Harga Saham BUMI Melompat 28% pada Sesi Pertama Hari Ini 11 November 2025

5 days ago 20

Liputan6.com, Jakarta - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) melesat signifikan hingga penutupan perdagangan sesi pertama, Selasa (11/11/2025). Kenaikan harga saham BUMI terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang melemah tipis.

Mengutip data RTI, saham BUMI ditutup naik 28% ke posisi Rp 192 per saham pada sesi pertama. Saham BUMI dibuka naik satu poin ke posisi Rp 151 per saham. Harga saham BUMI berada di level tertinggi Rp 199 dan level terendah Rp 150 per saham. Total frekuensi perdagangan 232.677 kali dengan volume perdagangan 185.050.816 saham. Nilai transaksi Rp 3,3 triliun. Kapitalisasi pasar BUMI mencapai Rp 71,30 triliun.

Berdasarkan data Google Finance, saham BUMI sudah naik 39,13% dalam lima hari terakhir. Secara year to date (ytd), saham BUMI bertambah 56,10%.

Adapun kenaikan saham BUMI terjadi di tengah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang memerah pada sesi pertama. IHSG melemah 0,33% ke posisi 8.363,15. IHSG dibuka naik ke posisi 8.437,95. Hingga sesi pertama, IHSG berada di level tertinggi 8.443,68 dan level terendah 8.351,03. Sebanyak 409 saham melemah sehingga bebani IHSG. 263 saham menguat dan 141 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.948.456 kali dengan volume perdagangan 43,6 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 15,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 16.676.

Mayoritas sektor saham menghijau. Sektor saham industri naik 1,39%. Sektor saham transportasi bertambah 1,26% dan sektor saham teknologi menanjak 1,15%.

Dalam riset PT BNI Sekuritas, saham BUMI masuk menjadi salah satu saham yang dapat dipertimbangkan pada Selasa pekan ini. Berikut strategi saham BUMI:

BUMI Spec Buy dengan area beli di 148-150, cutloss di bawah 147. Target dekat di 154-160.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

UBS Group Tambah Kepemilikan Saham di Bumi Resources Jadi 7,06%

UBS Group AG melaporkan peningkatan kepemilikan saham di PT Bumi Resources Tbk (BUMI). Jumlah saham yang dikuasai naik menjadi 26,22 miliar lembar saham atau setara 7,06% dari sebelumnya 25,80 miliar lembar saham atau 6,95%.

Melansir keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (2/10/2025), transaksi dilakukan pada 22 September 2025 dengan pembelian sebanyak 421,36 juta lembar saham dengan harga Rp 119 per saham, dengan total transaksi mencapai Rp 50 miliar. UBS menyebut, aksi korporasi ini dilakukan untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien (client derivative hedging activities).

Dalam laporan yang ditandatangani oleh Dominic Eichrodt dan Ruby Ko selaku perwakilan UBS Group AG, disebutkan bahwa kepemilikan saham diklasifikasikan sebagai saham biasa. Status kepemilikan terdiri dari kepemilikan langsung dan tidak langsung melalui beberapa entitas UBS.

UBS AG London Branch tercatat sebagai pemilik manfaat (beneficial owner) atas nama akun UBS AG London. Adapun kepemilikan tidak langsung tercatat melalui UBS AG Singapore Branch, UBS Switzerland AG, dan UBS AG Hong Kong Branch yang masing-masing menjadi pemilik terdaftar atas nama klien wealth management. 

Selain itu, UBS Fund Management (Switzerland) AG dan MultiConcept Fund Management S.A. tercatat sebagai manajer dana.

BUMI Akuisisi Saham Perusahaan Tambang Emas Wolfram, Segini Nilainya

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mengakuisisi 99,68% kepemilikan saham di Wolfram Limited (Wolfram/WFL), perusahaan pertambangan emas dan tembaga di Australia. Rencananya kepemilikan saham itu akan mencapai 100% pada November 2025.

Pada 7 Oktober 2025, Perseroan telah membeli 126.599.340 saham atau setara 99,68% saham di WFL. Nilai transaksi pembelian saham itu sebesar Rp 696,77 miliar atau setara dengan 63,29 juta dolar Australia.

Transaksi ini merupakan pembayaran awal dari rangkaian transaksi atas rencana Perseroan untuk akuisisi 100% saham WFL. Pembayaran berikutnya akan dilaksanakan pada akhir Oktober 2025.Perseroan akan mengakuisisi 0,32% saham WFL senilai Rp 2,20 miliar. Dengan demikian, total nilai akuisisi Rp 698,98 miliar.

Diversifikasi Usaha

Akuisisi ini merupakan tindak lanjut dari term sheet agreement yang ditandatangani awal tahun ini dan kini telah difinalisasi setelah memperoleh persetujuan dari Foreign Investment Review Board (FIRB) di Australia. Langkah ini menandai tonggak penting dalam strategi diversifikasi Bumi Resources, yang memperluas portofolio perusahaan ke sektor mineral strategis dan mineral kritis serta peluang hilirisasi.

"Dengan selesainya transaksi ini, Bumi Resources mengambil langkah penting dalam perjalanan diversifikasinya. Ekspansi ke mineral strategis dan mineral kritis sejalan dengan tren permintaan global serta memperkuat komitmen kami terhadap pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan," kata Presiden Direktur Bumi Resources Adika Nuraga Bakrie, dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (9/10/2025).

Melalui Wolfram, Bumi Resources memperoleh akses terhadap potensi produksi emas dan tembaga dalam jangka pendek, yang diharapkan dapat berkontribusi positif pada profil pendapatan perusahaan sekaligus memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |