Garuda Indonesia Masih Kaji Kelanjutan Merger dengan Pelita Air

7 hours ago 2

Liputan6.com, Jakarta - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) memastikan proses pembahasan terkait rencana merger dengan Pelita Air masih berlangsung. Vice President Director Garuda Indonesia, Thomas Sugiarto Oentoro, menegaskan perseroan masih berada pada tahap kajian bersama para pemegang saham terkait.

"Ya, itu adalah satu yang kita masih dalam tahap pembicaraan dengan pemegang sahamnya, yaitu Danantara, dan juga dengan Pertamina," ujarnya dalam Public Expose, Kamis (27/11/2025).

Ia menambahkan saat ini Garuda Indonesia masih melakukan kajian mendalam sebelum dapat menyampaikan perkembangan lebih jauh kepada publik.

"Sekarang ini kita sedang menjalankan kajian dan melihat beberapa opsi untuk hal tersebut, jadi saya belum bisa menjelaskan secara detail, tapi itu sedang kita lakukan sekarang," tutur Thomas.

Sebelumnya, Pj Corporate Secretary Pelita Air, Patria Rhamadonna menyatakan, perusahaan siap mengikuti arahan pemegang saham terkait rencana bergabung dengan Garuda Indonesia.

Menurutnya, saat ini fokus utama Pelita Air adalah tetap memberikan layanan optimal bagi masyarakat, sementara keputusan akhir mengenai bentuk aksi korporasi tersebut sepenuhnya berada di tangan pemegang saham.

Danantara Pastikan Merger Pelita Air-Garuda Indonesia Biar Tak Jadi Kanibal

Untuk diketahui, Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) masih mengkaji penggabungan atau merger Pelita Air dengan Garuda Indonesia. Langkah konsolidasi itu dipastikan tak saling kanibal.

Managing Director Danantara, Febriany Eddy menyampaikan penggabungan Pelita-Garuda itu bagian dari penataan bisnis BUMN berdasarkan sektornya. 

"Enggak lucu juga kalau pelita ada di sektor sendiri kan pelita adalah bagian dari airline business. Tadi kuncinya adalah dalam rencananya pasti akan dipastikan untuk tidak saling kanibal," ungkap Febriany dalam temu media di Wisma Danantara, Jakarta, dikutip Sabtu (15/11/2025).

Dia menegaskan, konsep itu berlaku untuk semua BUMN. Pada sektor aviasi, Garuda Indonesia dan Citilink pun diminta tidak saling memakan pasar konsumennya. 

Sehingga, konsolidasi yang nanti dilakukan pada Garuda Indonesia dan Pelita Air untuk menghapus persaingan antarBUMN dan memastikan segmen konsumennya.

"Yang jelas bagian dari streamline dan konsolidasi adalah menghapus internal competition dan saling kanibal itu. Jadi segmen mesti jelas, target mesti jelas," kata dia.

Saling Melengkapi

Febriany menyampaikan, ada sejumlah praktik yang perlu diadopsi oleh para maskapai pelat merah. Tak hanya dari Garuda Indonesia grup ke Pelita Air, tapi juga sebaliknya.

"Justru menurut saya banyak sekali best practice di Pelita yang harus di copy ke yang lain. Likewise ada best practice di Citilink dan Garuda yang harus menjadi manfaat dari Pelita. Jadi disitu kita saling memperkuat diri," tuturnya.

Sementara itu, terkait segmentasihya, Febriany belum memberikan bocoran. "Nah bagaimana segmentasinya, brandingnya itu tunggu lah, tunggu. Kan ini kan harus di eksekusi dulu baru kemudian pun dilakukan," tandasnya. 

Read Entire Article
Saham | Regional | Otomotif |