IHSG Hari Ini 26 September 2025 Diprediksi Menguat, Berpotensi ke 8.100

2 weeks ago 21

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat pada perdagangan saham Jumat (26/9/2025). IHSG hari ini akan bergerak di kisaran 7.970-8.100.

Berdasarkan catatan BNI Sekuritas, IHSG ditutup merosot 1,06% disertai dengan aksi jual saham oleh investor asing Rp 879 miliar pada perdagangan saham Kamis, 26 September 2025. Saham-saham yang paling banyak dijual asing antara lain saham ANTM, BBCA, BRPT, AMMN dan BBRI.

“IHSG berpotensi rebound hari ini,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman, dalam catatannya.

Ia mengatakan, IHSG akan berada di level support 7.970-8.000 dan level resistance 8.060-8.100 pada perdagangan saham Jumat pekan ini.

Sementara itu, dalam riset Kiwoom Sekuritas Indonesia menyebutkan, posisi penutupan IHSG pada Kamis, 25 September 2025 bertumpu pada level support moving average (MA) 10 harian di 8.016 yang merupakan level support terdepan, apabila tekanan jual masih berlanjut.

"Kiwoom Research sarankan para investor dan trader untuk gunakan level tersebut up to 8.000, angka bulat sebagai limit trailing spot juga,” demikian seperti dikutip.

Untuk rekomendasi saham hari ini, Fanny memilih saham PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS), dan PT Multipolar Tbk (MLPL).

Rekomendasi Saham

Trading Idea hari ini: FUTR, ENRG, CDIA, MINA, PGAS, dan MLPL

  • FUTR Spec Buy dengan area beli di 482-500, cutloss di bawah 460. Target dekat di 550-610.
  • ENRG Spec Buy dengan area beli di 735, cutloss di bawah 720. Target dekat di 750-770.
  • CDIA Spec Buy dengan area beli di 1635-1685, cutloss di bawah 1635. Target dekat di 1720-1790.
  • MINA Spec Buy dengan area beli di 170, cutloss di bawah 162. Target dekat di 173-180.
  • PGAS Spec Buy dengan area beli di 1705-1715, cutloss di bawah 1700. Target dekat di 1725-1735.
  • MLPL Spec Buy dengan area beli di 150-151, cutloss di bawah 148. Target dekat di 155-158.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

Penutupan IHSG pada 25 September 2025

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok pada penutupan perdagangan saham Kamis, (25/9/2025).Koreksi IHSG terjadi di tengah transaksi harian saham mencapai Rp 26,2 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup tersungkur 1,06% ke posisi 8.040,66. Indeks saham LQ45 terpangkas 1,62% ke posisi 795,69. Sebagian besar indeks saham acuan tertekan.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG masih cenderung berada pada fase uptrendnya, meski dalam jangka pendek akan ada koreksi minor.

Untuk sentimen IHSG, ia menilai, hal itu berkaitan dengan pergerakan nilai tukar rupiah yang cenderung melemah terhadap dolar Amerika Serikat.

"Kami perkirakan terjadinya outflow pada bond dengan adanya risiko defisit fiskal yang naik,” kata Herditya saat dihubungi Liputan6.com.

Transaksi Perdagangan

Herditya mengatakan, ada aliran dana yang keluar dari pasar saham. Hal ini seiring secara global terjadi tekanan ketidakpastian akan ada lanjutan pemangkasan suku bunga the Federal Reserve (the Fed) di mana meningkatkan yield USD treasury dan menekan indeks.

Pada perdagangan Kamis pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.146,09 dan terendah 8.022,97. Sebanyak 434 saham melemah sehingga bebani IHSG. 242 saham menguat dan 123 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.696.999 kali dengan volume perdagangan saham 53,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 26,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.735.

Sektor Saham

Dari 11 sektor saham, hanya tiga sektor saham yang menghijau. Sektor saham consumer nonsiklikal bertambah 1,75%, dan catat penguatan terbesar. Disusul sektor saham properti menguat 1,56% dan sektor saham kesehatan menanjak 0,60%.

Di sisi lain, sektor saham basic melemah 3,03%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham transportasi melemah 2,63%, dan sektor saham industri susut 1,67%.

Selain itu, sektor saham energi melemah 0,45%, sektor saham consumer siklikal susut 0,05%, sektor saham keuangan merosot 0,28%, dan sektor saham teknologi terpangkas 0,39%.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |