Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah pembeli SUV listrik Xiaomi YU7 di Tiongkok mengeluhkan adanya bekas tulisan samar 'test car' di kaca depan mobil mereka. Bekas tersebut diketahui berasal dari stiker inspeksi pabrik dan baru terlihat jelas ketika kaca disinari lampu pada malam hari.
Walau tidak mengganggu performa kendaraan, kasus ini langsung menyedot perhatian publik dan memicu perdebatan soal ketelitian kontrol kualitas Xiaomi.
Berdasarkan laporan Carnewschina, Selasa (9/9/2025), menanggapi keluhan itu, Wakil Presiden Xiaomi Auto, Li Xiaoshuang, turun tangan lewat media sosial.
Ia menjelaskan bahwa stiker dipasang pada unit yang diuji secara acak dalam pemeriksaan statis sebagai bagian dari kontrol kualitas. Menurut Li, jejak samar itu bisa dihapus dengan kain basah dan tidak permanen.
Li juga menyampaikan permintaan maaf atas keresahan konsumen dan memastikan pihaknya telah mengganti bahan stiker agar tidak lagi meninggalkan bekas.
Kepala Humas Xiaomi, Wang Hua, menambahkan bahwa praktik pelabelan uji kendaraan sebenarnya adalah prosedur standar industri otomotif.
Namun, Xiaomi mengakui ada kekurangan dalam proses pembersihan sebelum mobil dikirim ke tangan konsumen.
Ramai di Media Sosial
Isu ini semakin meluas setelah beberapa pemilik membagikan pengalaman serupa di media sosial. Mereka mengaku kecewa karena detail kecil seperti bekas stiker bisa lolos dari pengecekan akhir.
Walaupun tak mengganggu fungsi mobil, kondisi tersebut menimbulkan rasa waswas terkait kesempurnaan unit baru mereka.
Pengamat industri menilai insiden ini sebetulnya tidak berkaitan dengan kualitas teknis kendaraan.
Namun, di tengah persaingan ketat pasar mobil listrik, kesalahan kecil bisa berdampak besar pada citra merek. Apalagi Xiaomi masih pemain baru yang sedang membangun reputasi di industri otomotif.
Xiaomi YU7 Jadi Sorotan
YU7 yang diluncurkan awal tahun ini merupakan salah satu mobil listrik massal pertama Xiaomi. Tak heran jika sorotan publik begitu tajam, bahkan terhadap detail kecil sekalipun.
Perusahaan pun berjanji meningkatkan proses inspeksi agar kasus serupa tidak terjadi pada unit berikutnya.
Bagi Xiaomi, insiden ini menjadi pengingat bahwa membangun kepercayaan konsumen bukan hanya soal teknologi atau performa, tetapi juga perhatian pada detail terkecil.
Di era mobil listrik yang kompetitif, kesan pertama bisa menentukan loyalitas jangka panjang.