IHSG Hari Ini 22 September 2025 Ditutup Turun Tipis, Transaksi Sentuh Rp 23 Triliun

1 month ago 33

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah tipis pada perdagangan saham Senin, (22/9/2025). Koreksi IHSG terjadi di tengah mayoritas sektor saham menghijau dan transaksi harian sentuh Rp 23,1 triliun.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun tipis 0,14% ke posisi 8.040,03. Indeks LQ45 melemah 0,75% ke posisi 803,89. Sebagian besar indeks saham acuan memerah.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.087,92 dan level terendah 8.005,34. Sebanyak 297 saham melemah sehingga bebani IHSG. 371 saham menguat dan 132 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.311.602 kali dengan volume perdagangan 39,9 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 23,1 triliun.Transaksi saham yang di atas Rp 20 triliun itu seiring transaksi saham AMMN di pasar negosiasi mencapai Rp 2,4 triliun.

Di pasar negosiasi, saham AMMN turun 3,05% ke posisi Rp 7.441 saham. Total frekuensi perdagangan empat kali dengan volume perdagangan 3.183.097 saham.

Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.582. Dari 11 sektor saham, dua sektor saham memerah. Sektor saham kesehatan merosot 0,23% dan sektor saham keuangan susut 0,27%. Sementara itu, sektor saham industri bertambah 2,43%, dan catat kenaikan terbesar. Sektor saham infrastruktur menanjak 1,76% dan sektor saham transportasi menguat 1,29%.

Lalu sektor saham energi mendaki 1,25%, sektor saham basic melompat 1,27%, sektor saham consumer nonsiklikal melesat 0,74%, sektor saham consumer siklikal menanjak 0,33% dan sektor saham properti bertambah 0,88%, serta sektor saham teknologi naik 0,28%.

Gerak Saham

Harga saham GOTO melemah 1,82% ke posisi Rp 54 per saham pada awal pekan ini. Saham GOTO dibuka stagnan di posisi Rp 55 per saham. Harga saham GOTO berada di level tertinggi Rp 55 dan terendah Rp 54 per saham. Total frekuensi perdagangan 21.627 kali dengan volume perdagangan 24.365.826 saham. Nilai transaksi Rp 131,4 miliar.

Saham BRIS ditutup stagnan di posisi Rp 2.610 per saham. Harga saham BRIS dibuka naik 10 poin ke posisi Rp 2.620 per saham. Saham BRIS berada di level tertinggi Rp 2.630 dan terendah Rp 2.590 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.532 kali dengan volume perdagangan 137.623 saham. Nilai transaksi Rp 35,8 miliar.

Harga saham BAPI susut 10% ke posisi Rp 36 per saham. Saham BAPI dibuka turun 1 poin ke posisi Rp 39 per saham. Harga saham BAPI berada di level tertinggi Rp 39 dan terendah Rp 36 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.350 kali dengan volume perdagangan 516.408 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham SAFE naik 34,43% ke posisi Rp 246 per saham
  • Saham ARII naik 25% ke posisi Rp 340 per saham
  • Saham LPLI naik 25% ke posisi Rp 515 per saham
  • Saham INDS naik 25% ke posisi Rp 280 per saham
  • Saham PUDP naik 25% ke posisi Rp 300 per saham

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham CLAY merosot 12,10%
  • Saham ZINC merosot 10%
  • Saham BAPI merosot 10%
  • Saham MGLV merosot 9,95%
  • Saham FLMC merosot 9,94%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham CDIA senilai Rp 1,7 triliun
  • Saham BRMS senilai Rp 1,2 triliun
  • Saham BRPT senilai Rp 901 miliar
  • Saham BBCA senilai Rp 718,6 miliar
  • Saham BBRI senilaiR p 655,7 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham CDIA tercatat 132.289 kali
  • Saham BRMS tercatat 82.294 kali
  • Saham HMSP tercatat 58.684 kali
  • Saham CUAN tercatat 58.428 kali
  • Saham BRPT tercatat 51.845 kali

Sentimen IHSG

Dalam riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan, pelaku pasar menyambut baik dua pemimpin tinggi yakni Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping yang melakukan pembicaraan lewat telepon.

“Trump menyebut Xi Jinping telah menyetujui kesepakatan terkait aplikasi media sosial TikTok,” demikian seperti dikutip hari ini.

Pemerintah China dalam pernyataan resmi menghormati keputusan bisnis perusahaan, dan berharap negosiasi dilakukan berdasarkan aturan pasar, hukum yang berlaku, serta prinsip non-diskriminatif. Selanjutnya, pelaku pasar menantikan detail kesepakatan kedua negara tersebut.

Di sisi lain, pelaku pasar merespon kebijakan moneter Bank Sentral China (PBOC), sebelumnya pasar merespons setelah pemangkasan suku bunga The Fed, dengan isyarat pelonggaran lebih lanjut.

Kebijakan Bank Sentral China

Bank Sentral China (PBOC) mempertahankan suku bunga acuan pinjaman utamanya Loan Prime Rate (LPR) satu tahun, yang menjadi acuan sebagian besar pinjaman korporasi dan rumah tangga, tetap di 3,0%, sementara LPR lima tahun, acuan utama untuk hipotek, tetap di 3,5%.

Keputusan itu sebagai bentuk kehati-hatian dengan harapan bahwa otoritas akan mempertahankan kondisi kredit dan mendukung perdagangan regional dan keputusan ini diambil di tengah data ekonomi terbaru yang menunjukkan potensi perlambatan aktivitas domestik, memperkuat ekspektasi bahwa kebijakan moneter akan tetap akomodatif.

Dari dalam negeri, pelaku pasar menyoroti risiko arus keluar modal setelah Bank Indonesia (BI) menyampaikan aliran modal asing keluar dari pasar keuangan dalam negeri (capital outflow) sepanjang pekan ketiga September 2025 sebesar Rp8,12 triliun.

BI mengungkapkan keluarnya asing dari pasar keuangan dalam negeri, menjadikan premi risiko investasi di Indonesia tercatat meningkat.

Bursa Saham Asia Pasifik

Sementara itu, bursa saham regional Asia pada Senin sore ini antara lain indeks Nikkei naik 460,19 poin atau 1,02 persen ke 45.506,00, indeks Hang Seng melemah 200,96 poin atau 0,76 persen ke 26.344,14.

Selain itu, mengutip Antara, indeks Shanghai menguat 8,49 poin atau 0,22 persen ke 3.828,58, dan indeks Strait Times melemah 2,87 poin atau 0,07 persen ke 4.289,98.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |