IHSG Hari Ini 1 Desember 2025 Menguat 0,47%, Saham BBNI Melesat

5 days ago 17

Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)  bertahan di zona hijau dan mempertahankan posisi 8.500 pada perdagangan saham Senin, (1/12/2025). IHSG hari ini terjadi di tengah sektor saham consumer siklikal catat kenaikan terbesar dan saham emiten bank seperti Bank Negara Indonesia (BBNI) menguat

Mengutip data RTI, IHSG hari ini ditutup melonjak 0,47% ke posisi 8.548,78. Indeks saham LQ45 bertambah 0,64% ke posisi 851,13. Sebagian besar indeks saham acuan melesat.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus dalam kajiannya menyebutkan, IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat di tengah optimisme penurunan suku bunga Amerika Serikat (AS) minggu depan, yang mana pelaku pasar penuh semangat menunggu pernyataan dari Ketua Federal Reserve (the Fed) Jerome Powell setelah sinyal dovish baru-baru ini dari para pembuat kebijakan.

Dari mancanegara, berdasarkan CME Fedwatch, probabilitas sebesar 87,4 persen bahwa The Fed akan melakukan pemangkasan suku bunga pada pertemuan 10 Desember 2025 atau pekan depan.

“Laju tren kenaikan pasar saham kawasan Asia terbatas seusai rilis data indeks manufaktur November 2025, yang mana pelaku pasar mencermati aktivitas manufaktur di Jepang, China, Korea Selatan dan Taiwan yang berada di fase kontraksi,” ujar Nico, seperti dikutip dari Antara.

Kontraksi itu menunjukkan aktivitas manufaktur belum ada kemajuan dari proses negosiasi tarif perdagangan AS, dalam menopang pemulihan yang signifikan.

Dari dalam negeri, Indeks PMI Manufaktur S&P Global Indonesia naik menjadi 53,3 pada November 2025, dari sebelumnya 51,2 pada Oktober 2025, seiring meningkatnya volume produksi dan lonjakan pesanan baru.

Sentimen IHSG

Kenaikan itu, dia menilai, memberikan indikasi aktivitas manufaktur menunjukkan ekspansi, sehingga adanya pemulihan sektor manufaktur yang memberikan signal adanya pemulihan ekonomi dalam negeri.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan data neraca perdagangan Indonesia periode Oktober 2025 surplus 2,4 miliar dolar AS, dengan ekspor sebesar 24,24 miliar dolar AS dan impor sebesar 21,84 miliar dolar AS

Selain itu, BPS melaporkan inflasi November 2025 sebesar 0,17 persen mont to month (mtm) dan 2,72 persen year on year (yoy), atau tetap terjaga alam kisaran target Bank Indonesia (BI) 2,5 plus minus 1 persen.

Kinerja Transaksi Saham

Pada perdagangan saham Senin pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 8.553,61 dan level terendah 8.493,24. Sebanyak 380 saham melemah sehingga bebani IHSG. Namun, 317 saham menguat dan 113 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 2.602.734 kali dengan volume perdagangan 45,5 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 22 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.655.

Mayoritas sektor saham memerah. Sektor saham properti turun 2,025, dan catat koreksi terbesar. Sektor saham basic melemah 0,13%, sektor saham industri terpangkas 0,44%, sektor saham consumer nonsiklikal susut 0,22% dan sektor saham transportasi melemah 0,115.

Di sisi lain, sektor saham consumer siklikal melompat 2,89%, dan catat kenaikan tebesar. Sektor saham energi menguat 1,39%, sektor saham kesehatan dan keuangan masing-masing mendaki 0,04%. Lalu sektor saham teknologi menanjak 1,08% dan sektor saham infrastruktur melesat 1%.

Gerak Saham

Pada awal pekan ini, harga saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) naik 1,17% ke posisi Rp 4.310 per saham. Emiten bank dengan kode saham BBNI ini dibuka melemah 20 poin ke posisi Rp 4.240 per saham. Harga saham BBNI berada di level tertinggi Rp 4.350 dan level terendah Rp 4.240 per saham. Total frekuensi perdagangan saham 5.610 kali dengan volume perdagangan 195.051 saham. Nilai transaksi Rp 83,8 miliar.

Harga saham JARR anjlok 3,34% ke posisi Rp 3.180 per saham. Saham JARR dibuka stagnan di posisi Rp 3.290 per saham. Harga saham JARR berada di level tertinggi Rp 3.300 dan level terendah Rp 3.170 per saham. Total frekuensi perdagangan 3.557 kali dengan volume perdagangan 60.407 saham. Nilai transaksi harian Rp 19,3 miliar.

Harga saham ASII merosot 2,67% ke posisi Rp 6.375 per saham. Harga saham ASII dibuka turun ke posisi Rp 6.375 per saham dari penutupan sebelumnya di posisi Rp 6.550 per saham. Saham ASII berada di level tertinggi Rp 6.500 dan terendah Rp 6.325 per saham. Total frekuensi perdagangan 8.571 kali dengan volume perdagangan 386.690 saham. Nilai transaksi Rp 247,9 miliar.

Harga saham TPIA ditutup stagnan di posisi Rp 7.500 per saham. Harga saham TPIA dibuka menguat 100 poin ke posisi Rp 7.500 per saham. Saham TPIA berada di level tertinggi Rp 7.550 dan level terendah Rp 7.350 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.625 kali dengan volume perdagangan 86.056 saham. Nilai transaksi Rp 54 miliar.

Top Gainers-Losers

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

  • Saham COAL melonjak 34,94%
  • Saham GPMS melonjak 34,45%
  • Saham PADI melonjak 34,43%
  • Saham STAR melonjak 34,41%
  • Saham GTSI melonjak 28,78%

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

  • Saham DAYA merosot 14,97%
  • Saham RISE merosot 14,96%
  • Saham ESTI merosot 14,81%
  • Saham ESIP merosot 14,16%
  • Saham APIC merosot 14,10%

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

  • Saham BUMI senilai Rp 1,6 triliun
  • Saham DEWA senilai Rp 1,3 triliun
  • Saham BBRI senilai Rp 1,1 triliun
  • Saham MINA senilai Rp 714,1 miliar
  • Saham ENRG senilai Rp 646,4 miliar

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

  • Saham MINA tercatat 120.641 kali
  • Saham DEWA tercatat 120.318 kali
  • Saham BUMI tercatat 102.320 kali
  • Saham COAL tercatat 64.692 kali
  • Saham GTSI tercatat 58.050 kali

Bursa Saham Asia Pasifik

Bursa saham regional Asia Senin ini antara lain Indeks Nikkei turun 937,41 poin atau 1,87 persen ke 49.316,50, indeks Shanghai naik 25,41 poin atau 0,65 persen ke 3.914.

Mengutip Antara, indeks Hang Seng bertambah 174,37 poin atau 0,67 persen ke posisi 26.033,26, dan indeks Straits Times menguat 6,60 poin atau 0,15 persen ke 4.530,56.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |