,12% dan disertai dengan peningkatan volume pembelian sepanjang pekan ini. Hal itu didorong sejumlah faktor. Pertama, rebalancing MSCI yang membuat ada aliran dana investor asing masuk ke IHSG terutama emiten-emiten yang masuk dalam konstituten.

Kedua, penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. Ketiga, meningkatnya harapan investor akan ada pemangkasan suku bunga acuan the Federal Reserve (the Fed) yang saat ini meningkat menjadi 84%.

"Keempat, penguatan harga komoditas dunia seperti emas dan CPO juga diperkirakan berpengaruh positif terhadap emiten di IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Sentimen IHSG Pekan Lalu

Kenaikan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI sebesar 41,87% menjadi Rp 30,31 triliun dari Rp 21,37 triliun pada pekan lalu.

Selain itu, rata-rata volume transaksi harian bursa naik 28,57% menjadi 50,50 miliar saham dari 39,28 miliar pada pekan lalu.

Rata-rata frekuensi transaksi harian juga naik 12,38% menjadi 2,61 juta kali transaksi dari 2,32 juta kali transaksi pada pekan lalu.

Investor asing masih melanjutkan aksi beli saham pada pekan ini tetapi tidak sebesar pekan lalu. Investor asing beli saham Rp 992,41 miliar. Pada pekan lalu, investor asing membeli saham Rp 3,90 triliun.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |