IHSG Hari Ini 9 Desember 2025 Diprediksi Lesu, Cek Rekomendasi Saham BKSL hingga CDIA

2 days ago 12

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi melemah pada perdagangan saham Selasa, (9/12/2025). IHSG hari ini akan bergerak di 8.650-8.750. Lalu apa saja rekomendasi saham-nya?

Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG naik 0,09% disertai dengan aksi beli saham oleh investor asing Rp 438 miliar pada Senin, 8 Desember 2025. Saham-saham yang paling banyak dibeli oleh investor asing antara lain BMRI, GOTO, BUMI, AMRT dan IMPC.

"IHSG berpotensi koreksi hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman.

Ia menuturkan, IHSG akan berada di level support 8.650-8.690 dan level resistance 8.730-8.750 pada perdagangan saham Selasa pekan ini.

Sementara itu, Analis PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tanar menuturkan, overbought extrem, waspadai potensi koreksi IHSG. Ia mengatakan, seluruh indikator berada di area jenuh beli, IHSG berpotensi mengalami konsolidasi menuju 8.650-8.600 sebelum kembali menguji resistance. “Selama harga bertahan di atas 8.568, tren naik jangka pendek tetap kuat,” kata dia.

Rekomendasi Saham

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Sentul City Tbk (BKSL), PT Humpuss Maritim Internasional Tbk (HUMI), PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), PT Astra International Tbk (ASII), PT Black Diamond Resources Tbk (COAL), dan PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA).

Trading Idea hari ini: BKSL, HUMI, JARR, ASII, COAL, dan CDIA

  • BKSL Spec Buy dengan area beli di 178, cutloss di bawah 174. Target dekat di 180-186.
  • HUMI Spec Buy dengan area beli di 195-199, cutloss di bawah 190. Target dekat di 206-220.
  • JARR Spec Buy dengan area beli di 3670-3720, cutloss di bawah 3600. Target dekat di 3840-3950.
  • ASII Spec Buy dengan area beli di 6625-6700, cutloss di bawah 6625. Target dekat di 6825-7025.
  • COAL Spec Buy dengan area beli di 123-124, cutloss di bawah 120. Target dekat di 127-130.
  • CDIA Spec Buy dengan area beli di 1900-1930, cutloss di bawah 1900. Target dekat di 1965-2000.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 8 Desember 2025

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor tertinggi lagi pada perdagangan saham Senin, (8/12/2025). IHSG hari ini melesat di tengah transaksi harian saham sentuh Rp 27,3 triliun dan bursa saham Asia Pasifik bervariasi.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melompat 0,90% ke posisi 8.710,69. Indeks saham LQ45 bertambah 0,92% ke posisi 855,07. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.720,09 dan level terendah 8.642,06. Sebanyak 385 saham menguat sehingga angkat IHSG. 265 saham melemah dan 153 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan saham 2.911.248 kali dengan volume perdagangan saham 57,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 27,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.670.

Dari 11 sektor saham, sektor saham industri terpangkas 1,42%. Sementara itu, sektor saham kesehatan melonjak 2,8%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham energi melesat 2,73%, dan sektor saham teknologi menguat 2,64%.

Selain itu, sektor saham basic bertambah 0,47%, sektor saham consumer nonsiklikal menanjak 0,83%, sektor saham siklikal mendaki 1,4%. Lalu sektor saham keuangan bertambah 1,37%. Sektor saham properti naik 0,27%, sektor saham infrastruktur melesat 2,05% dan sektor saham transportasi bertambah 2,18%.

Sentimen IHSG

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus menuturkan, IHSG menyentuh all time high (ATH) didukung oleh berbagai sentimen di berbagai emiten.

Di dalam negeri, Nico menuturkan, prospek ekonomi domestik tetap stabil, tetapi berhati-hati, dengan momentum jangka pendek bergantung terhadap dukungan fiskal untuk menangani kerusakan parah akibat bencana alam di wilayah Sumatera, yang terburuk dalam lebih dari satu dekade.

"Di sisi lain, para pelaku pasar menantikan rilis survei Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Bulan November 2025, dan penjualan ritel Oktober 2025 dalam beberapa hari ke depan,” ujar dia dikutip dari Antara.

Dari mancanegara, pelaku pasar memusatkan perhatiannya terhadap pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed pada 9-10 Desember 2025 pekan ini untuk mencermati arah kebijakan moneter The Fed.

Rilis Data Ekonomi

Menurut CME FedWatch, ekspektasi pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan The Fed menguat dengan peluang penurunan 86,2 persen. Dot plot terbaru akan menjadi perhatian utama karena menjadi dasar investor membaca arah suku bunga dan likuiditas global.

Di sisi lain, pelaku pasar bersikap waspada menjelang rilis data ekonomi penting dari mitra dagang utama yaitu China, termasuk data perdagangan Desember 2025 serta Consumer Price Index (CPI) dan Producer Price Index (PPI) pada pekan ini.

"Pelaku pasar juga semakin gelisah menjelang kemungkinan pertemuan Politburo dan Konferensi Kerja Ekonomi Pusat tahunan di China, karena mereka mencari panduan terkait arah kebijakan tahun 2026," ujar Nico.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |