IHSG Hari Ini 14 November 2025 Melemah Tipis, Saham ASII hingga UNVR Menghijau

2 days ago 7

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berbalik arah ke zona merah pada perdagangan saham Jumat, (14/11/2025). Namun, IHSG hanya melemah tipis.

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup turun 0,02% ke posisi 8.370,43. Indeks LQ45 naik 0,33% ke posisi 844,12. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau. Pada perdagangan Jumat pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.417,13 dan level terendah 8.360,93. Sebanyak 458 saham melemah sehingga bebani IHSG. 221 saham menguat dan 136 saham diam di tempat.

Dalam kajian tim riset Philip Sekuritas Indonesia menyebutkan, ketidakpastian mengenai langkah kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve Indonesia selanjutnya mulai membebani sentimen pasar.

“Dalam beberapa hari terakhir, sejumlah pejabat tinggi The Fed telah menyatakan keraguan (skeptisisme) mengenai perlunya pemangkasan suku bunga lagi di Desember 2025,” demikian seperti dikutip dari Antara.

Saat ini, pelaku pasar fokus pada penumpukan (backlog) rilis data dari pemerintah AS yang tertunda akibat shutdown, dan bagaimana data-data ini dapat mempengaruhi pandangan The Fed mengenai kondisi kesehatan ekonomi AS.

Presiden AS Donald Trump menandatangani Rancangan Undang-Undang (RUU) yang mengakhiri 43 hari penutupan (shutdown) aktifitas dan pelayanan pemerintah federal AS.

Namun demikian, pejabat Gedung Putih mengatakan rilis data ekonomi yang tertunda akibat penutupan tersebut kemungkinan besar tidak akan pernah dirilis.

Rilis data inflasi dan Non-Farm Payrolls bulan Oktober 2025 masih belum pasti, meskipun penasihat Presiden Trump, Kevin Hassett, mengatakan bahwa data Non-Farm Payrolls mungkin akan dirilis tetapi tanpa angka tingkat pengangguran (Unemployment Rate).

Ketidakpastian mengenai kondisi ekonomi ini mengaburkan peluang penurunan suku bunga di bulan Desember dan tahun depan.

“Para pelaku pasar memperkirakan sekitar 52 persen peluang The Fed akan memangkas suku bunga pada Desember 2025, turun dari 63 persen peluang pada dan 96 persen peluang satu bulan lalu,”

Sektor Saham

Total frekuensi perdagangan 2.460.939 kali dengan volume perdagangan 45,3 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 20,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.696.

Dari 11 sektor saham, dua sektor saham menghijau. Sektor saham infrastruktur bertambah 1,18% dan sektor saham transportasi menanjak 1,15%. Sementara itu, sektor saham industri merosot 1,76%, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham kesehatan melemah 1,49%, sektor saham consumer siklikal terperosok 1,09%, sektor saham basic tergelincir 0,91%.

Lalu sektor saham energi terpangkas 0,42%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,38%, sektor saham keuangan merosot 0,29% dan sektor saham properti turun 0,77% dan sektor saham teknologi melemah 0,25%

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham regional Asia pada Jumat sore ini antara lain Indeks Nikkei susut 908,83 poin atau 1,76 persen ke 50,377,00, indeks Shanghai tergelincir 39,01 poin atau 0,97 persen ke 3.990,49. Demikian mengutip Antara.

Selain itu, indeks Hang Seng terperosok 491,53 poin atau 1,82 persen ke posisi 26.581,50, dan indeks Straits Times melemah 45,95 poin atau 0,99 persen ke 4.530,31.

Gerak Saham

Jelang akhir pekan ini, harga saham ASII ditutup naik 0,39% ke posisi Rp 6.400 per saham. Saham ASII dibuka stagnan di posisi Rp 6.375 per saham. Harga saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.450 dan level terendah Rp 6.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 6.278 kali dengan volume perdagangan 275.107 saham. Nilai transaksi harian Rp 175,6 miliar.

Harga saham BBRI ditutup mendaki 0,78% ke posisi Rp 3.900 per saham. Harga saham BBRI dibuka turun 10 poin ke posisi Rp 3.860 per saham. Saham BBRI berada di level tertinggi Rp 3.930 dan level terendah Rp 3.860 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.815 kali dengan volume perdagangan 1.007.420 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 392,3 miliar.

Harga saham CBRE melemah 3,03% ke posisi Rp 1.120 per saham. Harga saham CBRE dibuka stagnan di posisi RP 1.155 per saham. Saham CBRE berada di level tertinggi Rp 1.155 dan level terendah Rp 1.115 per saham. Total frekuensi perdagangan 11.992 kali dengan volume perdagangan 375.546 saham. Nilai transaksi Rp 42,2 miliar.

Harga saham UNVR  ditutup naik 0,80% ke posisi Rp 2.510 per saham. Saham UNVR dibuka stagnan di posisi Rp 2.490 per saham. Harga saham UNVR berada di level tertinggi Rp 2.560 dan level terendah Rp 2.490 per saham. Total frekuensi perdgaangan 5.461 kali dengan volume perdagangan 167.206 saham. Nilai transaksi harian saham Rp 42,2 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham LION melonjak 25%
  • Saham CSIS melonjak 24,86%
  • Saham TRUK melonjak 24,76%
  • Saham PURI melonjak 24,72%
  • Saham KDTN melonjak 24,48%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham ITMA merosot 14,99%
  • Saham TIRA merosot 14,91%
  • Saham GMTD merosot 14,90%
  • Saham BEEF merosot 14,74%
  • Saham SMLE merosot 14,38%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BUMI senilai Rp 4 triliun
  • Saham INET senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BBCA senilai Rp 758,2 miliar
  • Saham ANTM senilai Rp 740,7 miliar
  • Saham PANI senilai Rp 628,7 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham BUMI tercatat 300.343 kali
  • Saham INET tercatat 155.665 kali
  • Saham DEWA tercatat 60.357 kali
  • Saham ANTM tercatat 54.875 kali
  • Saham COIN tercatat 52.134 kali
Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |